26.

307 29 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم والرحمة الله وبركته
اللهم صلى على سيدنا محمد و اله و الصحبه أجمعين

Haiiii Fath Up lagi nihhh
Gimana lama gak nungguin Fath Up?
Tapi walaupun lama Fath itu pasti
Gak kaya dia belum pasti
Ciahhhhahahaha

Langsung aja ya

************************

Jika cinta pertama kamu menorehkan luka, semoga cinta terakhir kamu kelak menghadirkan surga.

**********

Kini Raihana dan dua sahabatnya sedang piket di rumah kiyai Ridwan. Mereka membagi-bagi tugas. Raihana membersihkan ruang tamu juga ruang keluarga dan dapur. Salwa membersihkan halaman. Dan Nafisha membersihkan kamar-kamar. Untuk mencuci baju dan mencuci piring jika salah satu dari mereka sudah beres maka mereka akan mencucinya.

Ketika Raihana sedang membersihkan ruang keluarga, dia melihat foto keluarga kiyai Ridwan. Pikirannya jadi teringat pada ayah dan bundanya. Sudah lama Raihana tidak melihat mereka. Bahkan, sekedar mendengar suaranya pun tidak bisa. Bagaimana kabar mereka disana.

"Bun, yah. Kapan kalian kembali? Rai rindu banget. Bunda yang selalu memenangkan Rai disaat Rai sedih. Dan ayah selalu menghibur Rai. Kelembutan kalian dalam mendidik Rai, Rai rindu akan hal itu." Gumam Raihana.

"_Ayah bunda tahu, disaat Rai mendengar kalian kecelakaan, Rai menjadi kosong. Karena bagi Rai pengisi hidup Rai itu kalian berdua." Lanjut Raihana.

Setelah itu Raihana melanjutkan aktivitasnya lagi untuk membersihkan ruang tamu.

**************

Akhyar yang sudah beres membersihkan tubuhnya, ia hendak ke luar kamar. Namun ia mendengar gumaman seseorang. Suaranya ia kenal betul, iya Akhyar yakin itu suara dari Raihana.

Akhyar mendengarkan semua monolog Raihana yang sedang merindukan kedua orang tuanya. Hati Akhyar tersentuh mendengar ucapan Raihana.

"Sebegitu kuat dirimu. Setiap hari kamu menunjukkan kebahagiaan. Padahal dibalik senyuman mu ada rasa rindu juga kesedihan yang kau sembunyikan." Ucap Akhyar dalam hati.

***************

Setelah Dzuhur Akhyar menemui kedua orang tuanya.

"Ummi, Abi. Akhyar ingin bicara."

"Bicara tentang apa, nak?" Tanya ummi Ainun.

"Akhyar mau menanyakan tentang kondisi orang tuanya Raihana mi."

"Kok tiba-tiba kamu menanyakan tentang itu, nak." Tanya kiyai Ridwan.

"Tadi ketika Raihana membersihkan ruang keluarga. Dia melihat foto keluarga kita. Lalu ia jadi teringat pada ayah dan bundanya mi. Akhyar tidak tega mendengar kerinduan yang dibarengi kesehedihan, karena tidak dapat mengobati rindu itu dengan adanya temu." Ucap Akhyar.

"Ucapan mu kayak nak Raihana itu penting saja dalam hidupmu." Sahut Ummi Ainun.

"Akhyar teh serius ummi."

KETIKA HATI TERKETUK (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang