Part 19

3 0 0
                                    

Bayu dan vivi sampai di rumah. Vivi segera mengobati memar bekas pukulan dari Aldy. Desi yang baru turun dari lantai atas pun terkejut melihat vivi sedang mengobati bayu dia segera menghampiri bayu dan menanyakan apa yang terjadi.

Vivi bingung mau menjelaskan bagaimana tentang apa yang sebenarnya terjadi. Namun desi mendesaknya untuk menjelaskan. Sampai akhirnya vivi menjelaskan tentang Aldy dan vivi tak lupa kejadian di rooftop kampus tempo lalu.

Bayu pun akhirnya mengerti mengapa Aldy tiba tiba memukulnya. Itu karena dia masih dendam dengan kejadian yang lalu. Namun bayu tak mengingat itu. Desi juga memahami akan apa yang terjadi namun dia juga khawatir pasalnya bayu belum benar benar sembuh pasca operasi.

"Apa nggak sebaiknya kita kedokter aja? Mama takutnya ada apa apa sama bekas operasi kamu." -desi

"Gak perlu lah ma orang aku nggk papa kok. Cuma memar dikit doang." -bayu

Vivi hanya diam tak ikut berkomentar. Dia masih lanjut mengobati memar dipipi bayu.

Hari terus bergulir menciptakan moment moment suka duka kini tibalah waktu yang telah ditunggu tunggu yaitu hari wisudanya vivi.

Vivi bayu reno desi leni dan reyfan semua sudah berkumpul menghadiri wisudanya. Nina juga tak berbeda dengan vivi. Nina sudah berkumpul dengan kedua orang tuanya dan keluarganya ada Rendy juga.

Bucket bunga,coklat,boneka wisuda dan hadiah hadiah lainnya berhamburan pada vivi. Banyak yang memberinya selamat. Vivi mendapat nilai terbaik,diurutan kedua ditempati oleh nina.

Para mahasiswa yang sedang wisuda saling berfoto ria bersama keluarga sahabat dan juga rekan sesama mahasiswa. Moment wisuda adalah moment terakhir yang selalu ditunggu tunggu. Namun ini juga merupakan awal bagi mereka awal untuk mencari jati diri dan juga menjadi sesuatu yang mereka impikan.

Hari ini untuk merayakan wisuda vivi,bayu mengajak seluruh keluarga makan malam bersama direstaurant mewah. Awalnya bayu mengajak Rendy dan nina namun mereka menolak karena mereka juga ingin merayakan sendiri bersama keluarganya.

Bayu kian hari kian membaik meski ingatannya belum kembali namun semuanya tak mempermasalahkan itu. Mereka justru menciptakan moment baru. Jadi tak perlu mengingat yang tak mampu diingat hanya perlu membuat kembali yang telah hilang.

Selain makan malam dua keluarga tersebut juga sedang mempersiapkan rencana untuk acara resepsi pernikahan Bayu dan Vivi yang sempat tertunda.

"Kalian ada rencana tema acaranya atau lokasinya." Tanya desi pada bayu dan vivi.

"Kalo aku sih udah ada rencana. Mau buat acaranya di pulau dan pantai gitu." Ucap bayu yang hanya disenyumi oleh vivi.

"Kok bisa sama sih sama impian aku." Batin vivi.

"Kenapa kamu senyum senyum" tanya bayu meledek.

"Enggak kok." -vivi

"Aku tau kamu seneng kan kalo resepsi pernikahan kita diadain di pantai pulau. Karena itu adalah impian kamu." -bayu

"Kok kamu bisa tau" ucap vivi malu malu.

"Tau dong..." -bayu

"Pasti dari nina kan. Karena cuma dia doang yang tau." -vivi

"Iya kan aku nanya sama nina. Terus dia kasih tau deh" -bayu

"Ooo jadi impian kami pengen nikah resepsinya di pantai pulau gitu." -desi

"Ya sebenernya sih dulu pengennya akad nikah di pinggir pantai gitu. Lagian kan itu cuma hayalan aku aja. Dulu aku sama nina pernah berkhayal kalo nikah pengennya kayak gitu. Tapi kami juga sadar diri jadi gak akan berharap lebih karena kami bukan apa apa. Hanya anak kampung yang kuliah dikota. Makanya kami udah nggak pernah berharap lagi soal itu." Jelas vivi.

Terima Kasih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang