Yuk bisa yuk Vomentnya, dikit lagi beres nih.
Follow juga akun authornya✌️Word 3000+
Pukul telah menunjukkan jam 12 tepat dini hari namun manusia satu ini tanpa rasa bosan dan lelah terus memandangi layar ponselnya yang menyala menampilkan room chat dari pesan yang ia terima malam tadi saat berada di rumah Daeng Min.
"Semoga diskusimu berjalan lancar. Jangan lupa ceritakan semua detailnya besok" ucap Changbin kembali membaca pesan tersebut, tak lama dari itu Changbin mengusak surainya, "Siapa yang ngirim nih pesan?"
"Tapi tunggu dulu, gimana dia tau klo gue lagi coba berdiskusi sementara yang tau cuma gue, Bang Chan juga Minho. Masa iyah tuh penguntit niat bener nyari tau" oceh Changbin ditengah suasana temaram sebab hanya lampu tidur yang Changbin nyalakan.
Changbin memang penasaran dengan sosok dibalik pesan misterius ini, tapi rasa ragu juga takutnya lebih besar. Dirinya sedari tadi menimang-nimang perlukah ia membalas pesan tersebut seperti saran Bang Chan atau lebih mendengarkan ucapan Minho.
"Atau ini ulahnya si Minho, yang kepo sama hasil dari misi gue" terka Changbin selang sedetik ia menggeleng "Gabut bener klo emang si Minho yang ngelakuin, tapi buat apa dia ngewanti-wanti gue tadi klo pelakunya aja dia"
"Klo menurut gue mending jangan dibales. Takutnya orang dibalik sana puas karena lu udah masuk kedalem perangkap yang sengaja dia buat dan ntarnya lu terus dihantui pesan-pesan yang makin gak jelas" papar Minho.
"Ah bodo amatlah!" Changbin merampas ponselnya yang tergeletak diatas ranjangnya, kedua ibu jarinya sibuk menekan berbagai huruf pada keyboard ponsel. Ia menyerah akan rasa ragu dan takutnya, dan memilih untuk mengikuti rasa penasarannya.
Belum juga pesan itu Changbin kirim, ponselnya kembali mendapatkan pesan lain dari nomer yang sama. Kali ini pesan tersebut membawa jawaban dari segala kepusingan yang Changbin alami, tapi tak berhenti hanya disitu, rasa keterkejutannya ikut serta menjadi reaksi paling alami dari pemuda Seo tersebut.
"Ini... seriusan?"
. . .
Changbin perhatikan alamat yang dikirim oleh nomer tak dikenal itu kembali menyamakan dengan posisinya saat ini. Setelah mendapatkan pesan kembali dari nomer yang sama, meminta Changbin untuk datang ke alamat yang telah ditentukan.
Changbin yang merasa penasaran dan ingin tau apa alasan orang dibalik nomer ini sempat menerornya pun menyanggupi permintaan tersebut, setelah mendapatkan pesan itu tanpa pikir panjang Changbin cepat-cepat bersiap tancap gas. Jam menunjukkan pukul setengah 2 dini hari, suasana malam yang sepi, tenang, semilir angin malam menusuk kulit hingga ke tulang.
"Bar old friend" ujar Changbin kembali membaca lesan tersebut lalu membaca nama yang terpajang pada dinding luar bar.
Dirasa datang ditempat yang benar, Changbin pun keluar mobil berjalan tegak, mulai masuk kedalam bar, setibanya didalam indera pendengar juga pandang Changbin langsung disambut dengan suara musik yang begitu keras terputar juga banyaknya manusia yang menari riang memenuhi bagian tengah bar.
Kedua pasang mata Changbin terus memindai kesana kemari sembari terus mencoba menembus ratusan pengunjung lainnya.
Tanpa Changbin sadari ada sepasang manik yang terus memperhatikannya tak jauh dari posisinya, hingga orang itu berjalan mendekat pada Changbin lalu keduanya bertemu ditengah antara para penari.
Sedikit terkejut dengan kehadiran seseorang tepat dihadapannya menghalangi perjalanannya. Changbin tak bisa melihat bagian atas wajah dari sosok didepannya itu sebab sosok itu memakai topi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh (HyunLix)
Short StoryBaca dari awal sampe akhir yah jangan setengah-setengah✌️ "Lepas Lix!" "Gak mau Hyunjin! Klo harus ada yang jatuh, kita bisa jatuh bersama!" ujar Felix membantah ucapan Hyunjin "Lu lebih dulu" sergah Hyunjin "Lu bakal nyusul kan?" tanya Felix pelan...