Chapter Twenty Two

89 19 2
                                    


"Bodoh." Umpat Jihoon.

Dia menidurkan Micha yang sudah terlelap, niatnya abis naruh Micha di kasur Jihoon mau ke Apartement adiknya ingin mengurus sesuatu.

Tapi kedua tangan Micha malah menarik lehernya mendekat.

"Ck, Cha gue bilang kan diem aja nonton tv, batu banget sih lo nunggu sebentar doang, apa susahnya?" Omel Jihoon.

Micha tidak menggubrisnya dia masih belum sadar sepenuhnya.

Jihoon yang gak suka banget berhadapan sama Cewek yang sedang mabuk dia melepas kedua tangan Micha di lehernya secara kasar.

Melihat Micha mengingatkan dia kembali pada Gisel, bedanya Micha saat melakukannya gak tau beda dengan Gisel karena sengaja.

Mengingatnya saja sudah buat Jihoon kesal bukan main, ditambah adiknya malah memberikannya minuman yang jelas jelas itu alkohol.

Jihoon berjalan dengan cepat menuju Apartemen adiknya, dia mengetuk dengan keras pintu Apartement adiknya.

"BUKA!" Teriaknya.

Haruto dengan santai membuka pintunya dia sudah tahu apa yang akan terjadi setelah membukanya.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Tiga pukulan mendarat dengan keras di wajah Haruto, dia hanya diam tanpa melawan lagian juga percuma melawan abangnya malah tambah babak belur dia kalau melawan.

"Siapa yang nyuruh Lo kasih dia itu? Hah?"

"Kan Lo bang yang nyuruh gue buat kasih dia minum."

"Bukan itu tolol!"

"Ya gue mana tau, kalo Lo nyuruh gue ngasih air putih, lagian emang di Apart gue mana ada air putih sih bang."

Jihoon menarik rambutnya kebelakang rahangnya mengeras saat tahu dia salah meminta tolong adiknya.

Awalnya Jihoon kira Micha keluar untuk mencari minum karena di Apart dia tidak ada air putih, mangkanya nyuruh Haruto memberikannya minum.

Dari awal Micha keluar juga Jihoon tau karena suara pintu Apartement yang bunyi, mangkanya Jihoon sengaja membiarkannya dan langsung menghubungi adiknya.

"Lagian Cewek Lo juga gak bakal inget besok dia minum apa."

Benar juga, Jihoon menetralkan emosinya sebentar sambil duduk di sofa.

Haruto masih duduk di lantai karena ulah abangnya lalu dia berdiri memegang bibirnya yang berdarah.

"Gue baru tau Lo sama dia cuma pacaran pura-pura, gue hampir ketipu." Ucap Haruto.

Tadi dia sempat terkejut mendengar ucapan Micha tapi dia tepis dulu pikirannya untuk menanyakan satu hal, soalnya abangnya keliatan gak kaya main-main sama hubungan itu.

"Akting Lo jago banget sama kak Micha, lain kali boleh deh gue minta tolong ke kak Micha buat jadi pacar pura-pura gue."

Perkataan Haruto barusan membuat Jihoon menatap tajam ke arahnya, dia hampir mau bangun dari duduknya kalau bukan karena perkataan Haruto lagi.

"Becanda, becanda, sensi banget." Cibir Haruto.

Emang ya adiknya itu gak ada kapok kapoknya walaupun sudah di tonjok tiga kali.

Ini juga pertama kali bagi Haruto kena pukulan Jihoon cuma karena masalah Cewek. Dan ini juga pertama kali Haruto bisa kenal sama pacar Abangnya meski cuma pura-pura, dulu dia hanya tau nama Gisel aja gak deket sama sekali.

Player With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang