33.

284 19 4
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم والرحمة الله وبركته
اللهم صلى على سيدنا محمد و اله و الصحبه أجمعين

Haiiii Fath Up lagi nihhh
Gimana lama gak nungguin Fath Up?
Tapi walaupun lama Fath itu pasti
Gak kaya dia belum pasti
Ciahhhhahahaha

Langsung aja ya

***********

"Kita harus bertindak, gue mau melihat dia menderita." Ucap seorang wanita yang berpakaian serba hitam, dengan sorot mata yang menampilkan kebencian.

"Hemmm gue udah ada rencana. Tapi kita harus bermain cantik gak boleh buru-buru. Dan yang penting Lo harus menuruti semua keinginan gue." Laki-laki itu tersenyum miring.

"Oke itu tidak masalah. Mau sekarang pun tidak masalah. Mungkin itu akan menghilangkan sebentar tentang hal ini."

"Good girl." Mereka melangkah menuju kamar yang tersedia disana.

**************

"Ayang lagi masak apa?" Ucap Akhyar sambil memeluk Raihana dari belakang.

"Ihhh lepas dulu kang. Aku kan lagi masak gimana geraknya ini." Raihana geli karena deru nafas Akhyar.

"Iya deh iya." Akhyar melepaskan pelukannya.

"Ada yang bisa aku bantu?"

"Gak deh udah duduk gih."

Akhyar menuruti keinginan istrinya, Akhyar melangkah menuju ruang tengah dan menyalakan televisi.

"Ehhhh bukanya hari ini ulang tahun dia yaa. Aduh Rai kenapa bisa lupa sih sama ulang tahun suami sendiri. Hemmm aku kasih apa ya sama dia. Nanti pikirin lagi deh." Gumam Raihana lalu ia menyajikan makanannya.

Kemudian Raihana memanggil Akhyar untuk sarapan. Dengan lihai Raihana mengambilkan nasi untuk suaminya.

"Yang kamu gak ada yang ingin disampaikan sama aku gitu?" Kode Akhyar sambil berharap Raihana akan mengerti.

"Ohh iya sampe lupa." Raihana menepuk dahinya. Mata Akhyar berbinar binar, mengira Raihana mengingat ulang tahunnya dan akan mengucapkan selamat ulang tahun padanya.

"Mas... Nanti siang aku mau kerumah ayah yaa. Kan besok mau ke pondok. Boleh ya, ijikan yaa."

"Hemmmm, aku ijinkan." Seketika wajah Akhyar berubah menjadi kesal dengan jawaban dinginnya.

"Makasih."

"Hemmmm"

Raihana terkekeh melihat ekspresi wajah suaminya itu. Raihana terkekeh geli, melihat wajah marah Akhyar.

Setelah selesai sarapan Akhyar pergi menuju kantornya.

Pada saat ingin melangkah menuju mobil Akhyar berbalik. "Bener kamu gak ada yang ingin disampaikan lagi." Akhyar meyakinkan.

"Emang aku mau menyampaikan apa?"

"Sudah lupakan. Assalamualaikum." Akhyar masuk ke dalam mobilnya.

KETIKA HATI TERKETUK (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang