Malam itu juga mereka bertujuh berangkat menuju kedai kopi dekat kantor polisi dimana Megan dan Lucky bertemu cewek nyentrik bernama Mikha.
Mereka berangkat menggunakan dua mobil, yaitu milik Megan dan Lucky, dimana mobil Lucky diisi oleh Lucky dan Yerisha dibangku depan, lalu Yayang, Nata dan Taro duduk dibelakang. Sedangkan mobil Megan hanya ia dan Thania.
"Hari dimana Ferdy mati, harusnya waktu itu gue yang mati" Ujar Taro lirih. "Gue mau minta maaf sama kalian semua sebelum gue mati"
"Heh, jangan ngomong kayak gitu. gak boleh ada yang mati lagi abis ini" ucap Yerisha dari bangku depan, ia melirik ketiga adik tingkatnya dari kaca depan mobil Lucky.
"Kenapa lo bisa nyimpulin kalo lo yang bakal mati hari itu?" Tanya Lucky.
"Malemnya gue mimpi, gue didatengin sama sosok berjubah hitam, gue gak tau itu siapa, tapi dia bawa pisau belati. dan bilang kalo besok adalah hari terakhir gue hidup didunia"
"Trus besok paginya gue mutusin buat gak pergi ke kampus karena gue takut mati, gue takut mimpi itu beneran bakal kejadian. Dan siangnya gue malah dapet kabar kalo Ferdy mati bunuh diri nusuk perutnya pake pisau" cerita Taro pada akhirnya.
Nata menatap keluar jendela, menatap jalanan yang mereka lalui dengan mata berkaca-kaca menahan tangis "Kita pasti bakal mati, cepat atau lambat. Karena kita udah diincar sama arwah Karina" ucapnya pelan.
"Kita bakal minta bantuan Mikha, semoga dia bisa bantu kalian dan bantu kita semua" ujar Lucky penuh harap Mikha mau membantu mereka.
"Kalian kena terror yang kayak gimana?" tanya Yayang pada Yerisha dan Lucky
Yerisha melirik lagi kebelakang "setan perempuan itu sering muncul dan nampakin dirinya sama kita juga, padahal kita gak punya urusan apa-apa sama Karina semasa hidup, kita juga gak tau menau soal kasus hilangnya dia. Tapi kita malah ikut dihantuin" jelas Yerish.
Sementara itu dimobil belakang, Thania dan Megan sedang dilanda keheningan, mereka berdua sejak tadi hanya diam-diaman. Thania sibuk menatap keluar jendela, sementara Megan fokus mengemudi.
Jalanan yang mereka lalui malam ini cukup sepi, mengingat tempat yang akan mereka tuju letaknya agak dipinggir kota, jauh dari hiruk pikuk sesaknya ibu kota. Jadi jalanannya tak sepadat dipusat kota.
"Diem mulu Than" Tegur Megan berniat memulai pembicaraan.
Thania yang semula menatap keluar jendela kini memalingkan wajahnya menatap Megan "Trus mau lo gue ngapain?"
"Ya apa kek, ngobrol gitu basa basi"
"Gue lagi gak mood basa basi, perasaan gue gak enak"
"Gak usah terlalu difikirin, ntar lo sakit karna terlalu banyak fikiran, trus kalo lo sakit ntar gue jadi sedih tau" ujar Megan bercanda
Thania sontak tertawa "Apaan banget sih lo? biasanya juga kalo gue sakit lo selalu nyuruh gue gak mati aja sekalian?"
Megan ikut tertawa "Itu kan cuma bercanda, kalo aslinya ya gue gak mau kehilangan lo lah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lantai 3 Sastra
HorrorSELESAI! ketika yang hidup mati untuk menghidupkan yang mati 99L X 00L 17 Apr 2023 - 20 Mei 3023