•MATURE CONTENT•
Five years ago
"Fuck! Aku benci merasa sedih seperti ini!" jerit Jennie. Ia memukul-mukul bantal dan menutup wajahnya erat-erat dengan benda itu lalu berteriak.
Rosé yang sejak tadi mencoba menenangkan sahabatnya terus mengusap bahu dan lengan Jennie. "It's okay, honey. He's a jerk anyway."
"Fucking jerk!" teriak Jennie di balik bantal.
"Fucking jerk!" Rosé mengulang kalimat Jennie dengan semangat. "Kau lebih baik dari selingkuhannya."
Jennie menurunkan bantal dari wajahnya. Benda itu kini sudah basah dan kotor karena campuran air mata dan riasan wajahnya. Ia melempar bantal itu ke arah pintu sambil berteriak. "Bastard!"
Bersamaan dengan bantal yang mengenai pintu, pintu terbuka. Chanyeol muncul dari balik pintu, menangkap bantal tersebut. "Whoa, ada apa ini? Apa salah pintumu?"
"Chanyeol!" seru Jennie begitu melihat kakaknya muncul. "Kukira kau tidak akan pulang Thanksgiving tahun ini?"
Chanyeol terkekeh. "Kudengar seseorang sedang patah hati."
"Sialan!" Jennie melempar bantal lain ke arah kakaknya yang tentu saja dengan sigap ditangkapnya. Kemudian Jennie beranjak dari kasur dan memeluk Chanyeol.
"Ada masalah apa dengan pacarmu?"
Jennie memberi tahu kalau ia putus dengan Taylan pada Chanyeol kemarin. Tapi ia baru mengetahui hari ini kalau mantannya itu memutuskan hubungan karena selingkuh dengan teman sekelasnya. Kini mereka dengan bangga mengunggah foto mesra berdua di Instagram.
"That bastard cheated on me!" gerutu Jennie di pelukan Chanyeol.
"My poor baby sister." Chanyeol membalas dengan suara seperti mengajak obrol anak kecil. "Aku membawakanmu cokelat. Sangat banyak hingga orang mengingatkanku kalau sekarang adalah Thanksgiving, bukan Valentine."
Wajah Jennie berubah sumringah. "Serius? Mana-mana?!"
Chanyeol memukul kepala Jennie pelan. "Sabar bodoh! Ada di tasku. Oh iya, aku juga bersama temanku, Kai. Dia akan menghabiskan Thanksgiving di sini."
Tidak mendengarkan cerita Chanyeol, Jennie berlari ke bawah untuk mengambil coklatnya. Begitu Jennie pergi ke bawah, Chanyeol memperhatikan Rosé.
"Hai," Rosé menyapa dengan kikuk. "Kurasa aku akan pulang. Tugasku di sini sudah selesai."
Chanyeol menjawab, "Kau tidak mau membantu menghabiskan cokelat? Mungkin bisa mengubah mood jelekmu. Oh wait, it's not your temporary mood, it's your personality."
"Hei—aku berusaha bersikap baik, oke? Kalau bukan karena Jennie, sudah kupatahkan tanganmu." Nada suara Rosé naik.
Sejak lama, Rosé dan Chanyeol memang tidak pernah akur. Hal yang membuat keduanya bersikap baik adalah Jennie. Satu persamaan di antara mereka, yaitu menyayangi Jennie sepenuh hati. Selain itu, mereka harap bisa mematahkan kepala satu sama lain.
Rosé berjalan melewati Chanyeol yang masih berdiri di tempatnya dan berpamitan kepada Jennie dan kedua orang tuanya.
Di ruang tengah, Jennie sudah membongkar tas Chanyeol dan menemukan sekantung besar berisi beragam jenis cokelat. Ekspresinya berubah menjadi riang. Ia memilah-milah cokelat dan membuka jenis yang menarik.
"Aku pulang dulu, ya."
Jennie melihat Rosé dengan alis berkerut. "Kukira kau akan makan malam di sini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Loathe You | jenkai (YOU SERIES BOOK 1) ✔️
FanfictionYOU SERIES: [1] LOATHE YOU | jenkai [2] EVER YOU | chanrose [3] TREASURE YOU | hunlis [4] SECRET YOU | jisuho Adanya masa lalu di antara Jennie dan Kai--sahabat kakaknya (Chanyeol), membuat sang gadis tidak mau lagi berurusan dengan cowok itu. Sayan...