Malamnya Micha masih belum tertidur, dia sedang telfonan dengan Junkyu. Sedangkan Jihoon ada di Kamar sebelah bersama adiknya.
Kalau sudah telfonan dengan Junkyu, waktunya ghibah.
"Masalahnya Jun si Osep baperan, inget kan terakhir kali kita meeting buat konsep untuk konten?"
Junkyu tertawa disana. "gue inget banget dia nangis, gara-gara Lo katain bau tai."
"Nah kan, gue cuma becanda, abis itu gue ngerasa bersalah ya, gue baikin dia malah eh dia ngira gue suka sama dia, aneh dah tuh manusia."
"Sekarang gimana? Masih shy shy dia ketemu Lo?"
"Udah nggak, malah kaya pamer mulu anjir, kemarin dia abis beli mobil ya, konci mobilnya di pejeng Mulu... Dikira dia gue ngga bisa beli kali ya."
Junkyu tertawa pelan.
"Belum lagi kalo jalan sok cool banget anjir, gue ngeliatnya kaya cacing lagi jalan."
Junkyu tertawa kencang.
"Dia kan sekarang tau ya gue pacaran sama Jihoon, Jihoon kan suka olahraga nge gym kan, Lo liat kan."
"Iya iya, gue liat... Jadi sering nge gym kan dia... Hahaha."
"Iya kan! Anjir! Udah gitu sekarang kalo ketemu wangi banget buset... Ampe eneg gue deket dia."
"Ya gara-gara Lo katain bau tai kan."
"Itu becanda, lagian gak harus itu juga kan wangi parfumnya, kaya wangi kembang melati tau kan Lo Jun? Eneg gue deket dia."
"Hahaha... Sama gue juga... Kadang gue suka mau jujur ke dia, cuma inget pas Lo katain bau tai aja dia nangis hahaha."
"Udah sekarang mah kita diem aja, tar dia mah cerita ke Orang-orang kita yang jahat kan, asu."
"Lo yang jahat sih Cha, kan Lo yang ngatain dia bau tai, mangkanya dia begitu."
"Yaa kan emang pada saat itu Ruangan lagi bau tai, terus gue ngasal aja nuduh dia yang bau tai."
"Bener sih, kalo emang dia gak bau tai ngapain nangis ya? Cowok loh masalahnya, malu aja nangis depan banyak Orang."
"Dia mah gak punya urat malu kan."
Tok! Tok! Tok!
Micha menoleh ke belakang, melihat suara pintu kamarnya di ketuk.
"Kenapa bi?" Teriak Micha dari dalam.
"Ini gue, Jihoon."
Micha menaikkan satu alisnya. "Ngapain Lo?" Tanya Micha masih teriak.
"Pinjem charger hp dong." Jawab Jihoon masih berdiri di depan pintu.
"Pinjem sama adek gue aja."
"Lagi dipake sama dia."
Micha menghela nafas kasar, bukan gak mau minjemin ya, tapi pasti Jihoon alasan aja itu mah.
Micha mengambil charger hp yang terletak di meja samping tempat tidurnya, lalu membuka pintu hanya sedikit.
"Nih." Menyerahkan charger hp ke Jihoon.
"Lagi ngapain sih Lo?" Tanya Jihoon melihat Micha hanya buka pintunya sedikit.
Bahkan hanya tangan Micha aja yang keluar.
"Bukan urusan Lo, nih cepet ambil!"
Jihoon mengambilnya, tapi dengan cepat dia menarik tangan Micha membuat Jihoon bisa buka pintu kamarnya lebih lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Player With You
Fanfiction"Lo jadi pacar gue ya Jihoon!" Semenjak mengatakan itu di aula Kampus membuat Micha dan Jihoon kini resmi berpacaran. Awalnya Jihoon dan Micha hanya ingin bermain - main saja, malah kini terjebak dengan perasaaan mereka. ____________________ 22 Des...
