Halo! Sebelumnya, di part 17 ada sedikit revisi di akhiran guys. Aku ada lupa satu hal, jadi kemarin ada sedikit kesalahan. Intinya, itu tentang Rasya yang coba chat Naura. Oke, sekarang selamat membaca part ini!
*
(Point of view, Rasya)
"Emang harus banget kuliah di LA kak? Kan di Indonesia juga banyak kampus yang bagus."
Hari ini, aku mengantarkan kakak ke bandara untuk berangkat ke LA. Kakak memutuskan untuk melanjutkan kuliah nya di sana. Sebenarnya aku sedikit sedih karena setelah ini, aku jadi tak bisa lagi menjahili kakakku. Omong-omong, aku juga ditemani oleh Naura karena papah tidak bisa menemani mengantarkan kakak di bandara sekarang ini.
"Iya, tapi kakak pengin pengalaman yang lebih luas."
Aku menghembuskan nafas ku kecewa. Tetapi bagaimanapun, aku harus tetap menghargai keputusan kakak untuk berkuliah di luar negeri. Sebenarnya berat bagiku untuk melepas kakak. Terlebih lagi, kakak adalah pengganti mamah. Setelah kakak pergi, apakah kehidupanku akan baik-baik saja?
"Udah Sya. Kak Audi kuliah disana kan juga pasti demi masa depan kamu. Kak Audi mau memberikan yang terbaik buat kamu. Makannya kak Audi kuliah disana."
"Benar sekali kata Naura. Lo tenang aja Sya, gue pasti sering hubungin lo kok. Lagian kan, gue kuliah paling cuma dua atau tiga tahun." Lalu aku memeluk kakakku itu sebelum dia benar-benar pergi menjauh dariku.
Tak berselang lama, kakak melepas pelukannya. "Ya udah, bentar lagi pesawat gue mau terbang. Gue mau ke sana dulu ya." Aku hanya mengangguk.
Kemudian kakak meraih koper nya dan mulai menariknya. Ia berjalan pelan menjauhi aku dan Naura. Aku terus menatap kepergian kakak hingga dia masuk ke dalam.
"Udah, nggak usah nangis. Jelek tau kalau nangis." Ucap Naura tiba-tiba. Ternyata dia menyadari air mataku yang jatuh.
"Gimana ya. Sedih aja."
"Iya tau, tapi jangan sedih gitu. Mending sekarang kita ke kafe dulu, biar fun lagi."
Tanpa basa-basi lagi, aku menyetujui ajakan Naura. Jarang-jarang kan, Naura mengajakku seperti ini. Hitung-hitung, ini sebagai date pertama kita. Haha.
Kami sampai di sebuah kafe tak jauh dari bandara setelah beberapa menit kami melakukan perjalanan. Naura mengajakku ke sebuah kafe yang bernuansa modern. Aku cukup kagum dengan kafe yang indah ini, dan aku baru tahu juga kalau ada kafe seindah ini. Nama kafe ini cukup unik, Doremi Cafe.
"Nah sekarang, kamu pesan makanan. Disini makanannya enak-enak." Kata Naura sambil menggenggam tanganku berjalan menuju ke salah satu meja yang masih kosong. Kami menemukan meja yang kosong dengan jumlah kursi hanya dua. Posisi kursi ini sangat menarik, dia ada di dekat jendela dan jika melihat ke jendela itu, kita akan disuguhi pemandangan kota Jakarta yang sangat indah. Omong-omong, kafe ini memiliki dua lantai. Ralat, tiga lantai dan satunya lagi itu rooftop. Bisa bayangkan kan, bagaimana indahnya kafe ini.
"Kak, aku mau pesan dessert coklat satu, dessert strawberry satu, terus milkshake matcha dua."
"Baik, saya ulangi ya kak. Dessert coklat satu, dessert strawberry satu, milkshake matcha dua. Ada tambahan lagi?"
"Cukup, kak."
"Ok. Ditunggu ya, kak."
Setelah Naura selesai memesan makanan untuk kami, lalu aku dan dia berbincang-bincang tentang apa saja bahkan hal tidak penting sekalipun. Kami menikmati pembicaraan ini meskipun sedikit tidak jelas. Aku juga menikmati sepoi-sepoi angin lembut yang masuk lewat jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Love [Hiatus]
RandomSecret Of Love adalah sebuah cerita fiksi pertama yang author publish. Secret Of Love ini menceritakan tentang pertemanan enam remaja, dimana salah satunya yang merupakan siswa baru dan langsung akrab bersama lima remaja lainnya. Mereka adalah, Naur...