3.

598 87 12
                                    

Setelah dua hari perkuliahan difakultas sastra ditiadakan, hari ini kegiatan belajar mengajar kembali berjalan seperti biasa.

Megan, Thania, Lucky dan Yerisha terduduk lesu didalam kelas, mereka mulai ngantuk karena mata kuliah hari ini adalah metodologi penelitian ilmiah, dimana mereka yang kini menginjak semester 5 harus mulai mempelajari metodologi penyusunan tugas akhir.

Lucky menopang dagu diatas meja, dengan mata menahan kantuk ia tetap menulis materi dari dosen. Suasana kelas sangat hening karena semua sibuk mencatat materi dan tidak ada yang berani berisik karena dosen kali ini cukup killer.

Namun sayup-sayup Lucky mendengar suara ketukan sepatu melangkah diluar kelasnya. Lucky menoleh kejendela, ia mendapati seorang perempuan berambut panjang lewat dijendela kelasnya.

Dan begitu perempuan itu menoleh

"Loh, itu kan Karina" gumam Lucky. ia terus memperhatikannya, perempuan itu menyeringai menatap Lucky, lantas sosoknya menghilang karena telah melewati batas kelas itu.

"Eum, miss ijin ketolilet sama Megan" Lucky mengangkat tangannya pada dosen yang mengajar.

Setelah mendapat ijin, Lucky menarik tangan Megan yang duduk disebelahnya, Megan yang ditarik begitu saja kebingungan karena Lucky tiba-tiba membawa namanya.

Yerisha dan Thania yang duduk dibelakang juga saling tatap melihat tingkah laku Lucky yang aneh.

"Lo ngapain si tiba-tiba bilang ke toilet sama gue?" Megan protes setelah mereka sampai diluar kelas.

"Tadi gue liat Karina" cerita Lucky kemudian.

"Hah? dimana?"

"Lah? lo gak liat? dia tadi lewat depan kelas kita, gue liat dijendela"

"Gausah ngaco lo, daritadi gak ada yang lewat"

"Sumpah gan, tadi dia lewat kesana" Lucky menunjuk jalan menuju perpustakaan yang letaknya diujung koridor dan persis disebelah kelas mereka.

Sedangkan didepan perpustakaan itu ada tukang baru yang bekerja. jam kerja tukangnya diganti jadi siang hari, takut kecelakaan seperti tempo hari terulang lagi jika para tukang bekerja malam hari.

"Udahlah Ky, lo kayaknya ngantuk. Balik kelas aja" Megan hendak kembali masuk kedalam kelas, tapi Lucky menahan tangannya.

"Lo gak percaya sama gue? kita tanya tukang yang kerja, dia pasti liat" Lucky masih bersikukuh meyakinkan Megan kalau apa yang ia lihat itu nyata. Cowok itu menarik tangan Megan mendekati bapak-bapak yang lagi ngecat tembok didepan perpus.

Megan yang ditarik dengan malas mengikuti langkah Lucky.

"Permisi pak" Panggil Lucky.

"Iya?" Bapak itu menoleh ketika merasa dipanggil.

"Tadi bapak liat perempuan lewat sini gak pak? atau masuk keperpus mungkin?"

Bapak itu mengerutkan alisnya "Perempuan lewat sini?" ia menengok kesamping dan disampingnya adalah tembok, yang artinya ujung kanan dari lantai tiga adalah tembok dan. jadi gak mungkin dong ada orang lewat nembus tembok? kecuali setan.

"Daritadi saya disini gak ada siapa-siapa mas" lanjut bapak itu.

"Tuh, lo denger kan?" Semprot Megan yang kesal karena merasa Lucky telah mengerjainya.

"Kalo masuk ke perpus pak? masa gak ada sih? pasti ada dong" Lucky masih ngotot, karena ia mulai takut sekarang, sungguh.

"Gak ada mas"

Lucky makin panik, trus kalau gak ada yang lewat, tadi yang dia liat itu siapa dong?

"Gan gue gak boong, tadi tuh beneran ada Karina"

Lantai 3 SastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang