Namjoon dan Jungkook berjalan memasuki hutan yang ada di sekitar pantai. Kata Jungkook, ia malu jika terlihat oleh orang lain. Suasana tempat tersebut sangat gelap. Bukannya takut, Namjoon malah sudah tak sabar. Menanti moment untuk bisa bersetubuh dengan laki-laki cantik nan bohai ini.
Namjoon mengarahkan senter yang ia pegang pada jalan setapak.
"Nah itu, ada pohon besar. Saya pipis di sana saja.." Ucap Jungkook menunjuk pada pohon besar ketiga di antara deretan pohon kelapa. Pantai ini di tutupi oleh banyak pohon kelapa. Namun, di antara deretan pohon kelapa, terdapat jajaran pohon tua yang sangat besar. Sela akar kaki pohon-pohon tersebut berbentuk corong. Sehinggga membuat siapa saja bisa tak terlihat jika berjongkok di sela akar pohon.
"Mas Namjoon matanya jangan nakal loh ya. Badannya ndak boleh balik ke sini.."
Jungkook berucap dari belakang. Namjoon berdiri membelakangi Jungkook.
"Sudah belum dek?" Ucap Namjoon setelah beberapa menit. Senternya ia arahkan ke arah pepohonan. Berusaha sebisa mungkin tak tergoda untuk berbalik.
"Sudah mas. Tapi, saya ndak ada air buat bersihin anu saya mas. Bisa tolong ambilkan air? Tolong mas. Nanti anu saya gatal kalau ndsk di bersihkan." Ucap Jungkook merengek.
"Yasudah, kalau gitu tunggu di sini ya.." Ucap Namjoon. Tanpa menoleh, ia berjalan kembali menuju tenda untuk mengambil air mineral untuk Jungkook.
Setelah masuk di dalam tenda, Namjoon mendapati Taehyung yang sudah tertidur.
"Woy.. Bangun. Gak mau ngewe lo?" Namjoon mencoba menendang tubuh Taehyung yang tertidur. Namun, sahabatnya itu seperti tak terpengaruh. Ia terus saja terlelap.
Tak ingin mengulur waktu, Namjoon langsung mengambil sebotol air mineral dan berjalan keluar tenda, kembali menuju tempat Jungkook pipis tadi.
Namjoon berjalan kembali menuju tempat Jungkook. Senternya ia arahkan ke Jungkook yang sedang berjongkook dan berusaha mengapit kedua pahanya agar selangkangannya tak terlihat oleh Namjoon.
"Mas Namjoon, jangan lihat ke sini.." Jungkook berucap malu.
Dengan santai Namjoon menyerahkan botol air mineral ditangannya pada Jungkook.
"Duh.. Cuma lihat doang dek. Sini gue senterin. Biar memeknya bersih. Kalau gelap kan gak kelihatan." Ucap Namjoon.
"Ih mas Namjoon ngomongnya jorok.." Jungkook meraih botol di tangan Namjoon. Kedua pahanya masih ia apit.
Namun kini, Namjoon malah dengan sengaja mengarahkan pada paha Jungkook.
"Ayo dibersihin. Ntar gatal loh.." Ucap Namjoon lagi.
"Matanya di tutup mas.. Saya malu.." Ucap Jungkook lagi.
"Yaudah. Gue tutup mata." Namjoon menutup wajahnya dengan telapak tangan.
Bukan Namjoon namanya jika ia menuruti permintaan tukang jamu tersebut. Perlahan Namjoon mengintip melalu sela jarinya. Jungkook sedang membuka lebar kedua pahanya. Memek merah mudanya terpampang nyata.
Namjoon mengumpat dalam hati. Kontolnya sudah ereksi sejak tadi akibat jamu kuat yang ia minum. Kini, ia harus melihat dengan jelas memek merekah si tukang jamu. Sontak, telapak tangannya yang tadi menutup wajah kini turun dan meremas kejantanannya yang mulai mengeras dari balik celana jeans yang ia gunakan. Tangannya yang satu masih mengarahkan senter pada memek Jungkook.
Namjoon bertekad, kontolnya malam ini harus masuk ke dalam lubang merah muda itu.
"Ayo mas." Jungkook bangkit setelah membersihkan selangkangannya. Ia lalu berjalan melewati Namjoon dan memimpin jalan. Kedua tonjolan pantatnya bergoyang seirama dengan gerak langkahnya. Rok ketat yang ia gunakan terlihat sedikit basah. Tukang jamh tersebut terlihat sekali tak menggunakan dalaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
BPKOO UNIVERSE
FanfictionKumpulan oneshoot fan fiction Bpkoo - BpJin - BpJimin - Taekook - Namkook - Yoonmin - Hopemin - Namjin - Jungkook Harem