Chapter Twenty

85 19 2
                                    


"Biar gue yang angkat."

Micha mengambil ponsel milik Haruto, melihat nama 'Abang Bacot' tertera di layar ponsel Haruto, dia tahu itu pasti Jihoon, siapa lagi?

"Lo tadi ngapain kesini?"

Baru di angkat telfonnya Jihoon sudah bernada tinggi.

"Suka suka gue lah mau kesitu atau enggak." Jawab Micha.

"Kok Lo yang angkat sih Cha?"

"Kenapa emang?"

"Kasih handphonenya ke adek gue."

"Gak mau, Lo gak usah ganggu deh Ji, kita mau ngedate."

Haruto menatap terkejut ke arah Micha, Micha mengarahkan jari telunjuknya ke bibir supaya Haruto diam.

"Hahaha oke, have fun ya sayang."

Telfon dimatikan lebih dulu sama Jihoon, Micha tertawa terlihat puas mengerjai Jihoon, berbeda dengan Haruto yang menatapnya khawatir.

"Kenapa sih kak? Kok seneng banget?"

"Enggak, udahlah makan."

Mereka berdua akhirnya makan makanan masing-masing.

Dilain tempat Jihoon duduk di sebelah Gisel, dia terlihat sangat tidak senang setelah mendengar ucapan Micha di telfon tadi.

"Ji, aku mau ngomong sama kamu berdua boleh?" Tanya Gisel sambil memegang tangan kanan Jihoon.

Jihoon menoleh ke arahnya melirik sebentar ke arah tangannya. "Yaudah."

Mereka berdua pergi menjauh dari keluarga Gisel sebentar.

"Ji, aku mau kita balikan bisa?"

Ini pertanyaan yang sudah Jihoon tebak dari awal kesini menemui Gisel.

"Aku gak tau Sel."

"Kenapa Ji?"

"Kamu pernah gak mikir kalo aku masih kecewa banget sama kamu?"

Masih, masih teringat jelas di otak Jihoon bahkan di depan mata Jihoon melihat bagaimana Perempuan yang dia cintai sudah melakukan hal yang tidak pernah Jihoon bayangkan sebelumnya.

"Kamu bilang, kamu udah maafin aku, bahkan sebelumnya kita udah gak pernah bahas hal itu lagi kan."

"Iya emang aku udah maafin kamu."

"Terus kenapa bahas lagi hal itu?"

"Aku bingung sama kamu."

"Kenapa? Emang aku ada salah?"

"Kamu sayang gak sih sama aku? Atau kamu mau balikan sama aku cuma karena orangtua kamu lebih percaya aku dibanding Cowok sebelumnya?"

"Kalo emang itu alasannya mending kita udahin semuanya aja Sel, kamu jujur kalau kita udah putus, gak perlu bohong kita masih ada hubungan kan?"

Gisel menggegam tangan Jihoon erat, yang di genggam gak menolak sama sekali.

"Aku sayang sama kamu, banget, mangkanya aku mau kita perbaiki hubungan ini dari awal ya."

"Sampe berapa kali?"

Gisel menaikkan kedua alisnya, dia tidak mengerti apa yang di maksud Jihoon.

"Sampe berapa kali Sel kita kaya gini terus? Sampe nunggu kamu dapetin yang pas buat gantiin aku? Atau gimana?"

"Aku gak ada pikiran kesitu, aku beneran masih sayang sama kamu."

"Tapi kenapa kamu masih gak mau nurut Sel?"

Player With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang