Chapter ini cukup mengandung bawang,
Sorry for typo & happy reading
Vomentnya tinggalin juga.
Haha aku lupa gak ganti dulu judulnya >_<“Felix...?” panggilan dari Yoon He yang telah berada dikamar sang putra.
“Ma?” Felix yang terkejut dengan kehadiran Yoon He segera mengalihkan pandangannya mentaap Yoon He yang masih mengenakan setelan berwarna hitam.
Sembari berjalan perlahan mendekati Felix, “Kamu lagi ngomong sama siapa sayang?” tanya Yoon He ragu.
Yoon He cukup dibuat takut juga khawatir sejak berada didepan pintu kamar Felix saat ia mendengar Felix tengah berbincang dengan seseorang. Jadi Yoon He langsung masuk kedalam meski sang punya kamar belum mengizinkannya. Senyuman cerah milik Felix terkembang manis diwajah sembabnya.
“Sama Hyunjin... loh Hyunjinnya mana?” ujar Felix menjawab pertanyaan Yoon He namun ia dibuat kebingungan saat dirinya tak lagi melihat Hyunjin didalam kamarnya.
“Ma, Hyunjin mana? Tadi dia ada disini kok sama Felix. Hyunjin juga yang bawain tuxedo punyaku” urai Felix.
Yoon He menatap Felix dengan perasaan sedih, ia memilih berjalan lebih dekat pada putranya itu sembari memegang kedua bahu yang kini kembali menegang sebab bingung tengah melanda Felix. “Sesuai dugaan mama, kamu selalu pantas menggunakan pakaian apa aja Felix” komentar Yoon He ia tersenyum manis menatap sang anak dari atas hingga bawah, meski sempat maniknya terhenti pada noda bekas api yang sempat membakar tuxedo Felix.
“Tapi, sayang mama rasa ini belum waktu yang tepat untuk kamu menggunakan tuxedo ini” ujar Yoon He hati-hati mencoba membuat Felix mengerti maksud dari ucapannya.
“Maksud mama apa?”
Yoon He menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan tangisannya yang siap pecah saat itu juga. “Felix..” panggil Yoon He matanya telah berkaca-kaca menatap sang putra, mengingat nasib tragis yang putranya alami.
“Dimana Hyunjin, Ma?” tanya Felix kembali, hatinya terus menerus dilanda perasaan tak enak sejak tadi, “Kenapa dia gak muncul juga padahal ini hari pernikahan kita?” tanya Felix bernada sentakkan menuntut jawaban dari yang lebih tua. Matanya terus beredar mencari jawaban yang begitu sulit ia dapatkan.
Yoon He tau jika ia takkan pernah bisa menyembunyikan fakta tentang Hyunjin lebih jauh lagi, jika ia melakukannya bukan hanya Felix yang akan terluka makin dalam namun dirinya juga akan ikut terluka dan kecewa. Yoon He harus mengatakan yang sebenernya meski itu pahit.
“Felix, kamu ingat di malam saat fitting pakaian?” tanya Yoon He seraya menuntut Felix mengajaknya duduk ditepi ranjang dengan tangan saling bertaut erat. Pandangan mata Yoon He tak lepas dari manik sang putra.
“Di malam itu Hyunjin nekat menerobos butik yang terbakar hebat.., dan yah dia berjuang sekuat tenaga mencari dirimu, ingat? Mama bangga sama Hyunjin karena ia berhasil menyelamatkanmu dan anak kalian. Tapi sayangnya-“ air mata Yoon He jatuh membentuk sungai kecil pada pipi tirusnya, dirinya merasa tak tega mengatakan hal ini pada Felix tapi jika tak begini Felix akan terus menerus bertanya dan mendesak.
“Dia terjebak didalam kobaran api dan saat ia akan mencoba meloloskan diri, tiba-tiba butik kembali meledak dan Hyunjin tidak berhasil keluar dari dalam butik. Kita kehilangan dia, Felix” jelas Yoon He mengusap kasar pipinya yang basah.
Felix terdiam, dirinya tak memberi respon lebih selain matanya yang memerah karena air mata yang menetes juga napas yang seakan tersendat. Dirinya tak bisa percaya apa yang telah ia dengar, pikirannya terus menolak ucapan Yoon He.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh (HyunLix)
Short StoryBaca dari awal sampe akhir yah jangan setengah-setengah✌️ "Lepas Lix!" "Gak mau Hyunjin! Klo harus ada yang jatuh, kita bisa jatuh bersama!" ujar Felix membantah ucapan Hyunjin "Lu lebih dulu" sergah Hyunjin "Lu bakal nyusul kan?" tanya Felix pelan...