Secret Of Love 13

917 106 8
                                    

Part 13 is already now! Happy reading guys!💙

*

(Point of view, Naura)

"Ready everyone?! Ok, one, two, and go!"

Aku mendengar kalau Lisa berteriak dari luar mobilku. Sejak tadi, aku terus mainkan gas mobilku agar bisa berancang-ancang untuk menciptakan kecepatan yang maksimal. Saat Lisa menjatuhkan kain merah, aku langsung melajukan mobilku tanpa melirik mobil disebelahku sedikitpun. Fokus pada jalanan lurus di depan, dan sedikit gelap karena minimnya pencahayaan.

Jeny dan mobilnya terus berusaha memepet ke mobilku, entahlah apa tujuannya itu. Aku tak memperdulikannya dan terus fokus pada jalanan.

Disisi lain, para penonton yang sepertinya semakin ramai itu terus bersorak-sorai, meneriaki nama Naura dan Jeny secara bergantian. Tak lupa juga, mereka mengiringinya dengan tepukan tangan. Berbeda dengan teman-teman Naura yang justru terlihat sangat khawatir. Adara dan Vio terus saja menatap dua mobil yang tengah beradu kecepatan, Gibran dan Irshad saling berpelukan entah apa sebabnya, sedangkan Rasya yang sudah diam memegang sejak balapan dimulai. Terlihat senyuman miring terukir diwajah Kevin, dia sangat senang karena melihat wajah Rasya yang terlihat seperti pengecut -baginya-. Tanpa ba-bi-bu, Kevin menghampiri gerombolan teman-teman Naura dengan tangan yang sudah ia silangkan di depan dada. Hmm, ngerasa jago ya.

"Haha! Muka lo udah kaya orang ketahuan maling aja." Ucap Kevin disertai tawa remehnya saat tiba di sebelah Rasya.

Lisa, dan Raihan yang melihat, pun ikut menghampiri Kevin.

"Jangan sembarangan kalau ngomong ya!" Sahut Rasya.

Terlihat binar wajah Rasya berubah saat kedatangan Kevin. Dirinya mulai tersulut emosi akibat penuturan Kevin yang sepertinya membuatnya sakit hati.

Lisa yang mengerti apa niat Kevin pun akhirnya ikut berbicara. Sepertinya fikiran licik mereka mulai on. "Lagian, teman lo sok-sokan nantangin pembalap handal kaya Jeny."

"Lihat aja nanti, siapa yang akan menang!" Ketus Gibran tak terima.

Adara tak memperdulikan keributan yang tengah terjadi itu. Dirinya tetap fokus pada dua mobil yang sebenarnya sudah hampir tak terlihat.

"Udah! Nggak usah ribut, kita lihat aja nanti hasil akhirnya." Sela Irshad.

"Jeny udah fiks menang lah. Naura siapa? Pembalap bukan, sok keras iya!" Penuturan Kevin yang terdengar sangat tidak mengenakkan itu, mengundang gelak tawa Lisa dan Raihan.

Rasya sudah ancang-ancang ingin memukuli pria dengan rambut ikal itu. "Jaga mulut lo ya!" Namun, dengan sigap Gibran segera menahannya.

"Kevin, Lisa, Raihan, mending lo bertiga balik ke tempat asal lo sekarang." Ujar Vio kepada tiga perusuh itu. Tanpa balasan apapun selain ledekkan, tiga perusuh itu akhirnya meninggalkan tempat tenang Rasya dan teman-temannya.

"Haduh, kesalip lagi..." Lirihku pada diriku sendiri.

Aku sedikit merasa kecewa ketika melihat mobil Jeny berhasil menyalip mobilku. Padahal aku merasa, mobilku ini sudah melaju sangat cepat. Apakah kecepatannya harus kutambah sampai benar-benar mentok? Tidak, aku tidak boleh gegabah. Kalau aku melakukannya, tentu akan membahayakan ku nantinya.

"Yes!"

Strategi yang sebenarnya tak seberapa ini berhasil kuterapkan. Aku sempat menyusun strategi saat dirumah tadi. Saat mobil akan berbelok, maka disitu kesempatan untuk menyalip dengan cara menginjakkan rem lalu berhenti sejenak di depan mobil lawan. Jujur, aku tak terlalu mengerti dengan strategi apapun tentang balapan, tetapi ternyata itu membuatku berhasil menyalip mobil Jeny kembali.

Secret of Love [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang