10.

423 76 14
                                    

Thania terbangun pukul 1 siang setelah sebelumnya
melewati pemeriksaan semalam suntuk, cewek itu meregangkan otot-otot tubuhnya sebelum mengambil ponsel diatas nakasnya.

Thania dibuat heran karena ia mendapat puluhan pesan dan belasan panggilan tak terjawab dari Megan, Yerisha dan Lucky,  tak biasanya para sahabatnya begitu. Thania membuka pesan dari Megan, karena tab pesan cowok itu yang berada paling atas.

Than lo udah tau kabar belum?

Jinar ditemuin meninggal tadi pagi diperpus sastra

Pemakamannya sore ini jm 3

lo dateng gak?

Thania menutup mulutnya kaget, ia buru-buru turun dari ranjang menuju kamar adiknya. Thania nyelongong masuk gitu aja dan dia ngeliat Haris masih tidur lelap banget.

"Dasar kebo tidur mulu" Thania ngedumel, awalnya dia mau ngebangunin Haris buat ngasi tau adiknya itu kalau Jinar meninggal. Tapi Thania gak tega banguninnya. alhasil Thania ngurungin niatnya.

"Gue gak mau lo pergi kayak temen-temen lo dek" Thania mengusap kepala Haris yang masih tidur, Thania takut, dia gak mau kehilangan adiknya.

Meski Haris itu jail, iseng dan sering ngerjain Thania, tapi biar gimanapun juga Haris tetap adiknya, Thania gak mau ditinggalin Haris, cukup mama papanya aja yang pergi. Haris jangan, Haris adalah hartanya yang paling berharga saat ini.

Thania memilih keluar dari kamar Haris, ia menutup pintunya pelan-pelan agar tidak mengganggu Haris.

Lantas Thania kembali masuk kedalam kamarnya, dia mau mandi berniat datang ke pemakaman Jinar, karena bagaimanapun Jinar itu teman baik adiknya, Yang sudah ia anggap seperti adiknya juga.

Saat Thania memasuki kamar mandi, ia dikagetkan dengan keadaan kamar mandinya yang berantakan, benar-benar berantakan selayaknya kapal pecah. Namun, Thania dibuat ketakutan saat mendapat sebuah tulisan berisi ancaman pada dinding kamar mandinya.

Tidak akan ada ketenangan dihidupmu.
Tidak akan ada ketentraman ditidurmu.
Tidak akan ada kedamaian dijiwamu.

Reflek Thania mundur beberapa langkah, ia mulai ketakutan membaca tulisan berwarna merah itu. Seolah tulisan itu dibuat dengan darah. memang salah besar keputusannya untuk pulang kerumah. Tau gitu Thania nginep aja dirumah Yerisha.

Saat Thania terus memandanginya, perlahan tulisan itu malah memudar dan hilang dari dinding kamar mandinya.

Thania menggeleng, ia terus melangkah mundur sambil menjambak rambutnya frustasi, semua kejadian dalam hidupnya belakangan ini diluar logika.

"Lama-lama gue bisa gila!" Racau Thania. ia memilih keluar dari kamar mandi, Thania memutar knop pintu kamar mandinya dan...

 ia memilih keluar dari kamar mandi, Thania memutar knop pintu kamar mandinya dan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lantai 3 SastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang