Part 29

4 1 0
                                    

Isi dari surat wasiat.

Dear LIVINIA EKA PUTRI istriku tercinta.

Ketika kamu baca surat ini berarti aku sudah tidak ada didunia ini. Tapi surat ini aku tulis ketika aku masih dalam keadaan sehat dan sadar tanpa paksaan dari siapapun.

Pertama tama aku minta maaf karena harus meninggalkan kamu lebih dulu. Kita tak pernah tau bagaiman takdir kita. Tapi yang jelas aku berterima kasih atas cinta yang kamu berikan. Atas kebahagiaan yang tak ternilai.

Yang kedua aku minta meski aku sudah tak lagi disampingmu kamu tetap tinggal bersama orang tua ku. Sebagai pengganti aku yang sudah pergi meninggalkan mereka. Setidaknya dengan kehadiran kamu juga anak kita akan menghibur mereka.

Jika nanti kamu mendapatkan seseorang penggantiku silahkan jika kamu ingin pergi dari rumah itu. Tapi sebelum itu tolong tetap berada disana sampai kamu mendapat sosok penggantiku.

Yang ketiga aku serahkan seluruh harta yang aku miliki untuk kamu dan anak kita. Baik rumah, mobil, perusahaan dan aset aset lain yang aku punya termasuk tabungan dan deposito.

Terakhir jaga anak kita dengan baik ya. Didik dia menjadi lelaki yang kuat agar nanti dia bisa menjaga kamu ketika dia sudah dewasa.

Bye sayang istriku tercinta
Terima kadih cinta

Ttd
Suamimu
Bayu Riandra Kurniawan.


Vivi kembali menitikkan air matanya setelah membaca kembali surat wasiat dari mendiang suaminya itu.

Vivi yang kini berada dikamar sendirian pun tak kuasa lagi menahan air matanya. Dia semakin terisak duduk diatas ranjangnya yang pernag dia tiduri bersama suaminya. Dia menekuk lutut dan memeluk lututnya sendiri sambil terus menangis.

Meski sudah sebulan sejak meninggalnya bayu,vivi masih saja mengurung diri. Vivi sama sekali belum keluar rumah terkadang nina datang untuk menghibur vivi.

Tapi kini nina baru saja melahirkan jadi sekarang nina tak bisa lagi datang menemui vivi. Bahkan vivi juga belum menjenguk sahabatnya yang baru saja melahirkan. Karena vivi masih berkabung dan enggan untuk keluar rumah.

Setelah cukup lama menangis kini vivi pun tertidur meringkuk memeluk bantal guling. Areeq yang sudah mulai rewel karena haus akhirnya dibawa oleh desi ke kamar vivi agar vivi bisa menyusuinya.

Namun saat desi mengetuk pintu kamar vivi tak ada jawaban ya jelas karena vivi sedang tidur. Desi pun langsung masuk saja karena pintunya juga tidak dikunci. Sesampainya didalam,desi melihat vivi yang tertidur dengan mata sembab akibat terlalu lama menangis. Juga masih ada sisa air mata diwajah vivi.

Desi melihat raut wajah sedih pada wajah vivi meski dia sedang tertidur. Desi tak tega membangunkannya. Dia justru merasa iba melihat menantunya itu.

"Kenapa kamu pergi secepat ini nak. Lihatlah istri kamu begitu sedih dan selalu mengurung diri tak pernah keluar rumah. Bahkan keluar kamar saja hanya seperlunya. Makannya juga jadi tidak teratur. Dia begitu kurus sekarang." Gumama desi dalam hati.

Karena suara tangisan areeq membuat vivi terbangun dari tidurnya.

"Hemm loh mama disini. Kok nggak bangunin aku." -vivi

"Mama nggak tega mau bangunin. Ini areeq haus kamu susuin dulu ya." -desi

Setelah itu vivi pun menyusui areeq dan tak lama areeq pun tertidur dan kemudian dia tidurkan di box bayi.

"Sayang kenapa kamu nggak coba keluar rumah untuk jalan jalan biar kamu nggak mengurung diri terus. Atau kamu bisa ke perusahaan biar fokus kamu bisa teralihkan. Mama sedih liat kamu kayak gini dan mama juga yakin bayu akan sedih kalau dia tau kamu mengurung diri terus." -desi

"Tapi vivi harus mengurus areeq ma." -vivi

"Sayang areeq kan ada mama. Lagian sebaiknya kita cari baby sitter juga biar bisa bantuin kamu ngurus areeq. Kamu juga perlu melanjutkan hidup kamu. Kamu masih punya areeq yang harus kamu besarkan. Kalau kamu mengurung diri terus bagaimana dengan perusahaan. Apa kamu mau perusahaan bayu hancur karena sama sekali nggak mau mengurusnya." -desi

Vivi masih terdiam mencoba berfikir.

"Kamu coba deh mulai jalani hidup kamu seperti biasa. Itu akan membuat hati kamu membaik dan bayu juga akan bahagia jika kamu mampu menjalani hidup kamu." -desi

"Ada banyak sekali karyawan yang bergantung pada perusahaan itu. Mereka menaruh hidupnya pada perusahaan. Kalau perusahaan hancur mereka akan kehilangan mata pencahariannya. Coba kamu fikirin lagi deh. Meskipun kadang papa juga membantu disana tapi papa nggak bisa sepenuhnya membantu karena papa juga mengurus perusahaannya sendiri." -desi

"Nanti vivi akan coba ya ma. Vivi masih menimbang nimbang apa vivi mampu atau tidak. Lagian kan besok kita mau memperingati 40 hari nya mas bayu. Mungkin setelah itu vivi akan coba untuk mulai datang kekantor untuk belajar." -vivi

"Nah gitu dong... Mama yakin kamu pasti bisa. Lagian kalau nggak dicoba nggak akan pernah tau bisa atau tidak." -desi

"Iya tapi mungkin vivi abis peringatan 40 harinya mas bayu mau ke mall dulu abis itu mau kerumah nina karena nina udah lahiran. Mau jengukin nina dulu." -desi

"Ohh nina udah lahiran ya. Mama pengen ikut tapi nanti areeq gimana." -desi

"Apa diajak aja ma" -vivi

"Mendingan kita cari baby sitter dulu aja deh. Carinya dari agen aja. Kayaknya mama masih ada contact nya nanti biar mama yang telfon." -desi

"Ya udah kalo gitu mama aja yang cari." -vivi

Kedekatan vivi dan desi sudah seperti ibu dan anak kandung. Desi sangat menyayangi vivi seperti anak kandungnya. Mereka bekerja sama dalam merawat areeq.

Kini tiba waktunya peringatan 40hr meninggalnya Bayu. Dan dirumah mereka akan diadakan tahlilan. Leni dan reyfan juga ikut hadir. Namun rendy dan nina tak bisa hadir karena nina belum terlalu pulih pasca melahirkan.

Setelah acara reyfan dan leni menginap disana karena sudah malam jadi vivi dan yang lain tak mengizinkan pulang karena akan bahaya.

Besok paginya baru Leni dan reyfan pulang karena reyfan masih harus kuliah. Leni juga harus membantu di cafe vivi dan nina. Meski disana sudah ada koki namun leni tetap masih membantu untuk membuat kue.

Sedangkan baby sitter yang di rekrut oleh desi pagi ini sudah mulai bekerja. Dia akan menjalani training selama 1bulan jika pekerjaannya bagus dia akan jadi baby sitter tetap.

Setelah sarapan bersama vivi mengajarkan beberapa tugas yang harus dilakukan baby sitter nya. Selesai mengajari vivi bersiap siap untuk pergi ke mall membeli hadiah untuk anaknya nina.

Sebelumnya vivi sudah memerah asinya dan di letakkan dalam freezer. Agar nanti ketika areeq haus tinggal dihangatkan saja.

Terima Kasih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang