Hii call me lulu
Selamat datang di cerita ketiga aku. Yang berjudul Kisah Fais. Semoga kalian suka dengan cerita ini. Jangan lupa berikan komen setiap bab chapter ya.
Vote dulu sebelum baca. Sudah? Kuy baca!
...
Seusai mandi. Fais memakai baju kaos yang berwarna hitam polos dan celana lois jeans yang juga warnanya hitam. Benar-benar menambah kesan kegantengannya, jika Aulia melihatnya bisa dikatakan gadis itu langsung sembuh:v
Setelah siap-siap Fais berjalan keluar dari kamarnya. Tidak lupa ia mengunci kamarnya, agar tidak ada yang masuk, maupun itu kedua orangtuanya.
Fais menuruni anak tangga satu persatu. Ia menghampiri kedua orangtuanya yang berada di ruang tamu.
"Bund, Yah Fais pamit dulu" izin Fais. Ia menyalim kedua tangan orangtuanya.
"Kamu mau kenapa?" tanya Resa pada anak keduanya itu.
"Aku mau ke rumah sakit, mau jenguk sahabat aku" ujar Fais.
"Siapa?" tanyanya lagi.
"Ih ayah kepo, gausah kepo deh yah"
"Yekan ayah cuma nanya" ucap Resa.
Fais menghela nafas. Ia menganggukan kepalanya, setelah pamit dengan kedua orangtuanya. Fais melangkah keluar dari rumah menuju ke motornya, yang terparkir di depan rumahnya.
Setelah motor dinyalakan. Fais mulai melaju ke jalan raya dan meninggalkan pekarangan rumahnya menuju ke rumah sakit. Jarak rumah ke rumah sakit, lumayan jauh, jadi memakan waktu yang cukup lama.
...
Kini sahabat Aulia telah datang semua. Mereka semua memandangi wajah pucat Aulia, mata yang masih saja memejamkan. Mereka sangat lelah, melihat Aulia yang tidak ingin buka mata.
"Apa kata dokter?" tanya Halia pada Rayyan.
"Aulia cuma istirahat aja" jawab Rayyan, yang masih stay di tempatnya.
"Ray, lo jujur deh sama kita" sahut Marcel.
"Aulia sakit apa? Sampai bisa kek gini" lanjutnya.
"Sorry gua ga bisa Cel, biar Aulia yang jelasin" ucap Rayyan.
Marcel mengusap wajahnya kasar. Ia menghela nafas pasrah, benar kata Rayyan. Lebih baik mereka langsung mendengar dari mulut Aulia, mereka akan terus memaksa gadis itu memberitahu mereka.
Pintu terbuka menampakkan Fais, membawa sebuah kotak tiga yang berisi kue.
"Lo ngapain bawa kue?" tanya Marcel.
"Yaelah, syukur-syukur Fais bawa kue buat kita" Mahesa menghampiri Fais, dan langsung mengambil kotak kue tersebut.
"Bukan buat lu" Fais kembali menarik kotak kue itu.
"Lah? Terus buat siape?" tanya Mahesa pada Fais.
"Aulia"
Halia dan Key yang mendengar ucapan Fais. Membuat kedua gadis itu tersenyum tak jelas.
"Lah? Lu ga liat" tunjuk Mahesa dengan dagunya.
Fais menatap Aulia. Ya posisinya masih sama, tetap di tempat dan setia menutup mata. Cowok itu menghela nafas, ia kembali memberi kotak kue itu kepada Mahesa.
"Yaudah, sana makan" ucap Fais.
"Makasih Fais" cengir Mahesa.
"Giliran kue gercep lu, tapi gapapa sih buat gue juga" ujar Marcel, ikut duduk di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH FAIS
Teen FictionSEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AKUN LULU DULU🤗❤ NO COPY! HASIL PIKIRAN SENDIRI! DI LARANG PLAGIAT CERITA INI! ~~~ Tinggal lapak dengan bijak. Hargai karya author. Jika ada kesamaan di cerita lain yang kalian temukan, mungkin itu kebetulan!! ~~~~...