Sorry for typo & Enjoy to reading♡
Sambil dengerin lagunya okee
Hyunjin berjalan lunglai memasuki unit apartemen Felix, pikirannya masih tertuju pada obrolannya dengan Seungmin. Hyunjin merasa jika Seungmin yang sekarang bukanlah Seungmin yang ia kenal dulu ketika mereka masih kecil dan belum mengenal arti cinta sesungguhnya. Hyunjin tau jika pertemuan tadi seharusnya tak menghabiskan banyak tenaga namun saat ini Hyunjin merasa jika tenaganya terkuras semua.
Tubuh lemas miliknya terdorong mundur beberapa langkah, kejadian cepat itu menarik paksa Hyunjin dari tali lamunan yang menjerat pikirannya kuat. “Lix” panggil Hyunjin mencicit.
“Lu lama padahal dedek Utun katanya udah kangen sama bapaknya” kikik Felix diujung kalimat, dengar kalimat manis dari orang yang ia cintai, Hyunjin mengerahkan semua kekuatannya untuk menggendong tubuh yang lebih mungilnya darinya itu ala koala.
“Maaf yah tadi dijalan macet banget” bohong Hyunjin meski ada rasa mengganjal di hatinya karena ia telah membohongi Felix. Hyunjin memilih berjalan masuk lebih dalam kemudian mendaratkan bokongnya pada sofa namun tetap menopang tubuh Felix diatas pangkuannya.
Ditengah suasana hangat dan romantis yang terjadi dimana Hyunjin memasukkan satu tangannya kedalam kaos Felix lalu mengusap lembut perut Felix yang mulai membulat dan sang empu terlihat menyamankan kepalanya pada bahu Hyunjin menikmati setiap usapan di perutnya dan kecupan yang akan Hyunjin berikan dipucuk kepalanya.
Satu celetukkan dari Felix memecahkan sunyi disana, “Mama tadi telpon ngajakin buat nyiapin persiapan pernikahan” jari telunjuk Felix membuat pola abstrak pada dada bidang sang dominan entah kenapa ia jadi merasa malu saat mengatakannya.
“Loh bukannya mama yang mau urus semua?” tanya Hyunjin.
“Iyah awalnya gitu, tapi gue mau ikut andil seenggaknya untuk cincin juga pakaian yang bakal kita pakai” jelas Felix sembari menatap binar kedua mata Hyunjin, “Buat urusan gedung, dekorasi, undangan, souvenir, juga menu makanannya semua udah Mama yang atur dan udah siap semua. Makanya tadi Mama telpon untuk kasih tau dan bilang sama gue buat cepet-cepet siapin cincin juga tuxedonya” lanjut Felix menjelaskan apa yang ia dengar dari Yoon He.
“Bisa cepet gitu yah mertua gue. Jadi besok kemana dulu?” ujar bangga juga tanya Hyunjin.
“Cincin dulu, tinggal ambil aja abis itu kita ke butik buat pesen jas. Gue pengen jasnya yang mirip sama yang Kak Minho pake tapi ada sedikit tambahan lainnya” tutur Felix, tentu saja untuk cincinnya tinggal ambil sebab dari seminggu yang lalu Yoon He dan Daehan telah memesan sepasang cincin pernikahan kepada sahabat baik Yoon He.
“Okelah klo begitu” ujar Hyunjin buat tawa Felix tergelak.
Malam datang bersama bulan sabit yang bersinar terang diatas menggantikan tugas sang surya untuk menyinari bumi dan menemani malam yang sepi, seperti yang dialami Hyunjin saat ini ia mematung menatap Felix yang telah tertidur dengan pulas diranjang empuk pemuda itu.
Setelah pertemuan sore tadi bersama Seungmin sekarang Hyunjin dilingkupi dengan perasaan galau, gundah, dan ada sedikit kekesalan pada dirinya.
“Mana mungkin gue tega ngebiarin lu ambil anak gue bareng Felix dan mana mungkin gue sanggup ninggalin Felix cuma buat milih lu yang gak pernah gue anggap lebih sebagai sahabat dari kecil” tuturnya nada bicara ditekan menimbulkan suara bass juga gigi yang diadu buat rahangnya mengeras. Hyunjin berada di puncak akal sehatnya, Hyunjin akan melakukan segala hal untuk melindungi cintanya; Felix juga anak mereka, apapun resiko yang akan ia terima nantinya itu janji yang Hyunjin ikrarkan dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh (HyunLix)
Short StoryBaca dari awal sampe akhir yah jangan setengah-setengah✌️ "Lepas Lix!" "Gak mau Hyunjin! Klo harus ada yang jatuh, kita bisa jatuh bersama!" ujar Felix membantah ucapan Hyunjin "Lu lebih dulu" sergah Hyunjin "Lu bakal nyusul kan?" tanya Felix pelan...