Only For Good

95 13 0
                                    

" Lord... Paul? " Ujar ku pelan

" Ouh, Your Grace... It's an honour to meet you in person.. " Ucapnya sambil berdiri dan membungkuk dengan selang yang berada di lengannya.

" What have you done?!! " tegasku kepadanya.

" It would be hypocritical[munafik] if we didn't want the power that Millie has, wouldn't it? " ucap Lord Paul kepadaku.

Dibelakang prajurit yang tadi, hendak mengangkat ku tapi aku membenturkan kepalaku kepadanya.

" Don't be too harsh[kasar] to Her Majesty, soldier.... You will not want to againts her... " Ucap Lord Paul kepada prajurit nya

" You're right to say that, My Lord. But! With you taking Millie away from me is the same as you challenging[menantang] me. " tegas ku sambil berdiri.

" Yes indeed, My Lady... But with the power i have, i might be able to defeat you... " Ucapnya sambil mencabut selang dari tubuhnya.

Lord Paul mengangkat tangan nya dan seketika beberapa bebatuan melayang disekitarnya. Aku benar-benar terkejut.

Apakah hanya dengan transfer darah bisa membuat seseorang memiliki kekuatan sihir?

" With the power that i have, now i'm back on my feet and i'm going to overthrow[menggulingkan] Narnia! " ujar Lord Paul.

Aku melihat Lady Sofia yang berada tak jauh dari Lord Paul sehabis membantu mentransfer darah dan menatap ku dengan merasa bersalah.

" I know it's not what you expected, Lady Sofia. He betrayed you, didn't he?! You must stop it before it's too late! " Ujar ku kepada Lady Sofia.

Aku melihat kearah Millie dia masih belum sadarkan diri.

DUG!!

Sebuah batu menghantam ku. Aku terbanting kedinding dan sedikit menangis menahan rasa sakit pinggang ku yang menjadi-jadi.

Aku berdiri sambil menahan rasa sakit ku. Lord Paul mengontrol semua batu nya untuk menyerang ku. Aku berlari menghindari batu-batu tersebut sambil menahan sakit.

" Ugh... " terdengar suara dari arah Millie. Aku teralihkan dan langsung melihat kearahnya.

Tanpa ku sadari sebuah batu sebesar setengah meter menghantam ku ke dinding untuk kedua kalinya. Badan ku terasa hancur.

Didepan sana Lord Paul sudah mengangkat tangannya dan hendak mengontrol batu-batu itu lagi. Tapi tiba-tiba dia kebingungan karna batu-batu itu tidak mau bergerak.

" What's happen?! " Ucap Lord Paul kepada Lady Sofia.

" I have no idea, My Lord... " jawab Lady Sofia

" Perhaps you need more of blood from the child... " ucap seseorang yang sepertinya adalah seorang yang mengerti hal itu.

" Let's do that again! " Ujar Lord Paul.

Orang itu berjalan kearah Millie dan hendak memasukan selang lagi untuk mengambil darahnya.

Aku mengatur nafasku dan terbangun sambil menahan sakit ku.

" DON'T... YOU... DARE.... TO HURT HER.. AGAIN! " ujarku sambil memutar sling ku dan melepasnya ke orang tersebut.

Orang itu pun mati di tempat. Aku kaku dan nafasku mulai berat.

" Knock her down! " Perintah Lord Paul samar kudengar.

Aku menatap orang yang mati itu. Dan dibelakang ku seorang prajurit menjatuhkan kaki ku dan membuatku berlutut. Dia meletakan pedangnya di leher ku.

" Sheeka... " Samar suara Millie terdengar

Aku merasa sekelilingku bergetar tapi fikiran ku masih teralihkan dengan orang itu.

" YOU.... HURT ..HER!!! "

Aku merasa guncangan semakin kuat dan pedang semakin menempel di leherku.

" AAAAA " terdengar suara orang-orang kesakitan.

Aku tersadar dan melihat disekitar ku.

" SHEEKA!! " terlihat Eustace dan Nicholas berlari kearahku.

Nicholas berlari kearah ku dan melumpuhkan prajurit yang menodongkan leher ku dengan pedang dan berlari menghadapi prajurit yang tersisa.

" AAARGGG!!! "

Aku melihat kearah Millie dia terlihat sangat marah.

" Both of you get out! Get somewhere safe! This place will not last! " ujarku kepada Eustace yang sedang memegang ku.

" No! I'm not leaving you! " ujar Eustace.

" I will find a way out, i promise " ucapku kepada Eustace.

" Lord Nicholas! Get him out of here! " perintah ku kepada Nicholas.

Nicholas mengangguk dan pergi menarik Eustace sambil melawan beberapa prajurit.

Aku berlari sambil menahan sakit ku dan melihat Lord Paul yang bingung dan ketakutan melihat prajuritnya yang mati dan dia yang tidak memiliki kekuatan nya lagi.

" Millie.... It's me... I'm all right " ucapku sambil melepas ikatan tangannya dengan gempa besar yang masih terjadi.

" I WILL KILL HIM! " ujar Millie sambil menapakkan tangan nya ditanah.

Aku berjongkok kedepannya dan berusaha menatap mata nya yang penuh dendam.

" No! Let me do it... You're not a murderer[pembunuh] Millie! Remember your promise you made to me... " ujarku sambil memegang tangannya.

Gempa semakin kencang bergetar.

" You're only use your power for good, remember? " ucap ku sambil mengelus kepalanya.

Aku langsung berdiri dan berjalan kearah Lord Paul.

" Now, it's just between you and me. No power... " ujarku sambil berjalan mendekati nya. Dia berjalan mundur perlahan.

" Your Majesty... I apologize... " Ucapnya gemetar

" No soldiers... " sela ku sambil menggenggam sling ku.

" What can you do now? I accept your challenge, My Lord... " lanjutku sambil berdiri didepannya dan mengambil pedang milik seorang prajurit.

" Prove to me that Dayamond can continue to thrive[berkembang] without us! " ujarku sambil menyuruhnya mengambil pedangnya.

Dia mengambil pedangnya dan menyerangku terlebih dahulu. Aku menangkis nya dengan pedang milik seorang prajurit yang kuambil.

Lord Paul menyerang ku dengan membabi-buta, tapi tidak membuat ku kesulitan menangkisnya. Kami bertarung ditengah gempa yang masih terjadi.

Aku menangkis pedang milik Lord Paul hingga terlempar jauh lalu dengan cepat menusuknya. Aku berjalan ke arahnya yang tergeletak dilantai dan berjongkok didepannya.

" It's an honour for me, that you want to show your expertise[keahlian] in front of me.. " ucapku kepadanya.

" Forgive me... My Queen... It's an honour for me as well.. " Ucap nya sambil kesakitan.

" I forgive you, My Lord... But, Millie's doesn't seem to... " Ucapku sambil berdiri. Dan berlari kearah Millie

Millie dia tidak pingsan tapi fikiran nya tidak berada bersama ku. Dinding disekitar ku mulai runtuh. Aku memeluk Millie dan menutup kepalanya dengan badan ku

" Millie It's over... Listen to my voice...follow my voice. You can do it... " ucapku sambil memejamkan mata

Tak lama gempa sedikit mereda.

" Good... You're doing well, keep going, sister... " ucapku sambil melihat sekeliling tapi Millie belum kembali.

BRUG! Everything went dark...


Is she gonna make it? There's two or three chapter left, i suppose.. Wait for it

Narnia: The Savior Or The Destroyer Of Narnia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang