Part 21

5 0 0
                                    

12.13

"Udah waktunya makan siang. Loe maoan siang dimana." -nina

"Kita makan siang dicafe aja yok, bosen makan dikantin mulu. Gue traktir deh." -vivi

"Gue demen nih yang kek gini." -nina

"Dasar loe suka gratisan." -vivi

"Biarin wlee" ucap nina menjulurkan lidah.

"Ya udah ayok buruan." -vivi

Mereka pergi menggunakan mobil vivi tentunya. Saat sampai di cafe mereka segera mencari tempat duduk setelah itu mereka segera duduk dan memesan makanan. Sambil menunggu pesanan mereka saling berbincang.

"Kalo gini gue jadi inget jaman kita masih kerja dicafe tau." -nina

"Iya gue juga. Gue inget gimana perjuangan kita dulu." Ucap vivi tak terasa air matanya menetes.

"Iya sampai akhirnya kita punya kedai milk tea." Ucap nina yang juga menitikkan air matanya.

Mereka sama sama terharu mengingat perjuangan mereka. Dari mulai sama sama mendapat beasiswa meski mereka dari daerah yang berbeda. Mereka sama sama dari kampung.

Mereka kekota demi mengejar beasiswa mereka. Mereka ngekost ditempat yang sama bahkan dikamar yang sama demi menghemat uang. Mereka juga lebih sering masak sendiri daripada makan diluar agar lebih hemat.

Sekarang kehidupan mereka sudah jauh lebih baik. Itulah kenapa mereka merasa terharu. Mereka berdua selalu bersama sama dari dulu sampai sekarang.

Pesanan mereka pun datang dan mereka segera menyantapnya.

"Btw loe kapan nikah sama rendy?" -vivi

"Tunggu aja tanggal mainnya."-nina

"Ooo jadi gini mainnya sekarang. Udah rahasia rahasiaan ya." Ucap vivi pura pura melengos.

"Bukan gitu. Kita masih nunggu tanggal yang pas aja." -nina

Selesai makan mereka segera kembali ke kantor. Dan siang telah berlalu kini vivi dan nina bersiap untuk pulang. Vivi mengantar nina pulang dulu baru dia pulang.

Saat sampai dirumah ternyata bayu belum pulang. Vivi pun kekamar untuk mandi lalu kedapur untuk membantu menyiapkan makan malam. Saat tengah asik menyusun makanan dimeja makan tiba tiba ada tangan yang melingkar diperut vivi.

"Astaghfirullah mas ngagetin aja." -vivi

"Abisnya kamu fokus banget sampe gak sadar suaminya pulang." Ucap bayu mencium pipi vivi.

"Maaf ya aku gak liat mas udah pulang."-vivi

"Iya gapapa." -bayu

"Mas mau makan dulu apa mandi dulu?" -vivi

"Makan dulu ajalah udah laper aku." -bayu

"Kalo mau mesra mesraan tuh dikamar jangan dimeja makan." Ucap desi meledek.

Vivi yang terkejut pun reflek melepas pelukan bayu. Ternyata Desi dan reno sedang berjalan menuruni tangga. Mereka berdua hanya tersenyum melihat kelakuan anak tunggalnya itu.

"Alah kayak papa sama mama nggak pernah aja." Ucap bayu kembali meledek mamanya.

Vivi hanya tersenyum melihat perdebatan ibu dan anak ini. Desi yang merasa malu pun mukanya memerah.

Di meja makan.

Seperti biasa sambil makan mereka berbincang bincang kecil.

"Besok kan weekend kalian nggak ada rencana buat jalan jalan gitu?" -desi

Terima Kasih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang