bonus chapter: the unexpected

186 11 4
                                    

"Hi! Terima kasih sudah datang!" seru Jennie kepada salah satu tamu yang merupakan teman kuliahnya.

Malam ini, Jennie dan Kai berdiri bersisian, menyambut tamu dalam acara rehearsal dinner untuk pernikahan mereka esok. Para tamu mulai masuk silih berganti ke dalam Grand Ballroom The Plaza, New York. Di tempat itu juga keduanya akan mengadakan acara pernikahan esok hari.

Keduanya sepakat untuk mengadakan acara pernikahan di New York karena mayoritas teman-temannya berasal dari sana. Selain itu, tentu saja New York menyimpan banyak kenangan dalam perjalanan kisah mereka. Semua cerita mereka kembali dimulai saat Jennie bertemu lagi dengan Kai di kantornya di New York.

"Akhirnya kau datang juga!" seru Jennie begitu melihat kedatangan Lisa dan Sehun. Keduanya saling berpelukan erat.

Lisa masih harus menghadiri beberapa acara penting kerajaan sebelum bisa terbang ke New York. Kini, sahabatnya itu sudah resmi menjadi seorang Ratu Jusan. Hal yang terkadang masih sulit dipercaya oleh Jennie dan dua temannya yang lain.

"Maafkan keterlambatanku! Ternyata menikahi seorang raja artinya juga menikahi negaranya," gerutu Lisa sambil melirik ke arah Sehun.

"Hiraukan dia." Sehun bersalaman dengan Jennie. "Lisa hanya butuh sedikit alkohol untuk membuatnya kembali ceria."

"Well, you know her so well," kekeh Jennie.

Setelah Lisa dan Sehun, datanglah Chanyeol ke dalam ruangan. Rosé sudah lebih dulu datang karena ia menjadi maid of honor Jennie. Gadis itu sengaja mengosongkan jadwalnya satu minggu sebelum acara pernikahan Jennie dan Kai untuk membantu mempersiapkan semuanya. Hanya saja, Chanyeol yang seharusnya menjadi best-man sama sekali tidak membantu. Buktinya, ia masih saja mengutamakan pekerjaannya daripada pernikahan adik dan sahabatnya.

"Aku akan mencopot titel-mu sebagai best man dan memberikannya pada Sehun," gerutu Kai saat ia melihat Chanyeol.

Dengan senyum miring, Chanyeol beralasan, "Maafkan aku. Pekerjaan tidak bisa menunggu." Ia membela diri. Sambil berpelukan pada Jennie dan Kai, ia berkata lagi, "Congratulations! Aku tidak menyangka kalian benar-benar bertahan sejauh ini. Jen, you're going to become Mrs. Kim."

Pipi Jennie tersipu. Mendengar Chanyeol menyebut Mrs. Kim membuat perutnya tergelitik. Ia tahu Kai mungkin tidak akan menyukai nama itu. Pria itu saja tidak mau memakai marganya karena hal itu mengingatkan Kai pada kedua orang tuanya.

Di sisi lain, sesuatu menyadarkan Kai. Sejauh apa pun ia pergi dan menghindar, nama keluarga itu akan selalu menempel dalam dirinya. Nama yang tidak ia inginkan. Nama yang ia harap bisa dilepaskan dari dirinya.

Tapi kini, mendengar nama Mrs. Kim membuat perasaan Kai tiba-tiba tidak enak. Membayangkan seseorang memanggil Jennie dengan sebutan Mrs. Kim terasa salah di telinga Kai. Baginya, nama keluarganya bukan nama yang bagus untuk diberikan pada Jennie. Nama keluarganya adalah sebuah aib. Nama keluarganya hanya akan membawa petaka bagi Jennie, seperti kedua orang tua Kai di masa lalu.

"Hei, kau baik-baik saja?" tanya Jennie saat melihat wajah Kai yang lebih pucat.

"Y-ya." Suara pria itu tercekat. Ia melonggarkan dasi yang dikenakannya. "I think I need a drink. You want one?"

"Just water is fine," jawab Jennie yang dibalas anggukan oleh Kai. Setelahnya, pria itu pergi untuk mengambil minum.

Jennie masih terus menyambut para tamu yang datang. Tidak lama, Rosé menghampirinya. "Jen, acaranya sebentar lagi dimulai," ujarnya. Ia melihat ke kanan dan kiri. "Mana Kai?"

Loathe You | jenkai (YOU SERIES BOOK 1) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang