Sorry for my typo & happy readingAlur cerita maju mundur masih berlaku, pastiin bacanya teliti okayy.
Yuk jangan lupa tinggalin bintangnya buat akuuu:) Tolong diingat, setiap dukungan kalian berarti:)
Warn : 3000+ words
.
.
.Seungmin nampak termenung di balkon kamarnya menatap serius bulan yang bersinar sendirian ditengah gelapnya malam, tak ada satupun bintang yang menemani sang bulan. Bulan purnama itu berada dalam situasi yang Seungmin alami saat ini; sendiri, hampa dan berteman dengan kesepian.
Meski begitu isi kepalanya begitu berisik berbeda jauh dengan kondisi tubuh tenangnya. Pikirannya terus memutar mencari akal, "Bang Chan jadi orang satu-satunya yang tau tentang semua rahasia gue dan sekarang hubungan persahabatan ini udah gak seerat dulu. Klo begini ada kemungkinan Bang Chan bakalan membongkar rahasia yang gue simpen" monolog Seungmin ditengah terpaan semilir angin malam yang dingin.
"Klo pun gue ngancem, apa yang bisa diancem sementara rahasia terbesar dia cuma hubungan backstreet sama Minho, itu pun udah diketahui sama yang lain" sambungnya lagi seraya menggigit kuku ibu jarinya.
Kepalanya terasa ingin meledak memikirkan cara aman untuk tetap meneruskan persahabatannya dengan yang lain, terlebih agar tak ada satu pun yang menaruh curiga pada Seungmin, sampai pada akhirnya ia teringat akan seseorang yang bisa membantuya keluar dari masalah yang ia alami.
Senyum simpulnya terpatri sembari terus menatap foto berbingkai mereka berlima kala wisuda Seungmin juga Hyunjin. Hanya ada tawa lepas tanpa beban disana Bang Chan, Minho juga Changbin menghimpit tubuh Seungmin juga Hyunjin yang berada tepat ditengah, kelima saling merangkul, berpelukan layaknya Teletubbies.
"Gue rasa cara itu cukup menguntungkan. Setelah apa yang gue inginkan bisa gue dapetin, itu waktunya membuang yang sudah tak penting lagi" ujar Seungmin kemudian disusul suara tawa kepuasan.
. . .
Keesokan harinya Seungmin datang berkunjung ke kediaman keluarga Seo untuk bertemu dengan Changbin, dirinya telah merencanakan sesuatu yang cukup berani. Seungmin baru menyadari bahwa Changbin adalah orang yang sempurna untuk membuat semua orang percaya bahwa mereka berdua adalah pasangan yang serius. Terutama, dia ingin menghentikkan rahasia yang sempat ia bagi pada Bang Chan tentang dirinya yang menyukai Hyunjin.
Keduanya berjalan keluar rumah tak tentu arah, hingga sampai disebuah taman tak jauh dari rumah Changbin, memilih berhenti lalu Seungmin dan Changbin duduk bersama di bawah pohon yang rindang. Cuaca cerah dan suasana damai membuatnya menjadi tempat yang sempurna untuk mengungkapkan perasaannya.
"Kenapa kesini?" tanya Changbin setelah hampir 15 menit keduanya saling membisu.
Seungmin meneguk kasar salivanya sebelum memulai aksinya, "Changbin, gue pikir kita bisa mencoba untuk memulai suatu hubungan dari sekarang. Gue suka saat-saat kita bersama dan pikiran gue mungkin.. tentang hubungan ini semakin dalam" ujar Seungmin to the point buat yang diajak bicara terkejut bukan main bahkan Changbin sampai tersedak salivanya sendiri.
"Hah? Lu bilang apa Min?" tanya Changbin memastikan jika pendengarannya sehat.
"Gue rasa lu gak budeg deh, Bin"
Changbin termangu sesaat, diawal tadi Seungmin terlihat manis saat mengajaknya untuk memiliki hubungan, lalu kenapa nadanya kini berubah secepat kilat seperti ini
"Sorry, tapi gue cuma mau mastiin aja klo lu gak coba buat boongin gue" Changbin tak pernah menyangka jika perasaan yang ia miliki sejak awal masuk kuliah pada Seungmin akan berbalas. Semua terasa mimpi menurut Changbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh (HyunLix)
القصة القصيرةBaca dari awal sampe akhir yah jangan setengah-setengah✌️ "Lepas Lix!" "Gak mau Hyunjin! Klo harus ada yang jatuh, kita bisa jatuh bersama!" ujar Felix membantah ucapan Hyunjin "Lu lebih dulu" sergah Hyunjin "Lu bakal nyusul kan?" tanya Felix pelan...