30

57 8 1
                                    

Aku berlari kecil, menyambut pelukan hangat dari Jordan. Usai drama mengambil barang-barangku siang tadi, Ares memang sengaja menyuruh Jordan untuk ikut main ke rumahnya.

"Kangen banget gila! Baru juga sehari Bibi gue ga masuk," ucap Jordan, mengeratkan pelukan kami.

Aku tertawa, diikuti Papi Jovan yang juga tengah mengantre untuk memberikan pelukan hangatnya untukku.

"Anak gadis Papi makin cakep aja," ucap pria paruh baya yang kerap kusapa Papi Jo itu, sembari mengelus pelan puncak kepalaku.

Sedikit cerita tentang hubungan kami, aku dan Jordan memang bisa dibilang sudah berteman lebih lama daripada Bimo dan Amanda. Mengingat, Jordan adalah temanku sejak SD yang sejak dulu sangat menginginkan seorang adik perempuan.

Kalau tentang Papi Jo, orangnya memang terlampau seru dan super baik. Papi Jo bahkan tidak segan-segan mengantar jemputku yang rumahnya lumayan jauh dari kediaman mereka.

"Amanda sama Bimo mana?" tanyaku, usai ditinggal Papi Jo yang beranjak pergi ke taman belakang, untuk menemui Buna Elona dan Om Dion.

Jordan yang sudah siap dengan stick PS nya hanya mengangkat bahu sebagai jawaban. Jordan memang kelewat pecicilan, namun, cowok itu akan diam ketika sudah fokus dengan sesuatu. Begitulah Jordan.

"Mereka lagi otw kesini sayang. Sama Mas Dika juga," ucap Ares, memanggilku untuk berpindah posisi menjadi duduk di pangkuannya.

"Ck! Bucin amat yah Es, simpati dikit kek sama yang jomblo," protes Jordan, melirik sinis ke arah kami.

Aku terkekeh pelan, siapa suruh Jordan membuat Ares kesal setengah mati kemarin. Kena imbasnya kan.

"Biarin! Masih dendam gue sama lo yah nyet, sembarangan banget ga ada klarifikasi lagi!"

Aku semakin tertawa, ketika bibir Jordan mulai maju beberapa senti karena kesal. Lucunyaa.

Usai kembali dari rumah Bang Viko, aku memang sibuk membantu Buna memasak beberapa hidangan untuk acara nobar bola di rumah Ares. Saking sibuknya, aku tidak sempat membuka lagi isi pesan Ares sejak di sekolah dua hari yang lalu.

Dengan tawa yang masih tersisa, aku mengembangkan senyum karena mengingat ekspresi serta suara lucu Ares ketika mengadu sore tadi.

Begini kira-kira:

"Sayaang," panggil Ares, begitu menemukanku tengah menata makanan di meja makan.

Aku berdehem sebagai jawaban, sebelum pelukan erat dari Ares membuat perhatianku sepenuhnya berfokus pada cowok itu.

"Kenapa, hm? Kok tiba-tiba manja gini?"

Ares menyembulkan sedikit kepalanya, menatap wajahku dengan bibir mengercut lucu serta mata yang mulai berkaca-kaca, sebelum kembali menenggelamkan kepalanya pada pundakku.

"Lho, kok basah? Kamu nggak ngelap ingus di baju aku kan?" tanyaku, yang tidak mendapat respon apapun dari Ares.

"Ares, jawab dong!" kesalku, karena tak kunjung mendapat respon dari cowok itu.

"Kamu nangis?!"

Aku berujar panik, ketika mulai mendengar samar-samar isak tangis Ares.

Pelan namun pasti, Ares berani menampilkan wajah penuh airmatanya yang super lucu.

"Masa Ndan dikira pacar kamu. Rame lagi di base sekolah, aku nda suka huwaaa," ucapnya dengan nada lucu dan tentunya masih sambil menangis.

Tahu kal pertama yang kulakukan? Yang pertama adalah menahan tawa, yang kedua adalah speechless dan yang ketiga adalah menyeka airmata Ares.

"Utututu, iya nanti aku marahin Ndannya. Jangan nangis dong, masa sayangnya aku nangis?" ucapku,menirukan Buna Elona ketika sedang membujuk si bungsu Atlas.

Ares mengangguk lucu, sebelum mencium pipiku bertubi-tubi. Cowok itu bahkan sudah memelukku lebih erat dari sebelumnya.

"Pokoknya punya aku! Nda boleh jadi punya orang lain," ucapnya yang kuangguki saja.

"Kok nda di jawab?!"

Aku tertawa, akhirnya tidak kuat dengan tingkah super gemas dan ajaib milik Ares.

"Iyaa, punya kamu aja. Nda mau sama yang lain," jawabku, sebelum mencubit gemas pipi pacar tampanku.

Ternyata, Ares bisa gemas juga. Aku kira pecinta Arctic Monkeys garis keras sepertinya tidak suka bertingkah demikian. Ternyata aku salah.

***

Annyeong guyss

Yuhuu author up lagi di tengah mumet dan ga ada mood ngerjain sempro

Kalian suka ga kalo author up banyak"?
Btw ini udh lama di draft tau partnya, baru sempat ke up

Jan lupa vote sama komen yaa
Love u

CU

LOVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang