بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين
Ketika kalimat ijab qobul diucapkan maka tanggung jawabku untuk menjagamu, membimbing mu telah berpindah kepada imammu yang selama ini kau tunggu.
Suara hatiku yang membisu ☺️
***************
Raihana melihat sekeliling begitu indah. Tempat ini dipenuhi dengan bermacam macam bunga dan kupu-kupu. Rumput hijau yang menghampar. Sungai dan air terjun yang begitu jernih. Udara yang sejuk, langit biru yang cerah. Bahkan ada pelangi yang menghiasi langit biru.
Ketika Raihana sedang menikmati keindahan tempat itu, ada seseorang yang menghampirinya.
"Assalamu'alaikum anak ayah yang cantik." Ucap Rafiqi.
Raihana menoleh ke belakang.
"Wa'alaikumsalam, ayah..." Seketika Raihana memeluk ayahnya."Ayah udah sehat, bunda mana yah." Ucap Raihana sambil memeluk ayahnya itu. Rasanya dia tak ingin melepaskan pelukannya.
"Bunda ada nak. Tidak bisa ikut. Ayah mau bicara sama kamu." Ucap Rafiqi.
"Ayah mau bicara apa. Yah tempat ini indah banget. Kita pindah aja kesini ya." Ucap Raihana membuat Rafiqi terkekeh.
"Nak, kamu dengar baik-baik. 'Ketika kalimat ijab qobul diucapkan maka tanggung jawabku untuk menjagamu, membimbing mu telah berpindah kepada imammu yang selama ini kau tunggu'." Ucap Rafiqi lalu menghilang dari hadapan Raihana.
"Apa maksud ayah.." ketika Raihana menoleh ayahnya sudah tidak ada. "Ayah!" Teriak Raihana mencari ayahnya. "Ayah, ayah Ayah!" Seketika Raihana terbangun dari tidurnya.
Dan ternyata semua itu hanya mimpi.
Salwa dan Nafisha, kaget mendengar teriakan Raihana dan langsung menghampiri Raihana.
"Na, kamu tidak papa?" Tanya Nafisha.
"Apaan na?" Ucap Raihana.
"Ya kan kita udah sepakat panggil kamu Nana. Kalo nggak percaya baca aja part 7." Ucap Nafisha.
"Baru inget." Ucap Salwa singkat.
"Ya terus kemarin kemarin kemana aja? Orang kalian panggil aku Rai kok bukan Nana." Ucap Raihana.
"Mungkin author nya lupa na. Baru inget dipart ini." Ucap Nafisha.
Fath: "Hehehe tau aja Cha iya nih kemarin-kemarin kan banyak tugas jadi lupa karena sekarang udah libur inget lagi. Makasih ya udah ngingetin Fath ya Icha Nafisha."
"Nih kan bener aku bilang na." Ucap Nafisha.
"Udah itu nggak penting." Ucap Salwa lalu melirik ke arah Raihana. "Kamu Kenapa?" Sambungnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETIKA HATI TERKETUK (OnGoing)
أدب المراهقينSeorang gadis yang menemukan cahaya dikala hatinya gelap. Ia menemukan cahaya itu dibalik masalah yang menimpanya yang membuat hatinya kecewa. Saat itu hatinya bagaikan malam tanpa bulan bintang dan lentera. Lalu muncullah sebuah cahaya (hidayah) ya...