Hii call me luluu
Selamat datang di cerita ketiga aku. Yang berjudul Kisah Fais, berikan komen di setiap chapter. Semoga kalian suka di bab ini.
Sebelum baca jangan lupa di vote dulu. Sudah? Gas baca!
...
Tok,, tok,, tok.
Suara ketukan pintu berasal dari luar, membuat Aulia menoleh ke arah pintu. "Masuk" ucapnya.
Pintu terbuka menampakkan suster yang membawa nampan berisi makanan, dan satu kemasan minuman. Suster yang bernama Amora itu, menaruh nampan di atas meja, dan memberikan meja khusus makanan di depan Aulia. Setelah itu ia kembali menaruh nampan di atas meja yang berada di depan Aulia.
"Selamat menikmati dek" ucap Amora.
"Makasih kak" balas Aulia.
Amora menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis kearah Aulia. Dan pamit keluar dari ruangan rawat Aulia. Setelah suster keluar, barulah Aulia makan.
...
"Kek sepi banget ga sih?" tanya Key pada para sahabatnya. Yang hanya diam menyantap makanan mereka.
"Sepi kek gimana?" tanya Halia pada Key.
"Aulia ga ada, kek rasanya sepi nih" ujar Key.
"Oh iya, baru gua sadar" sahut Ezra, membuat mereka menoleh kearah laki-laki itu.
Fais menghela nafas, mulai lagilah sih Ezra.
"Kemana tuh jalang?" tanya Ezra pada mereka semua. Membuat mereka langsung menatap tak percaya kearah Ezra.
Brak.
Suara gebrakan meja yang dibuat oleh Key membuat para siswa-siswi menatap kearah mereka.
"MAKSUD LO APA BILANG AULIA JALANG?!" bentak Key.
Dengan santainya Ezra berdiri dan menyilang kedua tangannya di dada. Dan menatap songong kearah Key.
"Kenapa? Lo ga terima? Kalau gua ngatain Aulia tuh jalang" balas Ezra.
"YA GA TERIMALAH ANJING! DIA SAHABAT GUA!"
"Aulia tuh jalang! Sampah tau ga!"
Bugh.
Satu pukulan berhasil mendarat di pipi mulus Ezra. Siapa lagi kalau pelakunya bukan Fais. Sejak dari tadi laki-laki itu menahan emosinya untuk tidak menimbulkan pertengkaran.
Pukulan dari Fais, membuat Ezra terjatuh di lantai sambil memegang bibirnya yang ikut terpukul tadi.
"Maksud lo apa? Pukul gua?!" Ezra langsung bangkit. Dan menatap tak suka kearah Fais.
"Lo udah kelewatan Za! Kalau sampai ucapan lo di telinga Aulia, Aulia bisa nangis"
"Lo ga tau perasaan Aulia jika dikatain kek gitu. Lo pikir kek, lo tuh cowok tapi kenapa mulut lo kek cewe njing"
"Nyesel gua temanan sama lo" Fais langsung pergi meninggalkan Ezra, yang masih menatap Fais.
Rayyan, Mahesa, dan Marcel hanya diam. Ketiganya juga emosi dan marah ketika Ezra mengatakan itu.
Key juga ikut pergi meninggalkan para sahabatnya yang masih diam di tempat.
"Na, yuk pergi" ajak Halia, mengandeng pergelangan tangan Naifa, membuat gadis itu mengikuti langkah Halia.
"Bro, basket kuy" ajak Mahesa.
"Ga minat" balas Marcel. Laki-laki itu mengikuti sang pacar dibawa, sedangkan Rayyan juga mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH FAIS
Teen FictionSEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AKUN LULU DULU🤗❤ NO COPY! HASIL PIKIRAN SENDIRI! DI LARANG PLAGIAT CERITA INI! ~~~ Tinggal lapak dengan bijak. Hargai karya author. Jika ada kesamaan di cerita lain yang kalian temukan, mungkin itu kebetulan!! ~~~~...