Sorry for typo & happy reading
Minho sibuk mengaduk sup ayam sesekali akan ia icip ketika lidahnya merasakan rasa yang pas si manis itu akan tersenyum juga akan berjoget kecil buat Felix yang duduk menghadap punggung Minho itu ikut tertawa gemas dengan kelakuan yang lebih tua.
Akan seseru dan seberuntung apa jika ia memiliki kakak seperti Lee Minho punya karakter sifat unik menjadi ciri utama dari laki-laki yang mengaku sebagai ayah kucing itu.
"Lix kok senyum-senyum sendiri?" tanya Minho agak takut.
"Hehe bukan apa-apa kak cuma tadi sempet kepikiran bakal seseru apa klo kak Minho jadi kakaknya Felix" ujar Felix kembali melanjutkan meremas ayam didalam tepung. Mendengar itu Minho sedikit tertegun, tangannya terulur menarik kursi tepat didepan Felix.
"Kamu bisa anggap aku kakak kamu kok Lix" Felix mengangkat kepalanya dengan air muka tak percaya.
"Serius kak? Tapi kita belum deket lama" papar Felix.
"Serius dong, gapapa kali toh aku juga bakal seneng klo kamu jadi adikku" Felix masih belum terbiasa dengan sikap Minho yang terlihat lebih lembut saat berada dirumah tanpa antek-antek sahabatnya.
"Wih lagi asik ngomongin apa nih?" tanya Bang Chan tiba-tiba nyambung saja mirip tiang listrik.
"Kamu aja yang datengnya telat" sinis Minho kembali melanjutkan kegiatan masaknya.
"Ngomongin apa?" tanya Bang Chan nyaris berbisik pada Felix, yang lebih muda tertawa geli ia juga baru tau klo Bang Chan itu tipe manusia kepoan.
"Felix sekarang jadi adiknya Kak Minho" papar Felix yang ikut berbisik tapi lain yang ada dipikiran Bang Chan ia justru melihat Felix udah seperti seorang anak karena berada diantara Bang Chan juga Minho yang notabenenya adalah pasangan.
Makan malam ketiganya diisi dengan keheningan karena itu yang Bang Chan ajarkan pada Lee Minho pemuda yang dulu hidupnya urakan kini mulai terbiasa tertata dibantu oleh calon pasangan hidupnya ini, walau sempat mendapat penolakan dari yang muda namun yang namanya Bang Chan tidak akan semudah itu untuk menyerah, mulai hal kecil semua akan Bang Chan perhatikan, tingkah tanduk calon istrinya itu. Memang bener Minho merasa seperti pidana yang dikekang oleh penjaga sipil namun ia juga merasa bersyukur dengan aturan yang dibuat Bang Chan setidaknya hidupnya jauh lebih teratur.
Tapi izinkan Minho kali ini melanggar aturan untuk tidak bicara saat makan karena sungguh ia tak tahan jika harus menunggunya sampe selesai makan.
“Lix” panggil Minho sambil melirik Bang Chan yang sedang menyuapkan makanan kedalam mulutnya.
“Iyah kak?” timpal Felix.
“Aku penasaran-
“Minho habiskan dulu makannya” peringat Bang Chan.
“Kenapa kamu mau disuruh bantu bikin kue sama si Seungmin?” tanya Minho tak mengidahkan peringat Bang Chan yang telah memberikan tatapan tajamnya.
“Waktu kita makan malam di hari jadian Kak Changbin juga Seungmin disitu Seungmin ngajak ngobrol dia nanya klo Felix jago buat kue atau gak terus Felix bisa kan nah saat itu juga Seungmin minta tolong bantu dia buat kue untuk Kak Changbin. Karena Felix gak tau kapan ulang tahun Kak Changbin yah Felix iyain aja” Bang Chan ikut menyimak penjelasan dari Felix yang semula ia ingin memarahi Minho karena melanggar aturan pun urung.
“Terus dia minta buatin kue semangka?” tanya Bang Chan.
“Seungmin gak bilang langsung tapi pas Felix tanya kenapa ada buah semangka disitu Seungmin baru ngomong. Seungmin juga bilang klo 'dia' suka banget sama semangka” jelas baik Bang Chan dan Minho mengerti maksud dari kata ‘dia’ tentu saja itu ditujukan oleh Hyunjin tapi Felix yang gak tau pun tidak merasa janggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh (HyunLix)
Short StoryBaca dari awal sampe akhir yah jangan setengah-setengah✌️ "Lepas Lix!" "Gak mau Hyunjin! Klo harus ada yang jatuh, kita bisa jatuh bersama!" ujar Felix membantah ucapan Hyunjin "Lu lebih dulu" sergah Hyunjin "Lu bakal nyusul kan?" tanya Felix pelan...