Part 5

7 1 0
                                    

Mereka semua kini tengah duduk di sofa ruang tamu. ART dirumah bayu memberikan minuman untuk seluruh  orang yang sedang berada di ruang tamu tersebut.

"Ada apa tante meminta saya datang kesini?" Tanya vivi pada desi

"Nggak ada apa apa,tante cuma pengen ketemu aja. Entah kenapa tante merasa kangen sama kamu." Ucap desi terkekeh.

"Hahh,tante kangen sama saya???kita kan baru aja kenal tante." Ucap vivi heran

"Iya kita emang baru kenal,emang kalo kita baru kenal tante gak boleh kangen sama kamu."-desi

"Ya boleh boleh aja sih tante."vivi

"O ya gimana kuliah sama kerjaan kamu?."-desi

"Alhamdulillah baik baik aja tante. Lancar semuanya." -vivi

"Lohh kamu udah kerja?" Tanya reno papanya bayu pada vivi.

"Iya om,paruh waktu! Siang kuliah,malemnya kerja di cafe." Ucap vivi

"Iya pah,pas vivi nolongin aku waktu itu dia lagi kerja." Tambah bayu.

"Oohh,,,wahh hebat kamu ya bisa kuliah sambil kerja. Saya bangga sama kamu." -reno

"Karena keadaan jadi saya harus kerja om,untuk kebutuhan hidup saya sehari hari." -vivi

"Orang tua kamu dimana?"-reno

"Ayah saya meninggal beberapa tahun yang lalu. Ibu saya ada dikampung bersama adik saya." -vivi

Bayu dan mamanya yang mendengar perbincangan mereka berdecak kagum pada vivi. Karena vivi mampu menjalani hidupnya yang berat. Bayu justru malu karena dia sebagi laki laki tidak semandiri itu. Bayu bisa bekerja diperusahaan sebagai CEO karena perusahaan itu milik ayahnya.

Bayu semakin kagum pada vivi.
Kini mereka tengah berada dimeja makan untuk makan siang bersama sembari melanjutkan obrolan yang belum selesai.

Selesai makan siang desi mengajak vivi ke taman belakang rumahnya. Dimana disana terdapat banyak tanaman bunga yang dirawat sendiri oleh desi.

Disana desi dan vivi tengah asik berbincang bincang. Dan desi menceritakan masalah yang menimpa bayu beberapa waktu lalu hingga menyebabkan bayu sakit.

Beberapa bulan lalu bayu berpacaran dengan seorang model bernama sandra bahkan mereka sudah bertunangan. Hingga akhirnya bayu dan sandra memutuskan untuk menikah. Seminggu sebelum hari pernikahan mereka tiba,mendadak sandra membatalkan pernikahan mereka dengan alasan sandra mau mengejar karirnya keluar negri.

Karena hal itulah bayu jatuh sakit sampai harus ke psikiater juga karena mentalnya sempat terganggu. Meski kini Bayu sudah membaik namun Bayu masih merasa sakit hati pada sandra mantan tunangannya itu.

Vivi terjekut akan cerita desi tentang bayu tersebut. Bayu dan papanya masih diruang tv jadi dia tidak tau kalau vivi dan mamanya sedang membicarakannya. Vivi pun jadi prihatin dengan keadaan bayu.

Sampai saat ini Bayu belum mendapatkan pasangan lagi,karena masih larut dalam kesedihannya itu. Dalam hati Desi ia berharap agar vivi bisa menyembuhkan luka bayu. Tapi desi tidak mengutarakannya pada vivi.

Kini desi dan vivi semakin akrab. Desi juga meminta agar lain waktu vivi mau datang kembali kerumahnya. Desi ingin mendekatkan Bayu dan Vivi,agar bayu tidak larut dalam kesedihannya.

Waktu sudah semakin sore dan bayu menghampiri vivi dan mamanya untuk mengajak vivi pulang.

"Lagi ngomongin apa sih kayak seru banget?"-bayu

"Ada deh"jawab sang mama

"Oohh udah maen rahasia rahasia an yaa..."-bayu

Vivi yang melihat kedekatan bayu dan sang mama pun hanya tersenyum.

"Udah sore yuk gue antar pulang,kita kan masih mau mampir buat cari cemilan buat nina."-bayu

"Ohh iya,ya udah tante saya pamit pulang dulu."-vivi

"Ya udah tapi lain kali kesini lagi ya?o ya nina itu siapa?kalian bilang mau beli cemilan buat nina?"-desi

"Nina itu sahabat saya tante,dia tinggal bareng saya di kost an,biar irit jari kami patungan,,,hehehe."ucap vivi malu malu.

"Kamu pandai dalam memanage uang,bagus kalo jadi istri"-desi

Bayu yang mendengar itu pun sedikit kesal karena tau arah pembicaraan mamanya.

"Ya udah kalo gitu bayu antar vivi dulu mah"-bayu

"Iya,kamu antar sampe rumah jangan ada yang lecet ya"-desi

"Siap nyonya" ucap bayu mengangkat tangannya kekening tanda hormat.

Desi hanta tertawa kecil melihat tingkah anaknya itu.

Vivi pun berpamitan pada papa dan mamanya bayu. Dan mereka segera memasuki mobil tak lupa bayu membukakan pintu mobilnya untuk vivi. Kini bayu melajukan mobilnya,mobil sport bermerek ferrari berwarna merah.

Sebelum pulang mereka mampir disebuah mini market untuk membelikan cemilan untuk nina. Setelah selesai mereka langsung menuju ke kost an vivi.

Sampai di kost an seperti biasa mereka disambut oleh nina. Setiap bayu datang kekost an vivi belum pernah sekalipun bayu masuk bayu hanya akan menunggu diluar.

Vivi dan nina memang tidak pernah membiarkan tamu laki laki masuk ke dalam. Itupun berlaku pada bayu. Tak lama bayu berpamitan pulang.

Kini bayu sudah sampai dirumah,bayu tengah makan malam bersama kedua orang tuanya. Disela sela makan mereka berbincang bincang.

"Vivi itu mandiri sekali ya ternyata,dia bekerja sambil kuliah,bahkan dia sudah tak punya ayah sekarang,papa bangga sekali sama dia"ucap reno

"Iya pah,bahkan dia kuliah lewat jalur prestasi. Jadi dia dapat beasiswa. Hebat kan dia." Tambah desi

"Bay,,, apa kamu gak ada niatan buat jadiin vivi jadi pacar kamu."-reno

"Papa ini sama aja kayak mama. Kenapa coba suruh suruh bayu buat pacaran sama vivi."-bayu

"Apa salahnya dicoba. Vivi keliatannya baik,dia juga mandiri."-reno

"Tapi dia bilang belum mau pacaran,dia mau fokus kerja sama kuliah."-bayu

"Kan belum dicoba,coba aja dulu,jangan lama lama nanti keburu diambil orang,dia anak yang cantik baik dan mandiri pasti banyak yang mau"-reno

Reno dan desi saling menatap dan saling melempar senyum. Sedangkan bayu sendiri tampak diam sepertinya tengah berfikir.

Sedangkan di kost an vivi,vivi dan nina tengah berbincang bincang tentang bayu.

"Gimana loe sama bayu?."-nina

"Gimana apanya?."-vivi

"Ya hubungan loe sama bayu?gue liat loe makin deket sama bayu.apa loe udah pacaran sama bayu?-nina

"Gak kok,kita cuma temenan."-vivi

"Loe yakin cuma temenan?"-nina

"Iya gue sama bayu cuma temenan doang."-vivi

"Kenapa loe gak coba pacaran aja sama bayu?"-nina

"Kan loe tau gue belum mau pacaran,gue mau fokus kuliah sama kerja dulu."

"Tapi kan gak ada salahnya dong buat pacaran. Kayaknya dia baik."

Vivi nampak diam dan berfikir memikirkan ucapan nina. Apa dia mau menerima saran dari nina.


Terima Kasih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang