"Plis jangan bunuh gue" Taro meringkuk dipojok kamarnya, ia bertingkah selayaknya orang gila sekarang.
Lampu kamarmya mati, penerangan diruangan itu hanya lampu tidur yang redup.
"Besok giliran lo" sosok berjubah hitam mengacungkan pisau belati kearah Taro yang meringkuk ketakutan.
"JANGAN BUNUH GUE!! GUE GAK MAU MATI!!" Taro bersimpuh dan memohon-mohon dikaki sosok itu, ia tidak mau mati konyol.
"Takdir gak bisa lo hindarin, gue adalah karma lo, dan jiwa lo udah dipersembahin. besok adalah hari terakhir lo bisa bernafas didunia ini"
"GUE MASIH MAU HIDUP TOLONGGGG!!!!"
"Besok giliran lo"
"Besok lo mati"
"lo bakal mati"
"bakal mati"
"Mati..."
Suara itu terus berputar dan berdengung ditelinga Taro.
"GUE GAK MAU MATI!" Taro berteriak dan terbangun dari tidurnya.
Taro langsung menangis meski semuanya hanyalah mimpi, diluar hari sudah pagi. Tapi Taro rasanya takut untuk pergi kuliah, ia tidak mau mati seperti dua sahabatnya yang telah mati lebih dulu.
Taro meringkuk diatas tempat tidur, ia menggigit jari-jarinya, tubuhnya gemetar, wajahnya pucat dan berantakan. "Gue gak mau mati"
Tak lama, ponselnya diatas nakas bergetar, Taro segera meraihnya, satu panggilan dari Nata membuatnya merasa tenang. Ia buru-buru mengangkat panggilan sahabatnya itu.
"Nat, Nata... gue gak mau mati, dia bilang hari ini giliran gue hiks hiks" Ceroscos Taro mengutarakan ketakutannya.
"Hallo? Ro? ini gue Haris. lo ngomong apasi?"
Taro yang semula menangis langsung berhenti "Haris? kok hp Nata ada sama lo?"
"Yaiyalah, hp gue gak ada kuota buat nelpon lo. Btw lo dimana? lo bakal kekampus gak?"
Taro terkekeh, ia berusaha terdengar biasa saja dihadapan Haris, ia tidak mau Haris yang lama libur karena sakit tiba-tiba terlibat masalah seperti ini setelah kembali kuliah.
"Eum, kayaknya gue gak kekampus deh hari ini Har, lagi gak enak badan"
"Oh gitu, yaudah deh. bagus kalo gitu"
"Bilang aja sama dosen gue lagi demam Har"
"Oke aman"
******
Pagi ini Lucky, Yerisha dan Thania kelihatan lesu dan banyak beban fikiran. kecuali Megan, dia kelihatan biasa saja seperti hari-hari biasanya.
Mereka berempat naik tangga menuju kelasnya yang berada dilantai tiga, tidak ada kehebohan seperti biasanya, Lucky yang setiap hari paling berisik pun mendadak jadi pendiam sejak kejadian kemarin malam dirumah Megan.
"Lo bertiga kenapa si lesu amat? semangat dong" Ujar Megan.
Lucky melirik Megan dari ekor matanya "Gimana bisa semangat kalo abis diganggu setan"
"Nah ini nih akibatnya lo keseringan nonton acara youtube horror settingan itu, jadi gila"
"Gue gak gila, gue kemarin emang beneran ngeliat setan. Bukan cuma gue, Thania sama Yerisha juga liat"
"Lucky bener gan, kita bertiga ngeliat itu setan, barang-barang dirumah lo pada terbang trus kelempar-lempar sendiri seolah itu setan lagi nimpukin kita" ucap Thania membela Lucky.
![](https://img.wattpad.com/cover/339307226-288-k692897.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lantai 3 Sastra
HorrorSELESAI! ketika yang hidup mati untuk menghidupkan yang mati 99L X 00L 17 Apr 2023 - 20 Mei 3023