16.

334 46 19
                                    


بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Aku memang bukan wanita Sholehah idaman para pria Sholeh. Aku hanya wanita akhir zaman yang sedang memperbaiki diri untuk lebih baik. Terimakasih atas kritikan kalian, tapi tolong jangan ucapkan itu pada wanita lain. Karena ucapan kalian akan menggoreskan luka dihati nya.

Suara hatiku yang membisu ☺️

********************

Keesokan harinya Raihana kembali lagi ke Kobong. Karena ia sudah merasa segar.

Saat diperjalanan menuju Kobong nya Raihana terhenti mendengar ucapan para santri.

"Oh jadi ini yang bikin pesantren diserang geng motor."

"Iya nggak tahu malu. Mana ketua geng itu udah berani bentak pak kiyai lagi."

"Ehh kan ketua geng itu pacarnya dia."

"Iya denger-denger sempet mau di unb*x*Ng huh jangan jangan udah jebol lagi."

Itulah perkataan para santriah setelah kejadian yang menghebohkan pesantren.

Raihana sedih mendengar ucapan para santriah. Padahal Raihana tidak seperti yang mereka katakan. Raihana hanya hampir direnggut.

Apakah sehina itu Raihana dimata mereka. Raihana tadinya mau pergi menemui sahabatnya, namun mendengar ucapan para santriah Raihana mengurungkan niatnya. Dia memilih pergi ke masjid.

Raihana memasuki masjid dengan wajah yang lesu, mata yang sembab dan pipi yang mulai memerah.

Raihana terus menerus mengucapkan istighfar. Ia teringsak, menangis. Cairan bening yang terus berjatuhan.

Raihana pergi kearah tempat wudhu. Setelah itu Raihana melaksanakan sholat Dhuha. Selesai sholat Raihana menengadahkan tangannya untuk mencurahkan semua lipur laranya pada Sang Kholiq.

"بسم الله الرحمن الرحيم

استغفر الله العظيم

استغفر الله العظيم

استغفر الله العظيم

سبحان الله

سبحان الله

سبحان الله

اللهم صلى وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين

Ya Alloh ya Rabb, sungguh hari yang ku lewati sangat luar biasa. Apakah aku harus melewati jalan yang penuh duri dahulu, sebelum aku sampai di taman yang indah. Namun aku berterimakasih padamu Rabb, lewat skenario mu ini, aku jadi mengetahui bagaimana sifat seseorang yang ku anggap sahabat selama ini. Kau membukakan mata ku untuk melihat semuanya. Namun apa aku sanggup menghadapi semua orang, yang menatapku bagai menatap sebuah kotoran yang menjijikkan. Bimbing aku agar selalu kuat untuk menghadapi semua ini yaa Rabb. Teruslah tuntun diri ini degan Taufiq hidayah mu. Agar ku tak salah dalam melangkah. Yaa Rabb sembuhkanlah kedua orang tua ku. Jaga mereka, kembalikan mereka dengan tidak kurang satu pun. Lancarkan semua pengobatan yang mereka jalani. Yaa Rabb, jangan jadikan masalah ini menjadi beban untuk kedua adikku. Mereka terlalu kecil untuk menghadapi masalah ini ya Rabb. Biarkan aku yang menanggung semuanya. Karena awal dari semua ini adalah diriku sendiri. Yaa Rabb lapangkanlah hati ku untuk menerima semua yang terjadi. Yakinkan lah hatiku bersama kesulitan ada kemudahan. Seperti firmanmu dalam surah al-insyirah ayat 5-6.

KETIKA HATI TERKETUK (OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang