Taehyung membuka matanya. Cahaya matahari seperti menyinarinya tepat di atas wajah. Ia lalu bangkit dengan cepat, saat menyadari tubuhnya ternyata berbaring di atas rerumputan.
Di sekelilingnya terdapat jajaran pohon besar nan rapat.
"Gue dimana? Kok bisa disini? Kenapa cuma pake celana doang?" Taehyung bingung dan juga kaget. Karena seingatnya, ia tertidur saat sedang berhubungan badan dengan si tukang jamu dan itupun di dalam tenda. Bukan di tengah hutan seperti ini.
"Oh iya Namjoon..." Taehyung langsung berdiri dan mencari jalan untuk kembali ke tenda.
Taehyung berjalan menyusuri hutan. Tubuhnya berkeringat dan lemas. Seperti orang yang tak makan berhari-hari lamanya. Namun, Taehyung terus berusaha mencari jalan untuk sampai ke tenda. Hingga akhirnya ia sampai ke batas pantai. Tendanyapun mulai tampak dari kejauhan. Taehyung berlari mendekat.
Tapi, aneh. Tendanya di batasi oleh garis kuning, police line. Beberapa orang nampak berdiri di sekitar tenda. Membuat Taehyung berlari semakin kencang untuk mendekat.
"Mas, tidak boleh melewati garis polisi" Ucap seseorang yang berpakaian seragam polisi.
"Pak, itu tenda saya. Saya mau nyari teman saya." Ucap Taehyung. Membuat orang-orang yang ada di sekitar situ kaget dan berjalan mengerumuni Taehyung.
"Anda yang bernama Taehyung?" Ucap polisi tadi.
"Iya, saya Taehyung. Bapak kenal saya?"
"Anda dinyatakan hilang sejak dua minggu lalu. Identitas anda di temukan di dalam tenda dan mayat teman anda, Namjoon, ditemukan tak bernyawa di tengah hutan oleh seorang nelayan." Ucapan Polisi tadi membuat Taehyung kaget.
"Gak mungkin mas. Baru kemarin kami berkemah di sini. Namjoon teman saya juga masih hidup." Ucap Taehyung panik. Dirinya tak percaya oleh ucapan polisi di hadapannya.
"Beneran mas. Masnya itu hilang dari dua minggu lalu. Saya yang menemukan KTP mas di dalam tenda. Saya yang menemukan mayat Mas Namjoon." Ucap seorang laki-laki paruh bayah, ikut meyakinkan Taehyung.
"Gak mungkin pak. Kami masih sempat ketemu tukang jamu." Ucap Taehyung.
"Tukang Jamu??" Seorang pemuda yang berdiri di tengah kerumunan, mendekat pada Taehyung.
"Iya, tukang jamu. Baru semalam kok kami ketemu. Namjoon juga masih sehat." Ucap Taehyung.
"Jangan bilang, tukang jamu yang kamu temui itu bernama Jungkook????" Ucap pemuda tadi.
"Kok kamu tahu kalau tukang jamu yang saya maksud itu Jungkook?" Ucapan Taehyung mendadak membuat kerumunan tadi menjadi gaduh. Seperti saling berbisik satu sama lain.
"Jungkook itu memang tukang jamu yang dulu tinggal di desa kami. Tapi dia udah meninggal 7 tahun lalu mas. Meninggal bunuh diri." Ucap Pemuda tadi.
"Bunuh diri? Gak mungkin. Jungkook masih sama saya kok semalam. Dia sehat aja." Ucap Taehyung. Ia sama sekali tak percaya.
"Bener mas. Saya ini saudara jauhnya Jungkook. Dia dulu punya suami nelayan dan jarang pulang. Dia di perkosa sama kepala desa dan preman di desa kami sampai hamil, tapi gak ada yang mau tanggung jawab. Jungkook lalu membunuh kepala desa dan preman-preman tadi kemudian bunuh diri di pantai ini mas." Ucap Pemuda tadi.
"Gak mungkin.." Taehyung berucap. Dirinya sunggub tak percaya. Pemuda tadi lalu menepuk pundak Taehyung.
"Ini bukan kejadian pertama kalinya di pantai ini sejak Jungkook bunuh diri mas. Sebelumnya sudah banyak kejadian. Makanya pantai ini selalu sepi. Dan semua pemuda yang datang ke pantai ini, gak pernah pulang hidup-hidup. Kami mengira mas Taehyung ini sudah meninggal tenggelam. Ternyata masih hidup. Kok bisa mas?"
Taehyung melotot tak percaya.
"Gak mungkin..."
KAMU SEDANG MEMBACA
BPKOO UNIVERSE
FanfictionKumpulan oneshoot fan fiction Bpkoo - BpJin - BpJimin - Taekook - Namkook - Yoonmin - Hopemin - Namjin - Jungkook Harem