Part 14

2 0 0
                                    

Mungkin nina tau kalau dia memberi informasi keberadaan vivi pada rendy,rendy bakal kasih informasinya pada bayu. Jadi nina juga tak memeberitahunya pada rendy.

Bayu mengingat sesuatu bahwa dia memiliki nomer ponsel reyfan adiknya vivi yang dia minta waktu mereka berada disana. Bayu segera menghubungi reyfan. Namun nihil vivi tak ada disana. Atau mungkin belum sampai.

Bayu sudah meminta reyfan segera mengabarinya kalau kalau vivi sudah berada disana. Bayu makin khawatir akan keadaan kekasihnya itu. Pasalnya keadaanya masih kalut akibat kejadian di cafe kemarin.

"Sebenarnya dimana sih kamu sayang jangan bikin aku khawatir gini dong aku akan jelasin ke kamu tentang apa yang sebenarnya tapi pas waktunya udah tepat." Monolog bayu yang sudah berada didalam mobil miliknya dan mengacak acak rambutnya frustasi.

Disisi lain

Vivi sedang berada di rumah seoarang wanita yang ternyata adalah adik dari mendiang sang ayah. Vivi sengaja datang kesana berkunjung kerumah sang bibi sekaligus untuk menenangkan diri.

Rumah bibi vivi tak sejauh rumah ibunya dikampung rumahnya ada dibogor. Jadi tidak terlalu jauh dan mudah kalau kalau dia harus kembali ke jakarta ketika ada urusan disana. Bibi vivi bernama Susi.

Vivi dan bibinya kini sedang makan siang. Dan vivi sudah izin pada bibinya untuk tinggal disana sementara bibinya tentu saja mengizinkan. Karena bibinya sangat menyayangi sang keponakan. selesai makan siang vivi membantu sang bibi mencuci piring.

Sebenarnya bibinya vivi termasuk golongan keluarga dengan ekonomi yang cukup berada yang jelas lebih baik dari pada dirinya dan keluarganya. Itu juga berkat ayah vivi berjuang untuk sang bibi menyekolahkannya hingga dia mendapat pekerjaan yang bagus dan mendapat suami yang juga punya pekerjaan tak kalah bagusnya.

Itu salah satu alasan susi sangat menyayangi keponakannya itu. Kini sudah memiliki perusahaan sendiri dibidang konfeksi. Meski tak sesukses bayu tapi juga itu sudah lebih dari cukup.

Vivi disini juga tak melupakan tugas skripsinya dia tetap melanjutkan tugasnya dari sana. Kini skripsinya sudah hampir selesai karena vivi sangat giat mengerjakannya selain itu dia juga anak yang cerdas sehingga tidak terlalu sulit menurutnya tapi dia juga tidak menggampangkannya.

Bayu terus berusaha menghubungi vivi namun vivi terus saja mengabaikannya. Semua usahanya tak ada hasil.

Setelah beberapa hari dirumah sang bibi vivi terlihat tengah melamun di taman belakang rumah bibinya.

"Sebenernya kamu kesini karena mau ngunjungi bibi atau menghidar dari masalah kamu?" Ucap susi sambil menepuk pundak vivi yang datang tiba tiba dan mengejutkan vivi.

"Bibi ngagetin aja."-vivi

"Ya abisnya kamu ngelamun. Jawab pertanyaan bibi tadi"-susi

"Ya jelas mau ngunjungi bibilah,,kok bibi bilang gitu."-vivi

"Kalo ada masalah itu diselesaikan bukan dihindari. Semakin kamu lari dari masalah semakin itu mengganggu pikiran kamu. Lebih baik diselesaikan. Bicarakan baik baik." ucap susi menasehati seolah olah sudah tau kalau vivi sedang ada masalah.

"Kok bibi bisa tau sih. Emang ada yang ngasih tau bibi ya?? Pasti nina telfon bibi ya??" Serbu vivi

" Enggak kok,,,nina gak kasih tau apa apa malah kamu yang ngasih tau " -susi

"Kapan??" Ucap vivi heran.

" Barusan itu kamu lagi ngasih tau. Orang bibi cuma nebak tapi kamu malah ngasih tau." -susi

"Isshh bibi nyebelin" ucap vivi melengos

Lalu susi segera memluk vivi seraya berkata.

"Kalo ada masalah sebaiknya segera diselesaikan. Kalo kamu menghindar terus itu nggak akan selesai masalahnya malah bisa nambah masalah baru nantinya."

Vivi sekarang merasa lega dia kini semakin erat berpelukan sama bibinya. Vivi akhirnya memutuskan pulang kejakarta besok.

Saat ini vivi sudah sampai dirumah kostnya. Nina menyambut kepulangan vivi dengan sangat bahagia. Akhirnya sahabatnya kembali setelah beberapa hari ke bogor.

"Syukur banget deh lu udah balik kasian tuh si bayu nyariin loe mulu." -nina

"Gue pikir pikir gue mau udahan aja sama bayu. Buat apa punya hubungan kalo pasangannya aja nggak setia." -vivi

"Lebih baik diomongin baik baik dari ntar nyesel." -nina

"Orang udah jelas gitu" -vivi

"Iya tapi lebih baik loe omongin dulu ya" -nina.

"Liat ntar deh" -vivi

Keesekan harinya vivi mengirim pesan pada bayu untuk bertemu dan membicarakan tentang hubungan mereka. Tentu bayu langsung setuju karena inilah yang memang ditunggu tunggu oleh bayu. Bayu ingin menjemput vivi namun vivi menolak dia lebih memilih naik taksi online.

Akhirnya mereka memutuskan langsung bertemu dilokasi saja. Bayu sudah datang duluan namun dia tak sendirian dia bersama sandra. Vivi yang akhirnya datang dan melihat itupun merasa terkejut namun tetap menghampiri mereka dengan tenang.

Vivi sebenarnya sudah mulai berkaca kaca namun dia berusaha tegar dan tidak mau menangis didepan mereka.
Akhirnya vivi duduk diantara mereka dan vivi memulai obrolan lebih dulu.

" Aku datang kesini ajak kamu ketemu mau bahas tentang hubungan kita " -vivi

" Iya sayang aku juga mau..." Ucapan bayu terputus karena diselah oleh vivi.

" Aku mau hubungan kita berakhir jadi kalian bebas dan aku juga bebas mulai sekarang " ucap vivi sambil berdiri dan ingin pergi.

Sesaat vivi berjalan pergi vivi mendengar suara benturan keras. Dan ternyata itu adalah bayu yang terjatuh dan pingsan. Vivi menoleh dan melihat bahwa itu bayu pun dia segera kembali menghampiri bayu.

Mereka segera meminta bantuan untuk membawa bayu ke mobil. Setelah sampai di mobil sandra sandra mengemudi sedangkan vivi memangku kepala bayu di jok belakang.

"Kita langsung ke RS biasa nangani dia aja ya." -sandra

"RS biasa yang nangani dia?maksudnya?" -vivi

"Jangan bilang loe nggak tau kalo selama ini dia sakit." -sandra

"Sakit?sakit apa?" -vivi

"Bener kan loe nggak tau. Udah ntar biar dokter atau orang tua bayu aja yang kasih tau." -sandra

Mereka sudah samapai di RS. Bayu sedang ditangani sedangkan vivi sedang menghubungi orang tua bayu.

Orang tua bayu datang dengan sangat tergesa gesa. Mereka segera memghampiri vivi sedangkan sandra sudah pulang karena dia tidak ribut dengan orang tua bayu.

Terlihat desi tengah duduk dikursi tunggu sambil memeluk vivi. Mereka berdua menangis namun vivi segera meminta penjelasan kenapa sandra bilang kalo selama ini bayu sakit.

"Tante tadi sandra sempat bilang kalo selama ini bayu sakit apa bener tante" -vivi

"Iya nak,,,bayu memang sakit parah bahkan sangat parah. Tapi dia nggak mau kamu tau karena dia gak mau kamu sedih dan menganggap dia lemah sebagai pria dia gak mau dianggap lemah. Dia slalu ingin terlihat gagah didepan kamu."

Terima Kasih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang