Chapter Twenty Nine

62 20 8
                                    

"Bukan dia papah!"

"Ini Junkyu..."

Micha dengan cepat menghalangi papahnya mendekati Junkyu takut kalau papahnya melakukan kekerasan. 

"Siapa lagi?" tanya papah Micha dengan tegas.

"Saya Junkyu om, bukan Jihoon." kata Junkyu sopan.

"Ngapain kamu kesini?"

"Saya mau ngajak Micha keluar sebentar om, boleh?"

Papa Micha hanya menghela nafas lalu kembali masuk ke dalam Rumah tanpa mengeluarkan satu katapun, Junkyu yang melihat itu menatap ke Micha bingung. "Kenapa?" bisik Junkyu.

Micha menggeleng dia meraih tangan Junkyu membawanya ke mobil. "ayok."

"Di ijinin gak sama papah lo?" tanya Junkyu dia belum mau masuk ke mobil kalau belum mendapatkan izin dari orangtuanya Micha.

"Gampang itu mah, udah ayok." 

"Ijin dulu."

"Gak usah, ayok cepet, kalo enggak gausah deh!" 

Junkyu menghela nafas kasar gini nih kalau ajak jalan Cewek pasti moodnya berubah-ubah, apalagi kalo udah mulai ngancem gini, mau gamau Junkyu menurut daripada gak jadi mending ngalah.

akhirnya Junkyu membukakan pintu mobil untuk Micha, Micha yang mendapatkan perlakuan seperti itu menatap Junkyu penuh curiga yang di tatap malah menatap balik.

"Kenapa?" tanya Junkyu bingung.

"Enggak, makasih." 

"Hmm." balas Junkyu setelah melihat Micha masuk ke dalam baru dia menutup pintu mobil lalu berjalan memutar sebelum membuka pintu mobil dia melihat arah depan ada mobil datang.

Sepertinya Junkyu mengenali siapa pemilik mobil tersebut, dia dengan cepat masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobilnya cepat sebelum Orang itu keluar. 

"Loh itu Jihoon kan?" Micha menoleh ke belakang melihat Jihoon baru saja tiba di depan Rumahnya keluar dari mobil.

Junkyu hanya diam saja sambil menyetir dia sengaja agar Jihoon tidak mengganggunya sebentar untuk malam ini, ada hal penting yang harus dia sampaikan kepada Micha berdua saja.

Si setan is calling...

Mendengar suara telfon bunyi Micha menoleh ke arah Junkyu. "si setan nelpon tuh." 

"Angkat aja." Junkyu masih sibuk menyetir.

Micha mengambil ponsel milik Junkyu yang berada di nakas mobil, dia menggeser tombol bewarna hijau.

"MAU KEMANA LO?!" baru di angkat telfonnya suaranya sudah mengusik pendengaran Micha.

"JAWAB GUE MAU KEMANA?!"

"Bisa, biasa aja gak nanyanya?!" balas Micha kesal mendengar suara nada tinggi yang keluar dari mulut Cowok itu.

"Kenapa jadi lo yang angkat?" suaranya mulai melembut ketika tau itu Micha.

"Junkyu lagi nyetir, kenapa?"

"Mau kemana?"

Junkyu melirik Micha memberi kode agar jangan di beritahu. "Emang kenapa Jihoon?" tanya balik Micha.

"Kalau di tanya itu jawab, bukan nanya balik Micha."

"Y-yya gatau." jawab Micha asal dia bingung mau alasan apa.

"Aku dibelakang." Micha menoleh ke belakang setelah mendengar perkataan Jihoon barusan.

Bener aja, mobil Jihoon di belakang mengikuti mobil Junkyu. Micha menghela nafas panjang, sedangkan Junkyu bingung apa yang terjadi sampai Micha harus menoleh ke belakang.

Player With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang