Happy reading gaes!✨
***
“Gue sayang banget sama Papa.”
Nasya menepuk-nepuk pundak Sean usai mendengar ucapan lelaki itu. Tanpa Nasya lihat wajah Sean pun ia yakin saat ini lelaki itu tengah merasa sedih dan terpukul.
“Bokap lo pasti baik-baik aja,” ucap Nasya untuk kesekian kalinya.
Rangga, sekretaris Papa Sean terburu-buru mengurus semuanya. Papa Sean dibawa ke ruangan operasi, kemudian Nasya dan Sean menunggu di luar bersama Rangga.
Tak berselang lama, muncul sosok lain yaitu Rendy. Pria yang pernah mendampingi Sagara dan mengurus Sagara, kini pria itu bekerja di perusahaan Papa Sean dan mendampingi Papa Sean bersama Rangga.
“Bagaimana keadaan Pak Maheswara?” tanya Rendy pada Rangga.
“Sedang dioperasi, nanti kita tahu setelah itu. Semoga baik-baik saja,” jawab Rangga.
Rendy menghela napas dan hendak kembali bertanya, tetapi urung saat melihat seseorang yang menarik perhatiannya. Rendy terbelalak melihat sosok yang tengah duduk bersama Sean sambil menghibur Sean.
“Loh, Nasya?”
Mendengar seseorang memanggil namanya, Nasya menoleh. Ia juga terbelalak melihat sosok Rendy.
“Pak Rendy?”
Nasya jelas mengenal Rendy, pria yang pernah mendampingi Sagara dan selalu membantu Sagara, berada di samping Sagara agar Sagara bisa benar-benar menjadi penerus perusahaan dan bukannya saudara tiri Sagara.
“Kalian saling kenal?” tanya Sean.
“Tentu saya kenal Nasya. Dia kan pacarnya Sagara,” jawab Rendy.
Sean mengangguk-angguk. Ternyata begitu. Wajar saja sih mereka saling kenal, pasti pernah bertemu karena Sagara.
“Tapi kamu sedang apa di sini?” tanya Rendy kepada Nasya.
“Uhm ... saya ...” Nasya terdiam, mendadak bingung mau jawab apa.
“Nasya pacar saya, Pak. Jadi dia ke sini nemenin saya,” kata Sean sambil tersenyum.
Sean meraih tangan Nasya lantas menggenggamnya lembut. Nasya yang diperlakukan seperti itu berdebar dan malu, tetapi ada juga perasaan lega dan tak terganggu saat skinship dengan Sean karena tak melihat apa pun dari masa depan Sean.
“K-kalian pacaran?!” pekik Rendy.
Nasya terdiam lantas menunduk. Entahlah, ia merasa bersalah.
“Maaf, Pak,” cicit Nasya.
Rendy mengerjap kaget. Ia tak menyangka bertemu dengan pacar Sagara dan ternyata malah sekarang pacaran dengan Sean, sepupu Sagara. Bukannya Rendy tak suka, ia senang bisa melihat Nasya lagi, hanya saja terkejut mengetahui Nasya berpacaran dengan Sean.
Apakah Nasya semenarik itu sampai dua bersaudara Sagara dan Sean bisa jatuh cinta kepada gadis itu? Rendy penasaran.
“Nggak perlu minta maaf. Saya justru senang bisa lihat kamu lagi dan tahu kamu pacaran sama Sean,” kata Rendy.
Nasya menghembuskan napas lega. Awalnya sebenarnya Nasya ragu pacaran dengan Sean walaupun hanya status karena ia merasa belum ada rasa pada Sean. Keraguan itu juga diperkuat karena Nasya pernah berpacaran dengan Sagara, bagaimana bisa kini malah pacaran dengan sepupunya? Mungkin pandangan orang lain bisa buruk tentang Nasya.
Ketika Papa Sean selesai dioperasi, Rangga menyuruh Sean pulang.
“Kamu harus pulang dan istirahat, besok masih sekolah.”
KAMU SEDANG MEMBACA
His Hug (On Going)
Teen Fiction"Gue suka pelukan lo, bikin gue nyaman." Itulah yang Nasya ungkapkan kepada lelaki yang baru hadir di hidupnya, lelaki yang membuatnya terkejut saat mengetahui identitas aslinya, lelaki yang berhasil memporak-porandakan hatinya. * Satu tahun telah b...