Present
Chanyeol
I already talked to Kai. He agrees. Come to his office this afternoon.Jennie meremas ponselnya keras-keras. Kalau bukan karena benda itu terbuat dari benda padat, ponselnya pasti sudah remuk di tangan Jennie. Ia menahan erangan frustasi.
"Baru jam delapan dan kau sudah sefrustasi ini. Ada apa?" Jisoo yang sedang membuat kopi di pantri keheranan melihat Jennie di meja makan sedang menggerutu sendiri.
"It's my brother." sahut Jennie.
"That asshole, huh?" Rosé yang tiba-tiba keluar dari kamar mandi ikut menimpali. "Apa lagi tingkahnya kali ini?"
Seperti rutinitas setiap pagi, mereka semua berkumpul di dapur atau ruang tengah untuk sarapan bersama sebelum sibuk dengan kegiatan masing-masing. Hanya saja Lisa sering tidak hadir karena—well, karena ia seorang Lisa yang lebih suka menghabiskan waktu di luar hingga pagi. Tapi ia selalu berusaha pulang saat sarapan—paling tidak ia sudah mencoba meski seringnya gagal.
Keempat gadis itu tinggal di sebuah rumah yang berada sedikit di luar area kampus. Awalnya mereka bertemu saat acara perkumpulan mahasiswa Asia. Jennie dan Rosé yang sudah berteman sejak kecil bertemu dengan Lisa dan Jisoo. Keempatnya lalu berteman baik hingga memutuskan untuk keluar dari asrama dan menyewa rumah bersama-sama. Setidaknya memangkas harga sewa dan mereka akhirnya bisa mandi dengan tenang sendirian.
Mendengar respon Rosé, Jennie terkekeh. Ia melihat Rosé dengan mata memicing. "Dosa apa yang Chanyeol lakukan padamu hingga kau begitu membencinya?"
Rosé menjawab, "Kau serius mau membahasnya? Aku bisa menuliskan satu buku penuh tentang dosanya padaku."
Jisoo ikut tertawa. Mereka semua sudah tahu sikap Rosé yang antipati pada Chanyeol. Jennie menduga karena sejak kecil Chanyeol selalu mengganggu Rosé dan membuat semua orang memanggilnya zebra. Kelompok Chanyeol juga senang merundungnya. Mungkin Rosé masih merasa kesal dengan semua itu.
"Jadi, ada apa dengan kakakmu?" Jisoo mengalihkan pembicaraan. Membahas kekesalan Rosé pada Chanyeol tentu bukan topik bagus untuk memulai hari.
Jennie menggerutu. "Dia merekomendasikanku untuk magang di perusahaan Kai."
"Perusahaan siapa?" tanya Jisoo bingung.
Mata Rosé terbelalak begitu mendengar nama Kai. "Kim Jong-in teman kuliah kakakmu? Whoa, sudah lama aku tidak mendengar namanya lagi."
Jennie mengangguk kesal. "Ya, aku juga sudah lama tidak mendengar kabarnya. Kukira dia sudah mati."
Kini Rosé yang terheran-heran dengan sikap Jennie. "Oke, apa yang sudah dia lakukan padamu hingga kau membencinya?"
Tidur denganku. Dua tahun berturut-turut saat Thanksgiving dan Natal dan bertingkah seperti orang asing di tahun berikutnya. Jennie menjawab dalam hati.
Jennie angkat bahu. "Entahlah. Aku hanya tidak suka dengan sikap sok tahu dan superiornya."
"Tunggu-tunggu," Jisoo menyela. "Ceritakan padaku siapa Kai?"
Rosé melirik Jennie, tapi sahabatnya itu terlihat tidak berminat untuk bercerita. Akhirnya Rosé bersuara. "Dia teman kampus Chanyeol. Saat mereka kuliah, Kai selalu datang ke rumah Jennie saat Thanksgiving dan Natal karena Kai tidak berasal dari Amerika."
"Kedua orang tuanya sudah meninggal. Dia sebatang kara, maka dari itu tidak ada yang mengajarinya tata krama." Jennie menimpali.
"Kalau tidak salah dia hidup bersama pamannya di Korea sampai akhirnya berkuliah di Amerika." Rosé meluruskan. "Kurasa sekarang dia seorang pengusaha besar. CEO mungkin? Aku beberapa kali mendengar nama perusahaannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Loathe You | jenkai (YOU SERIES BOOK 1) ✔️
फैनफिक्शनYOU SERIES: [1] LOATHE YOU | jenkai [2] EVER YOU | chanrose [3] TREASURE YOU | hunlis [4] SECRET YOU | jisuho Adanya masa lalu di antara Jennie dan Kai--sahabat kakaknya (Chanyeol), membuat sang gadis tidak mau lagi berurusan dengan cowok itu. Sayan...