TUKANG JAMU - Flashback (Hopekook) 🔞

13.1K 167 0
                                    


Seperti biasa, pagi-pagi sekali Jungkook sudah membuka warung jamunya. Warungnya menyediakan beraneka macam jamu dan selalu ramai di kunjungi oleh para pemuda di desa ini. Tak terkecuali si kepala desa.

"Selamat pagi, dek Jungkook." Sapa RM, kepala preman desa.

"Eh mas RM.. Pagi-pagi sudah datang aja. Mau minum jamu mas?" Ucap Jungkook.

"Jamu seperti biasa ya.." Ucap RM lalu duduk di bangku yang disediakan.

Warung Jungkook terbilang sangat kecil. Tempatnya pun sempit. Hanya ada satu bangku panjang di depan warungnya yang digunakan untuk para pelanggan.

"Tumben sendirian mas. Yang lain gak ikut?." Tanya Jungkook, mencoba ramah seperti biasa.

"Nanti juga pada datang." Ucap RM singkat. Tangannya menyalakan rokok.

"Selamat pagi.." Tiba-tiba suara seseorang menginterupsi keduanya. Hoseok, Kepala desa.

"Eh mas Hoseok.." Ucap Jungkook sambil tersenyum malu-malu.

"Hai, dek Jungkook. Jamunya satu ya.. Yang spesial" Ucap Hoseok sambil mengedipkan satu matanya pada Jungkook. Membuat Jungkook semakin tersipu.

"Baik mas. Saya siapkan dulu ya." Ucap Jungkook. Wajahnya tampak berubah riang melihat kehadiran Hoseok.

Jungkook menyiapkan jamu yang di pesanankan Hoseok lalu menaruh pesanannya di atas meja.

"Ini mas pesanannya" Ucap Jungkook lalu menaruh gelas dihadapan RM dan Hoseok.

"Makasih dek. Ngomong-ngomong, saya boleh pinjam toiletnya?" Ucap Hoseok. Matanya melihat pada Jungkook seperti memberikan kode. Jungkook semakin tersipu malu. Paham akan kode yang diberikan Hoseok.

"Boleh mas. Ayo saya antar" Ucap Jungkook. Hoseok tersenyum penuh arti. Ia lalu bangkit dan berjalan masuk ke dalam rumah Jungkook.


****


Hoseok keluar dari kamar mandi sambil menarik resleting celana. Ia berjalan masuk ke dalam dapur. Jungkook sedang berdiri menunggunya di depan pintu. Rok yang Jungkook kenakan kini sedikit lebih pendek dibanding saat Jungkook mengantarnya ke toilet. Laki-laki itu sepertinya sengaja menaikkan roknya.

Hoseok berjalan mendekat sambil tersenyum.

"Roknya dinaikkan ya?" Tangan Hoseok membelai paha dalam Jungkook.

"Ndak kok mas. Sudah begini dari tadi"

"Bohong. Saya tau kok tadi ndak sependek ini. Sengaja mau godain saya ya?" Tangan Hoseok semakin naik dan mengelus selangkangan Jungkook.

"Geli mas.." Jungkook kaget saat tangan Hoseok membelai lubangnya.

"Kok ndak pakai dalaman? Kangen ya?" Ucap Hoseok. Tubuhnya semakin menempel pada Jungkook.

"Saya ndak suka pakai dalaman mas. Panas" Ucap Jungkook.

"Mas boleh ndak minta jatah? Udah lama nih ndak ketemu" Tanya Hoseok, berbisik di telinga Jungkook. Satu tangannya masih aktif membelai lubang Jungkook, satu tangannya mulai meremas pantat Jungkook.

"Jangan sekarang mas. Ada mas RM di depan" Ucap Jungkook.

"Ndak bakal ketahuan. Ya? Mau ya? Disini aja. Cepat kok. Saya kangen" Ucap Hoseok. Tangannya mulai menaikkan rok Jungkook. Jungkook hanya pasrah. Ia pun sudah kangen di gagahi oleh Hoseok. Keduanya sudah tak bertemu selama satu minggu.

"Ayo balik belakang. Pegangan di meja. Saya ndak kuat nahan rindu" Ucap Hoseok sambil membuka kembali celananya.



*****



Hoseok mendorong kejantatannya masuk ke dalam lubang Jungkook.

"Ahhh Mas Hoseokkhhh"

"Ahhh makin sempit aja dek. Beda sama punya istri saya"

PLAK!!!

"Ahhh mashh sakit"

Tangan Hoseok menampar pantat Jungkook.

"Pantat kamu makin besar. Saya gemas. Saya mulai genjot ya dek"

Jungkook mengangguk dengan cepat. Pasalnya ia takut jika ketahuan oleh RM, preman kampung yang sedari tadi duduk di depan.

"Ahhh mashhh"

Hoseok mulai menggenjot lubangnya dengan keras dan cepat, hingga tubuh Jungkook semakin terdorong ke depan.

"Ahhh memek kamu makin sempit."

"Kontol mas Hoseok makin keras dan besar. Saya suka mashhh"

"Ahhh ahhh Shhh"

"Ahh nghhhh ahhhh"

"Saya rindu memek kamu dek.. Satu minggu ndak digenjot. Makin sempit dan nikmat saja ahhh"

"Gimana ndak sempit mas. Ndak ada yang masukin. Mas Hoseok sibuk terus sama istrinya ahhh."

"Maaf ya" Ucap Hoseok.

Jungkook mengangguk. Hoseok mulai mencium bibirnya dan turun memetakan leher hingga dada, tanpa mengurangi genjotan.

"Ahhh mashhh terusin.. Enakh masshhh"

"Suka ndak dek goyangan saya?"

"Ahhh suka mashhh"

"Saya cepatin ya. Ndak tahan pengen crot"

"Crot di luar mas. Jangan di dalam. Saya takut hamil. Takut ketahuan suami saya" Ucap Jungkook.

Hoseok menurut saja. Ia pun takut jika perselingkuhan keduanya sampai ketahuan istri ataupun suami Jungkook.

Hoseok mulai mempercepat gerakannya. Hingga saat dirinya merasa akan tiba, dengan cepat ia mencabut kontolnya dan membuang pejunya di atas pantat Jungkook.

"Puas ndak dek?" Hoseok memajukan kepalanya dan mencium Jungkook. Jungkook mengangguk.

"Mas Hoseok lebih pintar muasin saya dari pada suami saya, Mas" Ucapan Jungkook kemudian membuat keduanya saling tersenyum.

Keduanya hanyut akan rindu. Hingga keduanya tidak menyadari kehadiran seseorang yang sedari tadi diam-diam menonton di depan pintu.

RM.



********


"Dek Jungkook, terima kasih tumpangan toiletnya. Saya pamit dulu ya" Ucap Hoseok setelah berjalan dari arah dalam dan berdiri di depan warung Jungkook. Berpura-pura seperti seseorang yang baru selesai meminjam toilet.

"Langsung balik mas?" Tanya RM. Ia masih duduk di tempat semula sambil merokok.

"Biasa mas. Kerjaan di kantor desa banyak. Dek Jungkook, saya balik dulu ya. Ini bayarannya. Kembaliannya ambil saja" Ucap Hoseok sambil mengedipkan satu matanya.

"Wah banyak sekali. Terima kasih mas." Ucap Jungkook sambil tersenyum senang.

"Saya pamit dulu" Hoseok lalu berjalan meninggalkan warung.

Sesaat setelah Hoseok berjalan menjauh, Jungkook lalu kembali masuk ke dalam warungnya dan kembali bekerja. Tanpa menyadari tatapan RM yang tak lepas pada pinggul besarnya.

"Dek Jungkook ndak keliling desa sore ini?" Tanya RM pada Jungkook, singkat, sambil menyesap rokoknya.

"Keliling kok mas. Kenapa mas?" Jawab Jungkook.

"Ndak. Nanya saja. Yasudah, saya mau pergi dulu. Ini bayarannya. Kembaliannya ambil saja." Ucap RM. Ia bangkit dari duduknya lalu menyerahkan selembar uang berwarna merah.

"Wah banyak sekali mas. Terima kasih mas"

RM hanya berdeham singkat sambil menyesap rokoknya, lalu berjalan menjauh. 

BPKOO UNIVERSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang