19. End!

718 84 29
                                    

"THANIA!!"

Thania yang sebelumnya masih duduk diatas perut Megan menusuk dirinya sendiri, membuat Megan segera bangun dan memapah punggung Thania agar cewek itu tidak ambruk. Yerisha dan Lucky juga ikut mengerumuni Thania, mereka mengabaikan keberadaan Mikha yang kini tersenyum menyeringai melihat drama klise didepannya.

"Lebih banyak nyawa lebih baik" desis Mikha. pelan-pelan Mikha meraih kapak yang berada dipojok ruangan, tak lupa ia membawa buku pemujaannya.

Saat Yerisha, Lucky dan Megan sibuk menangisi Thania, tanpa mereka duga kini Mikha telah berdiri dibelakang mereka sambil mengayunkan kapak.

Yerisha yang peka pun menoleh dan tepat saat ia menoleh kapak itu terayun kearah kepala Lucky. "AWAS KY!" Yerish spontan mendorong tubuh Lucky.

BRAK!

Suara nyaring bagai kayu patah terdengar usai kapak itu membelah kepala... Yerisha.

"Yer..." Lirih Lucky saat melihat kepala Yerisha lah yang terbelah, tubuh yerish langsung tumbang disebelah Lucky.

Dan Mikha buru-buru mengambil setetes darah Yerish lalu diteteskan diatas bukunya, kini jumlah tetesan darah dibuku itu telah genap 7 tetes, meski darah terakhir bukan berasal dari mayat seorang bujangan.

Lucky beralih menatap penuh amarah pada Mikha, ia berdiri mendekati perempuan jahanam itu. "PEREMPUAN SIALAN!" teriak Lucky.

Mikha melangkah mundur "Sebentar lagi raja kegelapan bakal ngasi gue kekuatan."

perempuan itu kini mulai komat kamit membaca mantra "Wahai sang raja kegelapan, kupersembahkan engkau 7 tetes darah pemuda, kuberi engkau 7 jiwa yang telah mati, maka berilah aku kekuatan yang abadi dan turutilah semua perintahku" ucap Mikha membaca mantra.

Tepat setelah Mikha membaca mantra itu sosok iblis berjubah hitam dan bertanduk rusa muncul dibelakang Mikha, membuat Lucky yang berdiri dihadapan Mikha seketika ciut.

Kini mikha telah mendapat kesaktian yang ia impikan.

Mikha tersenyum angkuh, ia mengulurkan tangannya dan tubuh Lucky seketika melayang diudara, Mikha mengarahkan tangannya kekiri dan kekanan berkali-kali hingga tubuh Lucky pun terbanting ketembok berulang kali lalu jatuh kelantai. akibat mengalami benturan keras Lucky jadi memuntahkan banyak darah. ia tak bisa berbuat apa-apa karena sekujur tubuhnya terasa remuk.

Megan yang semula memapah Thania yang sedang sekarat kini mencabut pisau itu dari perut Thania, kemudian ia meletakkan tubuh Thania begitu saja disebelah mayat yerisha.

Kini Megan berdiri mendekati Mikha serta iblis yang berada dibelakangnya. "Perempuan iblis. Kejahatan gak akan pernah menang Mikha" ucap Megan penuh amarah sambil mengacungkan pisaunya.

"Turunin pisau lo, itu sama sekali gak berguna Megan. Gue bahkan bisa bunuh lo tanpa menyentuh lo" ujar Mikha sombong

Megan sadar, ia hanya manusia biasa yang tidak akan bisa mengalahkan Mikha yang kini memiliki backingan iblis itu. Tapi tetap saja Megan tidak bisa tinggal diam disaat teman-temannya mati satu-persatu ditangan orang asing seperti Mikha.

"Semakin banyak nyawa yang berjatuhan malam ini, maka gue bakal semakin kuat dan sakti" ujar Mikha.

"Nggak semudah itu!" suara tiba-tiba itu berasal dari pintu ruangan yang tau-tau sudah dibuka, membuat Megan dan Mikha kompak moleh kesumber suara.

"Bang Juan" lirih Megan, diambang pintu sana Megan mendapati Juan membawa buku yang sama seperti yang Mikha bawa. Juan tidak datang sendiri, dibelakangnya ia bersama Taro.

Juan yang datang bersama Taro mengangkat buku yang dibawanya "Lo gak akan mendapat kekuatan yang abadi itu karena orang terakhir yang seharusnya menjadi tumbal masih hidup" ucap Juan seraya melirik Taro.

Lantai 3 SastraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang