Part 20

4 0 0
                                    

Beberapa bulan setelah acara resepsi pernikahan Bayu dan vivi,kini vivi sudah mulai bekerja sebagai pengacara di sebuah kantor advokat. Nina pun sama demikian dan mereka berada dikantor yang sama.

Vivi dan nina sepakat memilih kantor yang sama agar mereka tetap bisa bersama. Meski mereka sekarang sibuk namun persahabatan mereka tetap terjalin baik. Setidaknya dengan bekerja ditempat yang sama bisa membuat mereka memiliki waktu bersama.

Sebelumnya vivi sudah meminta izin pada bayu untuk bekerja dan bayu mengizinkan. Bayu juga tidak mau menekan vivi untuk hanya berdiam diri. Bayu mengizinkan vivi bekerja namun bukan untuk mencari uang namun hanya untuk kesenangan vivi saja.

Bayu sudah memenuhi semua kebutuhan vivi dan juga bayu selalu memberikan uang bulanan untuk vivi khusus untuk keperluan pribadinya. Jadi walaupun vivi bekerja itu hanya untuk kebahagiaan vivi saja.

Meski sudah menikah bayu tetap tinggal bersama orang tuanya. Bukannya bayu tak ingin tinggal berdua dengan istrinya namun orang tua bayu ingin mereka tetap tinggal bersama mereeka.

Mengingat rumah orang tua bayu yang begitu besar dan bayu juga anak tunggal jadi mamanya tak ingin kesepian. Dan vivi juga tak mempermasalahkan itu. Sebenarnya bayu sudah mempunyai rumah sendiri yang pernah dia beli,awalnya memang untuk dia tempati bersama istrinya namun karena mamanya bayu ingin mereka tetap tinggal disana jadi rumahnya dia kontrakkan saja.

Hari hari mereka berjalan menyenangkan. Setiap hari vivi selalu melakukan tugasnya sebagai istri meskipun dia juga bekerja. Vivi selalu menyiapkan pakaian bayu untuk bekerja dan juga sarapannya. Mereka selalu sarapan bersama setiap hari. Sebelum berangkat ke kantor bayu selalu mengantarkan vivi terlebih dulu ke tempat kerjanya.

Sore harinya seperti biasanya bayu selalu menjemput vivi ketempat kerjanya dan pulang bersama. Sampai dirumah mereka segera membersihkan badan lalu lanjut makan malam. Namun disela sela makan malam ada sedikit perbincangan diantara mereka.

"Vi,gimana nak apa kamu udah ada tanda tanda hamil?" -desi

Vivi yang sedang menyuapkan makanan kemulutnya pun tiba tiba berhenti karena terkejut.

"Maaf ma belum ada" ucap vivi menunduk sedih.

Pasalnya desi memang sangat berharap vivi segera hamil. Namun apa daya meski sudah menikah hampir enam bulan namun vivi belum juga hamil.

"Udahlah ma,jangan nekan vivi gitu kasian kan dia jadi sedih gitu." Ucap bayu membela vivi.

"Bukan gitu maksud mama. Maafin mama ya sayang kalo terkesan menekan kamu mama cuma pengen cepet punya cucu." -desi

Sebenarnya desi tidak bermaksud menekan vivi, desi sangat menyayangi vivi namun dia juga ingin segera memiliki cucu.

"Gapapa kok ma,wajar kalo mama pengen cepet punya cucu." Ucap vivi tersenyum paksa.

"Kenapa kalian nggak ke dokter aja. Biar cepet hamil kalian program IVF aja."-desi

"Mama apaan sih. Mama seolah olah menganggap vivi kayak nggak bisa hamil gitu." Ucap bayu sedikit meninggikan suaranya.

Vivi mendengar suaminya meninghikan suaranya pun langsung mengelus lengan suaminya untuk menenangkannya.

"Bukan gitu maksud mama. Ya udah mama minta maaf."-desi

"Udah udah gak usah dibahas lagi ya." Ucap reno menengahi.

"Ya udah gini aja,kita tunggu sampe aniv 1th pernikahan kami kalo vivi masih belum hamil nanti kita program IVF." -bayu

"Nah gitu juga boleh."-reno

"Kamu setuju kan sayang." Tanya bayu menoleh kearah vivi.

Vivi hanya tersenyum dan kengangguk. Sedangkan desi juga tersenyum setuju. Mereka segera menyelesaikan makan malamnya dan setelahnya mereka kembali kekamar masing masing.

Sesampainya dikamar bayu dan vivi duduk dipinggir ranjang dengan posisi kepala vivi menyandar pada dada bayu dan tangan bayu merangkul bahu vivi sambil mengelus  rambut vivi.

"Maafin mama ya sayang" ucap bayu membuka obrolan.

"Kenapa kamu minta maaf kan kamu nggak salah mama juga nggak salah. Mama kayak gitu juga karena mama pengen cepet punya cucu. Jadi wajarlah,lagian kamu itu kan anak tunggal jadi mungkin mama merasa kesepian aja." -vivi

"Tetnyata aku bener bener nggak salah pilih istri. Kamu bener baik dan pengertian sayang." -bayu

Tak jauh beda dengan bayu dan vivi, reno dan desi juga sama sedang berbincang bincang perihal masalah di meja makan tadi.

"Mama kok gitu sih sama vivi. Kasian lohh dia jadi sedih." -reno

"Mama sama sekali nggak ada niat buat bikin vivi sedih pa. Papa kan tau mama pengen banget cepet punya cucu. Emangnya papa nggak pengen punya cucu." -desi

"Ya udah jelas papa juga pengen banget punya cucu. Tapi kan harusnya kita serahkan aja masalah ini sama mereka. Lagian vivi kan masih muda dia juga baru kerja barangkali dia mau menikmati masa masa kerjanya dulu." -reno

Desi hanya diam mendengar kata kata  yang keluar dari bibir suaminya itu. Tak lama mereka pun berbaring dan tertidur.

Paginya seperti biasa vivi selalu menyiapkan semua keperluan bayu sebelum berangkat bekerja. Hari ini bayu ada meeting pagi jadi dia tak bisa mengantar vivi.

Di meja makan.

"Sayang hari ini aku ada meeting pagi,jadi aku nggak bisa antar kamu ya kamu berangkat sendiri gapapa kan." -bayu

"Gapapa kok mas." Ucap vivi tersenyum.

"Ya udah aku berangkat duluan ya." Ucap bayu sambil menyalami vivi.

"Iya hati hati ya mas." -vivi
Cc belajar menyetir dan sudah mendapat SIM.

Sebelum melajukan mobilny vivi terlebih dahulu mengirim pesan pada nina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum melajukan mobilny vivi terlebih dahulu mengirim pesan pada nina.

Vivi: Udah berang belom?

Nina: ni baru mau berangkat. Lagi mau pesan taksi online.

Vivi: loe nggak dianter rendy?

Nina: nggk. Dia lagi ada kerjaan diluar kota.

Vivi: bareng gue aja. Abis ini gue jemput.

Nina: loe nggak dianter laki loe.

Vivi: dia ada meeting pagi jadi nggak bisa nganter. Gue bawa mobil sendiri.

Nina: ya udah gue tunggu.

Vivi: oke

Vivi segera melajukan mobilnya menuju kontrakan nina. Nina seoarang sudah tidak tinggal di rumah kost yang lama. Dia sekarang ngontrak rumah yang lumayan lebih besar dari rumah kost yang lama. Karena sekarang mereka sudah bekerja jadi sudah berpenghasilan.

Mobil vivi pun sampai di halaman kontrakan nina. Nina segera naik dan mereka pun pergi kekantor. Di mobil vivi sedikit curhat tentang apa yang sedang mengganggu pikirannya. Yaitu tentang kehamilan yang sudah sangat ditunggu tunggu oleh mertuanya.

Meski tak mendapat solusi dari nina setidaknya vivi merasa lega karena dia bisa mengeluarkan unek uneknya.
Kini mereka sampai dikantor dan mereka mulai bekerja.

Terima Kasih CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang