Birthday!

180 20 1
                                    

Sorry for typo and happy reading!

“Lix ini kayak gini bener?” tanya Seungmin sambil menunjukkan adonannya pada Felix.

“Iyah kayak gitu terus diaduk yah Min sampe ngembang” ujar Felix yang menyiapkan hal lain.

“Owh iyah Lix ceritain dong gimana pertemuan kalian. Soalnya sebelum lu dateng Hyunjin sama gue deket banget gak jarang setiap kita jalan keluar disangka pasangan” ujar Seungmin dengan tawa diakhir kalimat. Jujur saja Felix merasa tak enak mendengar ucapan dari Seungmin namun ia tetap menjawab keingintahuan Seungmin. Felix mulai ceritakan semuanya namun ia melewatkan kebohongan Hyunjin dan pertemuan mereka ketika di supermarket.

“Berarti baru sebentar yah kalian kenal” ujar Seungmin dengan nada tanya “Bagaimana dengan kalian?” tanya Felix ragu “Apanya? Pertemuan kita?” – Seungmin.

“Gue sama Hyunjin dah dari kecil sahabatan terus ketemu Changbin pas kita masih SMA dan ketemu dengan Bang Chan juga Minho saat masuk kuliah” jelas Seungmin bernostalgia saat masa-masa mereka berlima sering absen dari kelas.

“Dari kecil?” beo Felix.

“Iyah lu tau gak Lix. Hyunjin tuh waktu kecilnya jorok banget masa iyah dia ngoleksi upilnya” ujar Seungmin dengan wajah jijiknya membayangkan kejadian itu terulang kembali Felix juga hanya tertawa hambar tak sampai disitu Seungmin terus bercerita masa lalunya bersama Hyunjin, rasa-rasanya Felix ingin kabur sekarang juga ia bingung harus menimpali bagaimana karena ia belum banyak mengenal Hyunjin yang notabene adalah kekasihnya.

“Lix... Felix?” seruan dari Seungmin membuyarkan lamunan Felix “Ahh iy-iyahh Min?” jawab Felix gagap.

“Mau tau gak apa kesukaan Hyunjin?” Felix miringkan kepalanya tanda ingin tau.

“Wortel” jawab Seungmin riang.

.
.
.

Hyunjin heran dengan Felix saat ini yang lebih banyak diam, bahkan pemuda itu enggan menatapnya lama dan memilih melihat keluar jendela.

“Tadi bikin kue apa Lix?” tanya Hyunjin basa basi.

“Kue biasa” jawab Felix tapi tiba-tiba ia miringkan tubuhnya menghadap ke Hyunjin yang ditatap kesenengan “Jawab jujur” perintah mutlak dari Felix “O-oke” jawab Hyunjin ragu “Lu dari kecil udah sahabatan sama Seungmin?” tanya Felix tanpa ragu dan lawan bicaranya pun tak ragu menjawab “Iyah” Karena itu memang subuah fakta kenapa harus dielak pikir Hyunjin.

“Kenapa emangnya?” tanya Hyunjin sambil mengusap kepala Felix sebentar.

“Gue payah banget berarti” ujar Felix dengan bibir yang mengerucut kedepan.

“Hm?” tanya Hyunjin menukikkan kedua alisnya tanda tak mengerti.

“Gak banyak yang gue tau tentang lu sedangkan Seungmin dia banyak tau tentang lu Hyun bahkan sampe kebiasaan joroknya yabg biasa lu lakuin” ujar Felix kembali ia simpan dahinya dijendela mobil membiarkan dahinya terantuk sebab polisi tidur.

Tentu saja Hyunjin takkan membiarkan kekasihnya kesakitan ia tarik sedikit leher si manis menjauh dari jendela sebelum mengalungkan bantal leher kesayangannya saat pemberhentian lampu merah.

“Kenapa harus sedih itu hal sepele” ujar Hyunjin lugas kembali ia injak gas mobil kala lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Denger ucapan kekadih jangkungnya itu Felix tak terima “Itu penting Hyunjin bagi suatu hubungan” timpal Felix tak mau kalah.

“Lama-lama juga lu bakal tau Lix tentang gue luar dalem gue gak usah sedih karena itu” ujar Hyunjin lagi tenang.

“Tapi Seungmin lebih banyak tau daripada aku” cicit Felix yang dapet didengar oleh Hyunjin. Pemuda itu tak langsung menjawab celotehan dari Felix ia memilih turun dari mobilnya setelah berhasil memarkirkan mobilnya di dalam basement berjalan setengah memutar dan membukakan pintu mobil untuk tuan putrinya.

Jatuh (HyunLix)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang