Nonton

5 3 0
                                        

"Ayah mohon jangan kaya gitu kasian loh mama Tasya dia pasti sedih diperlakukan seperti itu terus sama kamu mungkin awal-awal itu wajar tapi kali ini enggak, "

"Mas udah jangan paksa Han kalau emang gak mau, "

"Enggak Aya, Han gak bisa seperti itu terus, jangan seenaknya berbuat seperti itu karena bagaimanapun sekarang kamu itu mama nya jadi dia juga harus patuh dan memperlakukan kamu sama. Han juga sampai sekarang belum pernah sekalipun panggil kamu mama, "

"Ya tapi Han emang belum bisa lakuin itu ayah, "

"Sudah cukup setiap saat ayah ngertiin kamu sekarang enggak lagi, "

"Apa aku emang salah ya berlaku tidak adil, " batin Han,

Saat ini Jihan masih terbangun belum tidur karena memang belakangan ini Jihan sedang mengalami gangguan tidur. Perkataan Emir terus terputar di dalam pikiran Jihan, Jihan tak tau harus bagaimana sebenarnya ia juga tau kalau Tasya itu baik dan sangat sayang padanya hanya saja rasanya masih sulit untuk memanggilnya mama atau biasa Jihan panggil ibu  karena pasti Jihan akan selalu teringat dengan mama kandungnya. Dan sebenarnya Jihan memanggil ibu supaya tidak ditegur Emir.

jihan tak bisa membohongi dirinya karena begitu ingatan tentang mama nya dulu muncul pasti Jihan akan menjadi emosional entah itu menangis ataupun marah jadi Jihan tak mau semua itu terjadi ketika ia memanggil Tasya dengan sebutan mama.

Jihan juga memikirkan bagaimana perasaan Tasya nanti kalau seandainya saat memanggilnya mama Jihan menjadi seperti itu, Jihan gak mau membuat Tasya kecewa karena ia tau bagaimana rasanya di kecewakan oleh seseorang.

"Han ayolah pejamkan mata tidur ini udah malam, jangan begadang lagi, " monolog Jihan

1 jam...

2 jam...

Jihan masih belum bisa tidur. Bagaimana sekarang mau sampai jam berapa terus terjaga ini sudah hampir mau pagi jam 3

"Awww aghhh... jangan lagi udah cukup jangan terus menyiksa, " kepala Jihan pusing itu membuatnya begitu terganggu

"Pliss udah cukup. Awhhh... " Jihan meringis karena sakit di kepalanya benar-benar menganggu sepertinya tak cukup Jihan mengalami gangguan tidur saja saat itu sampai perlu merasakan sakit kepala juga.

Pagi harinya semua orang sudah sarapan hanya tinggal Jihan yang belum turun sedari tadi. Fira menanyakan Jihan kemana pada Emir dan Tasya tentu mereka juga tidak tau lalu Fira menyuruh Bi Tari untuk memanggil Jihan ke kamarnya. Begitu sudah berada di depan kamar bi Tari mengetuk-ngetuk pintu kamar Jihan tapi tidak kunjung membuka pintu akhirnya bi Tari coba untuk membuka pintunya dan ternyata tidak di kunci akhirnya bi Tari izin masuk, melihat ternyata Jihan masih berada di balik selimut.

Tapi kebetulan saat itu Jihan terbangun jadi bi Tari gak perlu repot-repot bangunin Jihan. Bi Tari lantas membuka tirai supaya sinar matahari pagi bisa masuk ke dalam kamar, setelah itu bi Tari mengingatkan Jihan untuk segera turun sarapan.

"Gimana kenapa Han belum turun buat sarapan, " tanya Fira

"Baru bangun tidur Bu jadi barusan bibi suruh cepet turun aja biar bisa sarapan, " jawab bi Tari

"Ya ampun Han, " lima menit berlalu Jihan pun turun dan bergabung dengan yang lainnya di meja makan

"Pagi maaf telat sarapannya, " ucap Jihan sembari menyapa

"Tidur jam berapa kamu Han sampai telat kaya gitu untung aja sekolah lagi libur kalau enggak telat kamu di hukum nanti, " Imbuh Emir

"Maaf yah, abisnya semalam Han lagi susah tidur baru tidur jam 3 pagi, " Jihan mengatakan yang sebenarnya pada Emir.

Kebahagiaan JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang