Hay SOLVers, apa kabar? Hari ini up nya telat banget ya? Maaf ya, hehe. Sibuk soalnya (beneran sibuk, bukan sok sibuk☺️). Happy reading!💙
*
"Ini tuh, masukin dulu kopinya."
Pagi-pagi sekali sekitar pukul setengah enam, Naura tengah berkutik dengan panci di dapur bersama Rasya. Mereka tengah meributkan sesuatu yang sebenarnya tak perlu diributkan. Hanya karena perbedaan cara mereka membuat kopi, akhirnya terjadilah perdebatan antara Rasya dan Naura.
"Iya, tau. Maksudnya, tadi aku mau masukin air ke dalam panci." Ujar Rasya setelah Naura terasa berkata kesal padanya.
"Ngomong dong."
Untuk menghangatkan tubuh, mereka sengaja membuat kopi di pagi hari seperti ini. Tak hanya untuk keduanya, tetapi juga untuk teman-teman lain yang sepertinya masih terlelap. Di tengah-tengah kegiatan Naura dan Rasya, mereka di kejutkan dengan kehadiran suara melengking milik Vio.
"Ya elah, pagi-pagi udah berduaan aja."
"Tau nih, dunia serasa milik berdua." Imbuh Adara dengan nada meledek.
Naura melirik kepada Vio dan Adara yang tengah berdiri di depan tenda, "Daripada kalian diem di situ terus ngeledekin kita, mending sini bantuin."
"Ihh, ogah." Tolak Vio mentah-mentah.
"Kok gitu sih?"
"Ogah jadi nyamuk gue."
Tak ingin lagi mendengar ledekan teman-temannya, akhirnya Rasya pun mengalihkan topik. "Gibran sama Irshad mana?"
"Masih tidur, Sya." Sahut Adara.
"Ya udah, gue bangunin mereka dulu deh ya." Ucap Rasya sembari berlalu meninggalkan mereka.
Melihat Rasya sudah memasuki tenda cowok, Adara yang masih memiliki rasa penasaran pun mendekatkan dirinya kepada Naura. "Jadi, lo semalam kemana?" Bisiknya.
"Cuma di ajak lihat kunang-kunang doang." Jawab Naura santai.
Dengan rasa tak percaya, Adara menutupi mulutnya dengan kedua telapak tangannya. "What, the... Lucu banget si, Rasya."
"Iya, kaya di Drakor gitu." Imbuh Vio tak kalah terkejut.
Masih juga penasaran, Adara pun mengutarakan pertanyaan lagi. "Terus-terus, si Rasya ngomong apa?"
"Dia bilang, dia pengin lebih kenal gue."
"OMAGAH!" Teriak Adara dan Vio serentak.
"Ssttt! Kalian bisa ganggu yang lain." Ucap Naura mengisyaratkan untuk diam menggunakan jari telunjuknya.
"Woy, siapa yang teriak-teriak? Masih pagi jangan berisik woy!"
Benar saja, terdengar komplain dari tenda kavling sebelah.
"Tuh, kan."
"Habisnya, lo bikin kita kaget aja, Nau." Ujar Vio.
Naura menggaruk-garuk tengkuk nya yang tak gatal, "Perasaan gue cuma jawab pertanyaan kalian, deh."
Di detik berikutnya, terlihat Rasya keluar dari tenda cowok. Ia keluar dengan wajah sedikit terkekeh. Entah apa yang terjadi pada pria itu.
"Adara, Vio, kayaknya alarm mereka berdua perlu di ganti pakai suara kalian deh. Haha." Ucapnya.
Lalu, Rasya menunjuk ke arah Gibran dan Irshad yang masih berada di ambang tenda, "Lihat, mereka langsung bangun pas denger kalian teriak tadi."
"Parah lo, Sya." Ketus Gibran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Love [Hiatus]
RandomSecret Of Love adalah sebuah cerita fiksi pertama yang author publish. Secret Of Love ini menceritakan tentang pertemanan enam remaja, dimana salah satunya yang merupakan siswa baru dan langsung akrab bersama lima remaja lainnya. Mereka adalah, Naur...