23

66 8 0
                                    

Bazar Hwarang'. Disinilah aku berada, di belakang panggung dengan balutan baju yang sudah disiapkan club dance sekolah untuk tampil malam ini.

Terhitung sudah seminggu lamanya usai kejadian itu. Soal pertanyaan Bimo, Ares sama sekali tidak menjawab dan berhasil dibuat bungkam oleh sahabat kesayanganku itu.

Reaksiku padanya memang masih abu-abu. Entahlah, setiap kali aku luluh, otak ini seolah memberikan peringatan dengan cara mengulang kembali memori tentang kejadian dimana aku memutuskan untuk berhenti mengejar Ares.

"Njir, cakep amat Bi. Ini mah kalo anak-anak ga pada ngantri buat dapet nomor lo mustahil sih," ucap Jordan, cowok dengan kaos hitam dengan lambang Hwarang' di bagian dada kiri itu terlihat berdecak kagum.

Aku terkekeh pelan. Bisa dibilang, ini pertama kalinya aku tampil, tidak pernah aku melakukan ini sebelumnya.

"Hahaha, bisa aja Ndan. Ini juga hasil make over Amanda tau," balasku, membuat kami sama-sama terkekeh.

Jordan memang mengurus bagian acara, sedangkan Bimo, cowok itu sibuk menenteng kamera sejak sore tadi.

"Ngomong-ngomong, si centil dimana tuh bocah? Perasaan tadi masih di sini," tanya Jordan, usai menjawab panggilan melalui HT yang ia genggam.

"Biasalah, ngebucin dia tuh. Tadi sempat minta difotoin Mas Dika pas kesini, abis itu ga tau kemana," balasku, disertai senyuman tipis karena mengingat betapa manisnya perlakuan Mas Dika pada Amanda.

Jordan tertawa kecil, sebelum mengajak aku berfoto bersama. Katanya, dia akan memamerkan foto itu di grup besar Hwarang'.

Aku menatap keramaian dari atas panggung. Sudah waktunya aku tampil, usai menghabiskan lima menit lamanya mengobrol bersama Jordan di belakang panggung.

Dari tempatku berdiri, terlihat Amanda dan pacarnya, juga Bimo yang sibuk mengarahkan kamera ke arahku, tidak lupa Jordan dengan ponselnya yang juga mengarah ke arahku.

Tidak jauh dari mereka, ada Ares yang berdiri degan gagahnya. Cowok dengan name tag panitia itu, terlihat melipat tangan di dada sambil menatap lurus ke arahku, ralat. Ke arah panggung lebih tepatnya.

Lantunan lagu Shut down milik BLACKPINK sudah mulai dimainkan. Aku mulai fokus menggerakkan tubuhku sesuai irama, sesekali memberikan senyuman miring serta lipsing pada part-part Lisa, karena memang aku mengcover sebagai Lisa.

Riuhnya tepuk tangan adalah hal terakhir yang kudapat, sebelum aku turun dari panggung. Penampilan kami sukses, dan aku sekarang bebas berkeliling.

"BI, SINII!" teriak Amanda,yang duduk di sebuah bangku yang letaknya tidak jauh dari panggung.

Masih dengan balutan pakaian dance, aku menghampiri cewek itu yang langsung disambut tepuk tangan heboh dari Jordan dak Bimo.

"Gila anjir! Lo kemana aja selama ini? Gue kira lo ikutan dance club formalitas aja anjir, ternyata pro player," ujar Bimo, mewakili Amanda karena gadis itu sedang dalam mode kalem, mengingat keberadaan pacarnya. 

Aku menggeleng pelan sambil terkekeh. Jordan dan Bimo memang paling jago memujiku.

"Bisa aja lo, lagian biasa aja kali!" balasku sedikit malu.

"Kalo yang kayak tadi biasa aja, terus yang versi  well prepared kayak apa coba Bi?" bantah Jordan tidak terima.

Kami kembali terkekeh, sesekali aku menerima suapan kentang goreng dari Bimo dan Jordan. Beruntung memang, aku memiliki mereka yang tidak pernah bosan memberikan kasih sayang padaku, agar tidak iri dengan Amanda yang kini sedang bermanja dengan kekasihnya.

"Grup rame ege! Gila, pada minta nomor elu Bi!" pekik Jordan dengan senyuman lebar, karena tebakannya tidak meleset.

"Buset, tinggal pilih sih ini mah. Mau yang masih SMA apa yang udah mapan," timpal Bimo, memperlihatkan roomchat mereka yang memang membahas tentang diriku.

Belum sempat aku menjawab, Ares datang dengan aura dingin bak seorang serigala yang tengah marah.

"Buset, pawangnya dateng dong," Jordan berucap sambil tersenyum penuh arti.

Ares mendengus pelan, cowok itu menyampirkan jaketnya untuk menutupi area pundakku yang terekspos, sebelum meraih jemariku untuk ia genggam.

"Gue ajak ngobrol sebentar," ucapnya, sebelum mengajakku berdiri.

***

Yuhuu

Author up lagi nih!!

Abis maraton AU 3 season mendadak jadi encer otaknya

Break makan bentar yaa
Abis tu up lagi kok
Btw selamat lebaran buat yg merayakan. Mohon maaf lahir batin dari author dan segenap jajaran tokoh cerita ini..

CU

LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang