Rayyan Khawatir

30 39 6
                                    

Hii call me lulu

Selamat datang di cerita ketiga aku. Aku mengucapkan semoga kalian menyukai cerita ini.

Sebelum baca jangan lupa berikan vote and komen bestie!

...

"Sayang"

"Kok lu bohong sih? Bukannya awal dimana kita pacaran, ga ada yang boleh bohong lagi, dan lo seenaknya rahasiain ini" jelas Key, ia menatap Mahesa dengan tatapan kecewa.

"Yekan, kamu ga perlu tau" ucap Mahesa.

"Kenapa?" tanya Key.

"Yekan itu ga penting buat kamu" jawab Mahesa.

"Habis dari latihan, kamu langsung pulang?" tanya Key.

"Iya aku langsung pulang, yakali aku singgah dulu di tempat lain" jelas Mahesa.

"Oh, baguslah kalau gitu. Gua pergi dulu" pamit Key. Ia langsung memutarkan tubuhnya.

"Gua harap lo ga bohong Sa" batin Key. Dirinya mulai meninggalkan Mahesa sendirian sana. Sedangkan laki-laki itu hanya memandangi punggung Key yang mulai perlahan menghilang.

...

Kini kedua sahabat Aulia tengah membujuk Aulia untuk ke uks. Karena sejak dari tadi Aulia tidak ingin ke uks, dirinya hanya ingin di dalam kelas.

"Hayolah Aulia, lo sakit badan lo panas"

"Ga usah Lia, gua bisa kok" ucapnya.

Halia menghela nafas, sudah beberapa kali ia membujuk sahabatnya itu, tapi Aulia sangat keras kepala untuk diajak.

Halia menatap Naifa yang sedang menatap Aulia.

"Fa"

Naifa menoleh kearah Halia, ia mengerutkan keningnya. "Apa?"

"Lo panggil Rayyan sana" bisik Halia di telinga Naifa.

Naifa langsung menganggukkan kepalanya, ia melangkah keluar dari kelas.

"Naifa mau kemana?" tanya Aulia menatap Halia.

"Ketemu pacarnya" ujar Halia.

Karena Aulia tidak bisa terlalu banyak omong. Gadis itu memilih diam aja daripada harus bertanya terus.

Sesampainya di depan kelas Rayyan. Naifa langsung mengetuk pintu tersebut, membuat para siswa-siswi langsung menoleh kearahnya. Rayyan yabg melihatnya langsung menghampiri gadis itu, ia sudah menghapal jika kedatangan sahabatnya itu, pastilah dirinya yang di cari.

"Kenapa Na?" tanya Rayyan tulus.

"Aulia sakit, badannya panas, wajahnya pucat bibirnya juga ikut memucat" jelas Naifa.

"Apa?!"

Naifa menghela nafas, apakah laki-laki itu yang di depannya tidak mendengar ucapannya?

"Lo budek apa gimana?" tanya Naifa.

"Aulia sakit? Sejak kapan?" bukannya menjawab Rayyan malah bertanya balik.

"Sejak dari wc, pas dia masuk ke dalam kelas wajahnya sudah pucat" jelas Naifa.

Rayyan langsung lari ke kelas Naifa, untuk memastikan keadaan Aulia. Jika benar yang dikatakan Naifa, maka Rayyan akan langsung membawa Aulia ke rumah sakit.

Sesampainya di dalam kelas Naifa, Rayyan menghampiri Aulia.

"Li, kamu gapapakan?" tanya Rayyan khawatir.

"Kok lu ga bawa sih ke uks?" tanya Rayyan pada Halia.

"Bukannya kita ga mau, kita udah paksa dia, tapi dia gamau" jawab Halia.

KISAH FAIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang