Seperti biasa saat ini Jihan baru saja pulang sekolah, dan ia masih di sekolah tentunya kali ini bersama Dina. Sudah hampir seminggu hubungan Jihan dan Dina terus mengalami perubahan yang baik dimana Jihan sudah mulai menerima Dina menjadi temannya.
Walaupun gak terus terang mengatakan itu tapi dengan sikap Jihan yang mau Dina ajak pulang bareng atau bahkan ke kantin bareng itu sudah bisa ditebak bahwa Jihan mungkin mulai nyaman berteman dengan Dina.
"Din lu pulang dianter pak Sarif juga, " ucap Jihan
"Iya Han makasih ya udah mau anterin aku pulang, "
"Hmm sama-sama, "
*Dugg
Jihan dan Dina tak sengaja bertabrakan dengan seseorang dan itu membuat Jihan sempat jatuh karena hilang keseimbangan.
"Woy jalan yang bener dong, jalan tuh pake kaki liatnya pake mata yang bener, " gerutu Jihan
"Han ayo sini aku bantu kamu berdiri, " Dina mengulurkan tangan dan membantu Jihan kembali berdiri.
"Maaf... Maaf gak sengaja, " ujar laki-laki di hadapan mereka yang tadi bertabrakan.
Jihan justru tak mengindahkan ucapan laki-laki itu dan segera pergi meninggalkannya begitupun Dina ditarik Jihan untuk segera masuk ke mobil. Begitu Dina sudah masuk Jihan pun ikut menyusul tapi sebelum itu laki-laki justru memanggil Jihan lagi.
"Tunggu... "
"Apa lagi sih, gue mau balik gak usah gangguin lagi udah cukup tadi lu nabrak kita itu juga buat waktu gue terbuang sia-sia, " cibir Jihan
"Ya kan tadi juga udah minta maaf. Aku cuma mau pastiin aja kalau kamu beneran Milla kan, " imbuh laki-laki tersebut. Jihan tak menjawab apapun hanya memberi respon biasa saja, meskipun sebenarnya ia terkejut tentang laki-laki dihadapannya yang tau nama itu.
"Apaan sih gak usah sok kenal nama gue Jihan bukan Milla. Apa lu juga budeg dari tadi temen gue panggil Jihan, "
"Benar-benar berubah beda dari yang aku kenal dulu, "
"Berarti benar banyak kejadian yang aku lewatin selama ini, yang seharusnya pada saat itu aku ada buat kamu Milla, " tutur laki-laki tersebut
"Apaan sih nggak jelas banget ngomongnya udah gue gak ada waktu buat nanggepin lu saat ini, " lantas Jihan masuk ke mobil dan meminta pak Sarif segera menjalankan mobilnya menuju rumah Dina terlebih dulu.
"Gak apa mil kamu saat ini belum menyadari kehadiran aku tapi yang terpenting aku udah tau kamu dimana, " katanya.
Selama perjalanan menuju rumah Dina, Jihan terus terpikir laki-laki tadi namun Dina yang menyadari Jihan seperti itu lantas menggodanya.
"Han itu pacar kamu ya, "
"Siapa? Orang tadi ihhh gak lah bukan, gue juga gak kenal dia siapa jadi gak usah sok tahu, " kesal Jihan
"Beneran pak Sarif laki-laki tadi bukan pacarnya Han, " tanya Dina pada pak Sarif.
"Aduh bapak mah gak tau tapi seinget bapak mah nak Han gak punya pacar, " tutur pak Sarif
"Tuh denger sendiri kan, gue gak punya pacar. " Terang Jihan
"Terus kenapa kamu tadi ngobrol keliatannya sama dia, "
"Udah bisa gak, gak usah bahas dia ngapain sih, "
"Ya udah iya maaf, "
"Udah sana turun gue mau pulang sekarang, "
"Sabar Han, makasih ya pak Sarif, Han kalian hati-hati dijalan. Sampai ketemu besok di sekolah, " ucap Dina
"Iya udah sana masuk rumah, "

KAMU SEDANG MEMBACA
Kebahagiaan Jihan
Short Story"Gue pengen hidup tenang tanpa ada keributan atau perselisihan apalagi pertengkaran, damai dan gak diselimuti rasa takut lagi, " Han ⚠️Cerita ini hasil karangan sendiri asli sekalipun ada kemiripan dengan yang lain harap maklum, mungkin saja itu ha...