bonus chapter: the unexpected 2

258 11 3
                                    

"Apa yang akan kita lakukan?" tanya Rosé panik.

Merengkuh tubuh gadisnya, Chanyeol mencoba menenangkan. "Aku, Sehun, dan Suho akan coba mencarinya. Kau tetap di sini dan pastikan Jennie tidak tahu tentang ini."

"Tapi dia pasti akan mencari Kai." Rosé tidak bisa meredam suaranya.

Ketiga pria di hadapannya seketika membuat gestur agar gadis itu mengecilkan suaranya. Rosé otomatis menutup mulut dengan kedua tangannya.

Chanyeol mendecak. "Find an excuse. Alihkan dia agar tidak mencari Kai. I'm counting on you, baby. Kami akan berusaha menemukan Kai secepatnya."

"Ke mana kau kira dia akan pergi?" Suho mulai berpikir. Ia mengalihkan tatapan pada Chanyeol. "Adakah sebuah tempat di mana dia biasanya pergi?"

Keempat orang tersebut berpikir keras, mencoba mencari tahu ke mana Kai pergi. Mungkinkah pria itu pergi ke luar negeri? Atau mungkin ia kembali ke LA?

"Son of a bitch!" erang Chanyeol marah. "Jika aku menemukannya, I swear to God—"

"Hai, kalian sedang apa di sini?" Suara Jennie membuyarkan semua obrolan keempat orang itu. Semuanya seketika bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.

"Hanya mengobrol," sahut Chanyeol cepat.

Alis Jennie mengerut. Matanya menyipit. Ia merasa ada yang aneh dari keempat orang di hadapannya hanya saja ia tidak tahu apa.

Jennie memilih membiarkannya. Ia kemudian bertanya, "Kalian melihat Kai? Aku tidak bisa menemukannya sejak tadi."

"Kurasa aku melihatnya ke kamar mandi," jawab Sehun cepat.

Tiba-tiba Suho mengalihkan pandangan ke arah Rosé. Ia kemudian berkata, "Rosé, bukankah kau tadi punya pertanyaan? Kurasa pertanyaan itu lebih cocok jika kau bicarakan dengan Jennie. Bagaimana jika kalian mengobrol lagi di dalam?" Nada suaranya penuh kode dan isyarat.

Seketika saja Rosé mengerti isyarat tersebut. Dengan gerakan cepat ia menghampiri Jennie dan mengamit bahunya. "Oh, ya. Lebih baik kita biarkan para pria mengobrol. Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu."

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Jennie saat ia dan Rosé sudah kembali ke dalam. Keduanya mengambil duduk di kursi utama.

Jennie memperhatikan wajah Rosé yang kebingungan. Hal itu membuat Jennie menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa semua orang terlihat aneh?

"Ada yang kau sembunyikan ya?" tuduh Jennie yang membuat mata Rosé seketika melebar.

Untung saja obrolan mereka terpotong dengan para tamu yang menghampiri Jennie untuk berpamitan. Jennie sibuk mengobrol singkat dengan para tamu hingga teralihkan. Setidaknya itu memberi waktu bagi Rosé untuk berpikir sejenak.

Satu per satu tamu pergi. Acara pun pada akhirnya selesai. Sebenarnya Rosé ingin pergi menjauh dari Jennie agar tidak perlu melanjutkan lagi obrolan mereka. Tapi sebagai maid of honor, ia harus mendampingi Jennie. Ditambah Kai yang belum juga terlihat. Beberapa tamu bertanya keberadaan pria itu. Hal itu membuat Jennie terlihat kembali cemas.

"Oke, aku harus menghubungi Kai," ujar Jennie begitu para tamu pergi seluruhnya. Ia berjalan keluar dari ballroom sambil mengambil ponselnya.

Merasa kembali dilanda panik, Rosé cepat-cepat mengambil ponsel di tangan Jennie. Ia tidak menghiraukan Jennie yang memprotesnya. Kepala Rosé berputar cepat, mencari akal untuk menjelaskan sikap anehnya malam ini.

Loathe You | jenkai (YOU SERIES BOOK 1) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang