Secret Of Love 20

880 138 11
                                    

Tes.. tes.. tes.. halo!!! Masih ada SOLVers ga disini? Maaf ya lama banget up nya. Karena habis ada kegiatan di sekolah:) jadi baru bisa up sekarang. Happy reading guys!

*

Sudah hampir setengah jam Naura dan teman-temannya berada di rumah Rasya. Mereka juga sudah menceritakan apa yang Adara lakukan saat mengetuk pintu tadi kepada Rasya dan Audi. Tentu saja setelah mendengar cerita yang di ceritakan oleh Irshad, Rasya dan Audi tertawa bahkan terbahak-bahak. Adara yang merasa malu itu langsung diam saja dan hanya tersenyum-senyum tidak jelas. Sebenarnya, Adara ingin sekali memukul Irshad detik itu juga. Tetapi, dia juga sadar kalau dia juga salah. Adara juga tak henti-hentinya meminta maaf kepada bi Muti. Rasa tidak enak hatinya masih terus membekas.

"Ke taman depan kompleks nya Rasya, yuk!" Ajak Gibran saat semuanya telah berhenti bercerita satu sama lain. Gibran sempat melihat sebuah taman saat dia melintas di persimpangan depan. Taman itu cukup indah, dan disana juga ada beberapa permainan seperti scooter contohnya.

"Taman?" Tanya Adara mengulangi. Gibran mengangguk antusias.

"Boleh tuh, boleh." Ucap Rasya ketika dia tahu taman yang dimaksud oleh Gibran.

Gibran pun menatap satu persatu temannya untuk meminta jawaban, apakah mereka setuju atau tidak. Dan ternyata, semua temannya itu mengangguk menyetujui.

"Tapi kan Rasya baru sembuh." Sepertinya Naura mengkhawatirkan keadaan Rasya. Dia juga lupa kalau Rasya baru saja sembuh saat dia ikut mengangguk.

"Nggak papa, bosen tau di rumah terus. Aku kan pengin keluar juga." Sahut Rasya.

"Tapi kalau papah kamu marah gimana?"

"Nggak akan."

"Ibu dan bapak, kapan nih berangkatnya? Jadi nggak ya?" Ucap Irshad di tengah percakapan Rasya dan Naura. Mereka pun menghentikan percakapannya karena mengingat masih ada teman-temannya di sekitarnya.

Kemudian suasana menjadi hening, hingga keheningan itu berakhir ketika Audi menghampiri mereka.

"Naura, kamu bawa cake banyak banget? Kan jadi ngerepotin."

Naura yang merasa namanya disebut itupun menengok kepada pemilik suara. Dia mendapati Audi berjalan ke arahnya dengan membawa nampan berisi enam gelas air orange.

"Nggak ngerepotin kok, kak. Kan kita main, masa nggak bawa apa-apa."

"Aduh Naura, kamu ini, udah cantik, baik. Pantesan aja Rasya suka sama kamu."

Mendengar kalimat yang di ucapkan Audi, seisi ruangan itu memasang raut wajah yang berbeda-beda. Mulai dari Audi yang memamerkan senyum penuh kemenangan, Rasya melotot karena terkejut dengan pernyataan kakaknya, Naura yang diam-diam mengaminkan dan tentu saja terkejut, dan teman-temannya hanya menganga dan berseru bersama, saling pandang.

"Hah!"

*
"Wah, tamannya cantik juga. Lampunya warna-warni."

Setelah Rasya mendapatkan izin dari papahnya, akhirnya mereka sekarang ini sudah berada di taman yang kerap disebut taman pelangi. Mereka dapat melihat suasana yang lumayan ramai di taman itu. Banyak sekali anak-anak yang bermain dan beberapa remaja seumurannya yang sering mengunjungi taman untuk dance bersama pengunjung. Seperti yang diketahui, kalau di taman ini juga ada beberapa permainan. Ini menambah suasana menjadi menyenangkan di malam yang indah ini.

"Makannya, tadi gue bilang kita kesini nya malam aja. Karena ini." Ujar Rasya, menunjuk lampu-lampu yang terpasang di setiap sisi.

"Benar, Sya." Kata Vio setuju.

Secret of Love [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang