17. on the ground

452 32 7
                                    

Samar-samar Jennie mendengar suara orang berbincang. Perlahan ia membuka mata. Begitu kesadarannya sudah kembali, Jennie memperhatikan sekeliling. Ia ada di sebuah ruangan kosong dengan penerangan seadanya. Dua orang yang dilihatnya di mobil sedang duduk di sudut ruangan dan bermain kartu.

Kepala Jennie masih terasa berdenyut. Ia lalu ingat salah satu dari mereka memukulnya hingga pingsan. Saat Jennie hendak bergerak menyentuh kepalanya, ia terkejut melihat kedua tangannya diikat ke kursi.

Sial. Ia benar-benar diculik.

"Hello, Sir. Excuse me?" seru Jennie kepada kedua orang yang sedang bermain kartu.

Saat kedua orang itu tidak menggubris Jennie, ia berteriak. "Hey!"

"Shut up, you cunt!" salah seorang dari pria itu membentak Jennie yang membuatnya seketika terdiam.

Jennie mendadak kalut. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Hanya ada pikiran-pikiran buruk dalam kepalanya sekarang. Tidak mungkin ini hanya perampokan. Mungkin ia akan dibedah lalu organ dalamnya dijual? Mungkin ia akan diperkosa lalu dibunuh? Mungkin—

Pikirannya mendadak berhenti saat seseorang masuk ke dalam ruangan.

No. Way! Shopia Paradis?

Wanita itu berjalan mendekati Jennie dengan wajah sinis. "Akhirnya kita bertemu lagi."

"You bitch!" umpat Jennie. Ia tidak takut pada Shopia. Meski situasinya buruk bagi Jennie, ia tidak boleh terlihat lemah di hadapan wanita itu. "Mau apa kau?!"

Mencibir, Shopia berkata. "Aku hanya ingin memperingatkan dengan siapa kau berurusan."

"Ini semua tentang Kai? Serius?" Jennie mendengus. "For fuck sake you can have him."

Shopia menjambak rambut Jennie dengan kasar, membuat kepala gadis itu tertarik. Ia meringis kesakitan.

"Jennie, benar?" tanya Shopia santai masih menarik rambut Jennie. "Kalau kau merasa lebih tinggi dariku karena Kai menginginkanmu, kau salah. Ya, ini tentang Kai. Tapi aku bisa mendapatkannya kapanpun aku mau. Kau bukan masalah besar untukku. Seharusnya aku tidak menahan diri untuk membuatmu sadar sejak awal."

Jennie tidak menjawab. Ia masih meringis menahan sakit di kepalanya.

"Kai bukan pasangan cocok untukmu. Dan aku, bukan lawan yang sebanding denganmu. Sebentar lagi kau akan menyadari itu. Aku tidak mengerti mengapa Kai menyiakan kesempatan besar demi membelamu? How good your pussy, huh?"

"Fuck you!" umpat Jennie.

Shopia melepaskan rambut Jennie. Ia berjalan ke arah kedua laki-laki yang sudah berdiri menjaga pintu dan mengatakan sesuatu yang tidak bisa didengar Jennie. Setelahnya wanita itu keluar dari ruangan.

Begitu Shopia keluar dari ruangan, salah seorang pria mendekati Jennie sambil membawa sehelai kain. Seketika Jennie berontak di tempatnya.

"Apa yang kau lakukan?!" bentak Jennie. "Don't you dare!"

"Tidak apa-apa. Ini tidak akan sakit." sahut pria itu lalu membekap Jennie dengan kain di tangannya.

Jennie meronta. Tapi lama-kelamaan kesadarannya semakin kabur. Akhirnya Jennie sama sekali tidak sadarkan diri.

•••

"Jennie! Wake up!"

Kesadaran Jennie kembali pulih saat seseorang memanggil namanya. Perlahan ia membuka mata dan melihat wajah Kai samar-samar di hadapannya. Tubuhnya terbaring di lantai, kepalanya berada di pangkuan Kai. Ia pasti bermimpi. Ini pasti pengaruh obat bius yang dihirupnya.

Loathe You | jenkai (YOU SERIES BOOK 1) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang