Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Gimana nih kabarnya?
Baik?
Sehat?
Fath up lagi nihh
Pencet dong Bintang nya biar fath rajin nulisnya*
"Kebencian hanya akan menyiksa diri kamu sendiri. Coba deh pelan-pelan ikhlasin, mungkin itu emang gak baik buat kamu. Good luck,
***
Akhyar membawa istrinya kerumah sakit terdekat. Raihana dibawa ke ruang UGD VVIP.
"Bangun, sayang." Lirih Akhyar melihat istrinya terbaring lemas dibrankar.
Seorang suami mana yang tidak sedih jika melihat istrinya sedang tidak baik baik saja. Matanya sembab karena dari kejadian kemarin dirinya tidak berhenti menangis.
Bahkan dirinya belum makan apapun, untuk kedua orang tua mereka kini sedang berada diperjalanan menuju rumah sakit. Sementara untuk teman-temannya sedang menunggu diluar untuk berjaga-jaga.
Cleklek
Suara pintu terbuka, dokter masuk untuk mengecek kondisi Raihana.
"Kondisi istrimu, alhamdulillah kian membaik. Berdo'a saja agar cepat pulih dan sadar."
"Tapi kapan? " Ucap Akhyar sambil melihat istrinya.
"Do'akan saja. Kalo gitu saya permisi dulu."
Setelah kepergian dokter, Akhyar pergi ke kamar mandi dan mengambil wudhu. Akhyar menggelar sajadah nya lalu melakukan sholat duha.
*********
Beginilah nasib nya sekarang, berada di dalam jeruji. Entah mengapa tapi jujur ia kini menyesali perbuatannya. Hanya karena perempuan ia harus berbuat senekat ini. Padahal yang ia jahati dulunya sahabatnya sendiri. Sahabat yang selalu membantu dia, yang menemani dirinya walaupun mereka memiliki kepercayaan yang berbeda.
"Arghhhh". Agler prustasi.
Tubuh Agler merosot kebawah dengan tatapan mata yang kosong. "Kenapa lo selalu dapat keberuntungan, dan gue yang selalu kalah".
************
Disisi lain ada sepasang kekasih dengan raut wajah merah karena mereka sedang marah. " Gimana ni ay si Agler udah ditangkap, kita g bisa peralat dia lagi".
"Huh, kita harus bikin rencana baru biar si el ngga bisa nemuin jejak kita. Jadi kita harus hapus semua jejak itu. El ngga bisa kita remehin, dia bukan orang biasa." Jawab lelaki yang bertopeng itu.
*************
Hari telah gelap tapi Raihana masih dengan tidur panjangnya. Disisi berangkar kasur Akhyar masih setia menunggu Raihana dengan raut wajah penuh harapan akan bangunnya Raihana.
Hingga akhirnya kantuk pun datang menghampiri Akhyar. Sampai jam menujukan pukul 3 pagi, terlihat pergerakan dari Raihana dan Akhyar merasakan pergerakan dari Raihana. Akhyar pun bangun dari tidur nya.
"Hei dek kamu sudah sadar." ucap Akhyar sambil mencium tangan Raihana.
"Sebentar aku panggilkan dokter." Akhyar pun memanggil dokter untuk memeriksa Raihana. Setelah diperiksa dokter menyatakan bahwa Raihana sudah sadar. Dan akan terbangun di pagi hari. Akhyar yang mendengar hal itu sangat bahagia, istrinya sudah melewati masa kritisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA HATI TERKETUK (OnGoing)
Fiksi RemajaSeorang gadis yang menemukan cahaya dikala hatinya gelap. Ia menemukan cahaya itu dibalik masalah yang menimpanya yang membuat hatinya kecewa. Saat itu hatinya bagaikan malam tanpa bulan bintang dan lentera. Lalu muncullah sebuah cahaya (hidayah) ya...