Part 28

3 0 0
                                    

Rendy dan nina yang mendengar kabar meninggalnya bayu sahabat mereka pun bergegas menuju RS.

Rendy dan nina langsung menuju keruangan dimana jasad bayu berada. Disana masih ada vivi yang terus saja menangis. Nina mendekati vivi lalu memeluknya erat. Dia tahu kalu sahabatnya itu tengah terluka karena meninggalnya suaminya.

Nina mencoba menenangkan vivi namun vivi justru semakin tersedu menangis dipelukan nina. Seolah dia tengah melepaskan beban  yang sudah dia tahan dan kini meledak pada sahabatnya.

"Menangislah vi gapapa biar perasaanmu bisa lega. Gue tau loe sangat terpukul tapi inget loe harus tetep kuat. Loe masih punya banyak orang orang yang sangat sayang sama loe. Nyokap dan adik loe. Anak loe,gue dan yang lainnya. " -nina.

Mereka melepas pelukannya saat dirasa vivi mulai sedikit tenang. Kini mereka tengah bersiap untuk pulang kerumah duka. Desi juga sudah sadar dan kini dia juga sudah berada diruangan yang sama dengan vivi dan yang lainnya.

Reno sudah meminta orang suruhannya untuk berjaga di RS di depan ruangan dimana cucunya dirawat. Untuk berjaga jaga kalau kalau ada hal penting yang diperlukan. Karena seluruh keluarga akan ikut pulang kerumah duka.

Mobil ambulan yang membawa jenazah bayu sudah sampai dirumah duka. Kini seluruh keluarga dan para pelayat tengah mambaca yasin bersama untuk mendoakan bayu(alm).

Setelah selesai disholatkan dan didoakan kini jenazah bayu tengah di bawa kepemakaman. Vivi masih belum berhenti menangis. Begitupun dengan desi tak jarang dia juga pingsan disela sela pemakaman. Bagaimana tidak anaknya satu satunya kini pergi meninggalkannya selamanya.

Seteleha pemakaman selesai kini tinggalah keluarga inti saja. Mama papa bayu vivi ibu dan juga adik vivi. Sedangkan rendy dan nina mereka terpaksa pulang karena nina tengah hamil besar jadi dia tidak bisa terlalu lama berdiri.

Kini desi memeluk nisan putranya sambik menangis. Reno memeluk istrinya mencoba untuk menenangkannya. Reno sudah berusaha membujuk desi dan vivi untuk pulang namun mereka masih enggan untuk meninggalkan makam ini.

Dan reno menacoba membujuk vivi sekali lagi.

"Ayok nak kita pulang sekarang. Apa kamu nggak kasihan sama anak kamu dia juga masih butuh kasih sayang kamu. Dia sudah kehilangan ayahnya jangan sampai dia kehilangan ibunya juga." -reno

Vivi nampak berfikir sejenak dan ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh ayah mertuanya itu akhirnya vivi mau untuk pulang. Kini reno sedang berusaha membujuk desi.

"Ma ayok pulang ma. Bayu akan sedih kalau liat mama kayak gini. Kita juga harus liat cucu kita ma. Pasti bayu ingin kita menjaga anaknya ma." -reno

Sepertinya kata kata reno kali ini masuk ke hati desi akhirnya dia juga ikut untuk pulang. Setelah sampai dirumah mereka mengganti pakaian mereka lalu lanjut kembali ke RS untuk menjenguk anak dan cucu mereka.

Nanti malam akan ada tahlilan namun mereka akan ke RS dulu baru malamnya ikut tahlilan. Reno sudah menyuruh anak buahnya menyiapkan semuanya. Hanya reno disini yang tegar dengan kepergian anaknya. Bukan berarti dia tak sedih hanya saja dia berusaha tetap kuat dan menguatkan yang lain.

Mereka telah sampai di RS kini posisi anaknya vivi ada diruang NICU. Yang boleh melihat hanya satu persatu orang saja. Sehingga mereka bergantian. Tentu yang pertama adalah vivi. Setelah vivi kini bergantian dengan yang lain. Saat semua sudah selesai menjenguk mereka semua pulang dan akan ikut tahlilan.

Namun diperjalanan di dalam mobil reno membuka obrolan.

"Vivi apa kamu sudah ada nama untuk anak kamu nak." -reno

"Sudah pa" -vivi

"Oya siapa namanya sayang,mama malah belum kefikir." tanya desi antusias

"Namanya AREEQ REFANDRA KURNIAWAN" -vivi

"Nama yang bagus." -desi

"Iya bagus namanya." -Leni

"Kakak pinter pilih nama." -reyfan.

"Itu namanya mas bayu yang buat." Ucap vivi sedih mengingat mendiang suaminya.

Yang  lain juga sama sedihnya. Mereka telah sampai dirumah dan kini akan segera dimulai acara tahlilan untuk mendiang bayu.

Tahlilan terus diadakan sampai 7hari.  Setelah 7hari berlalu hari hari vivi tentunya adalah mengunjungi buah hatinya di RS. Sesering mungkin vivi kesana untuk menengok buah hatinya.

Setelah satu bulan berlalu kini Areeq sudah boleh pulang. Kini reno desi  dan vivi juga leni dan reyfan tengah diperjalanan pulang dari RS untuk menjemput areeq.

Meski belum sepenuhnya hilang duka cita mereka setidaknya dengan afanya areeq mampu membuat mereka merasa sedikit terhibur dan sedikit melupakan kesedihannya.

Dikamar vivi desi masuk dan duduk disebelah vivi.

"Sayang meski bayu udah nggak ada mama minta kamu jangan pergi dari rumag ini ya. Mama udah sayang banget sama kamu mama udah anggap kamu seperti anak mama sendiri bukan sebagai menantu. Mama pasti bakal kesepian kalau kamu nggak ada. Dan terutama areeq cucu mama." -desi

"Iya ma aku bakal tetep tinggal disini kok. Jadi mama nggak bakal kesepian."

Lalu desi menyodorkan sebuah map yang ada surat didalamnya

"Apa ini ma?" -vivi

"Kamu baca aja" -desi

Setelah itu vivi pun membaca surat isi surat dalam map itu. Ternyata itu adalah surat wasiat yang ditulis oleh bayu. Isinya adalah tentang penyerahan seluruh harta yang dimiliki bayu kepada vivi.

"Apa maksudnya ini ma" -vivi

"Iya sayang.semua harta milik bayu itu sekarang adalah milik kamu. Mobil,rumah,perusahaan dan juga tabungan milik bayu. Yang nantinya bisa kamu guanakan untuk keperluan anak kamu." -desi

"Gak ma aku nggak berhak buat dapat ini. Ini terlalu berlebihan aku nggak bisa terima ini." -vivi

"Kali kamu merasa nggak berhak tapi anak kamu berhak sayang. Karena dia adalah anak bayu jadi dia berhak mendapat fasilitas dari ayahnya." -desi

Vivi masih terdiam tak menanggapi desi.

"Dan satu lagi karena perusahaan bayu sudah diwariskan ke kamu jadi secara otomatis kamu sekarang adalah CEO nya jadi mama harap kamu mau memegang perusahaan ya.?" -desi

"Tapi ma kan vivi juga kerja. Lagian vivi mana bisa jadi CEO." -vivi

"Apa kamu lebih mementingkan pekerjaan kamu daripada perusahaan suami kamu? Kalo soal jadi CEO mama sangat yakin kamu pasti bisa. Kamu itu orang yang cerdas jadi kamu pasti bisa dengan cepat belajar." -desi

"Ya nanti vivi pikirin dulu deh ya ma" -vivi

"Mama harap kamu mengambil keputusan yang tepat." -desi

Desi lalu mengambil areeq dari box bayi dan menggendongnya keluar kamar untuk dibawa kekamarnya.

"Yang emaknya siapa tapi yang suka gendong siapa." Ucap vivi menggeleng gelengkan kepala.

Terima Kasih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang