Pertemuan & Kamera

874 43 6
                                    

Sorry for typo and happy reading♡

Hwang Hyunjin pemuda tampan yang sibuk dengan kamera ditangannya udah puluhan karya seni yang udah ia potret. Senyumnya merekah saat melihat hasil jepretannya yang memuaskan hingga satu tepukan pada bahunya mengalihkan atensinya dan berbalik badan menemui sosok yang menepuknya tadi.

Ia terpaku sejenak saat bertemu tatap dengan sosok yang menepuknya tadi. Pupilnya membesar ia bahkan rela menahan perih dimata sebab tak mengedipkan maniknya hanya untuk melihat karya sempurna ciptaan Tuhan.

"Permisi" nada dari orang itu cukup membuat Hyunjin terkejut ia pikir suara orang tersebut akan sehalus pipi pemuda itu, Hyunjin pikir suaranya akan mungil seperti pori-pori wajah pemuda itu yang nyaris tak terlihat dan Hyunjin pikir suaranya akan selembut wajah lucu dari pemuda itu.

"I-iyahh?" tanya Hyunjin gugup.

"Eum.. boleh tolong fotoin gue sama lukisan yang disana?" tanya pemuda itu sopan mendengar hal itu spontan Hyunjin menundukkan wajahnya melihat kearah kamera yang berada dikalungan lehernya lalu mengangguk "Boleh" dengan senyum manisnya.

Keduanya berjalan beriringan hingga sampai pada lukisan yang dimaksud oleh pemuda ber-freckles itu.

"Mau difoto gimana?" tanya Hyunjin.

"Candid aja dari belakang punggung yah" ujar pemuda itu senang lagi Hyunjin termenung dengan visual dari pemuda manis yang memiliki deep voice itu. Hyunjin tersenyum sembari menganggukan kepalanya tanda paham, kini ia udah siap dengan kamera juga posisinya saat ini.

"1...2...3" hitung Hyunjin.

CEKREK

"Udah?" tanya pemuda itu "Udah, mau liat?" tawar Hyunjin yang langsung disetujui.

"Bagus" ujar pemuda itu.

"Lu suka?"

"Hmm"

"Klo gitu pose lagi kali ini menghadap ke kamera" ujar Hyunjin.

"Boleh?" tanya riang pemuda itu yang lagi-lagi ekspresi wajahnya itu berhasil menyita atensi seorang Hyunjin.

"Boleh"

Kali ini lengkungan manis lagi-lagi tersampir dikurvanya lebih lebar dari sebelumnya, ketika ia melihat hasil fotonya yang bagus menampilkan sosok pemuda manis dengan senyumannya yang tak kalah manis.

"Lucu" komentar Hyunjin pelan.

"Gimana bagus gak?" tanya pemuda itu yang ikut penasaran sama hasil foto yang Hyunjin ambil barusan.

"Bagus kok bagus" ujar Hyunjin sambil memberikan kameranya pada pemuda yang berdiri disebelahnya itu, Hyunjin melepaskan begitu saja kameranya meski pemuda manis disampingnya itu belum siap memegang kuat kamera miliknya, hingga kameranya jatuh dan menghantam keras lantai marmer diruang galeri seni.

PRAKK

Hyunjin membeku mendengar benturan lantai dengan kamera mahalnya yang ia dapat dari hasil kerja kerasnya, bahkan ia rela dikatai 'kismin' karena terus menerus menumpang makan dirumah sahabatnya demi kamera incarannya itu.

Jatuh (HyunLix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang