1.🐤🐥

23.9K 1.7K 13
                                    


Seorang pria berusia 20 tahun, terlihat sedang bersiap-siap untuk melakukan balapan bersama dua orang sebagai lawanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria berusia 20 tahun, terlihat sedang bersiap-siap untuk melakukan balapan bersama dua orang sebagai lawanya. Suara riuh anak-anak muda yang menonton, memecah keheningan saat jam menunjukkan pukul 00.12 malam.

Pria itu menggeber motor sportnya sebagai pemanasan sebelum melaju di sepanjang arena, tak jauh berbeda dengan kedua lawanya.

"oi!" seru salah seorang lawan yang berada di sampingnya.

Pria itu menoleh dengan pandangan tidak minat, tapi walaupun begitu ia tetap saja menanggapi.

"siap kalah malam ini?" ucap lawanya dengan wajah menantang.

Pria itu tak menjawab, ia kembali menatap kearah depan, tapi dari balik helm full face nya, ia tersenyum miring.

"sialan" umpat sang lawan merasa kesal karena dikacangin, tapi tak dihiraukan oleh sang empu.

Oke kita kenalan dulu sama MC kita, namanya adalah Daniel Emilio Wijaya. Pria berusia 20 tahun dengan tinggi badan 180 cm, bersurai hitam, bermata tajam dengan bola mata merah, wajahnya tampan kayak artis china, apalagi tubuhnya yang tegap dan atletis terlihat sangat pelukable. Sifatnya ya lempeng-lempeng aja, sayang sama kembaranya, tegas, dewasa, dapat diandalkan.

Kita kembali ke laptop. Saat ini di depan arena balap, tengah berjalan seorang wanita dengan pakaian yang minim dan membawa sebuah bendera. 

"kalian siap?" tanya wanita itu sembari sebelah tanganya berkacak pinggang dan sebelahnya lagi memegang bendera.

"1"

"2"

"3"

"Go!" seru wanita itu sambil mengayunkan bendera yang ia bawa.

Ketiga pria yang melakukan balapan langsung saja tancap gas dengan kecepatan diatas rata-rata, meninggalkan suara hiruk pikuk seruan dari penonton.

Daniel dengan santai menyalip salah satu lawan yang lengah ketika berada di dekat belokan, dan untuk lawannya yang lain masih berada di depan.

Ketika garis finis sudah terlihat di depanya dan hanya berjarak sekitar 100 meter, Daniel langsung menambah kecepatan melewati lawanya. daaan....Finish! Daniel memenangkan balapan.

"widih....menang teroos" ucap salah satu teman Daniel sebut saja Rijal, di ikuti dengan beberapa teman yang lain.

"nih bos reward nya" tambah Rijal sambil melemparkan sebuah amplop coklat, di barengi dengan seorang wanita seksi yang berdiri di depan Daniel, dengan senyuman genit.

Memang hadiah untuk pemenang dari balapan ini adalah uang sebesar 100 juta dengan tambahan seorang wanita seksi.

"gue ambil ini, sisanya buat kalian" ucap Daniel dengan nada datar.

Dan tanpa mendengar jawaban dari teman-temanya, ia langsung tancap gas menuju apartemen miliknya dengan hanya mengambil reward hasil balapan, sebesar 70 juta.

.

.

.

Setelah memarkirkan motor sport nya di basement apartemen, Daniel bergegas memasuki lift dan menuju ke lantai 15, dimana tempatnya tinggal.

Apartemen ini adalah hasil dari ia melakukan balapan selama 2 tahun lamanya, dan dari hasil balapan juga, ia sampai bisa mempunyai beberapa lokakarya miliknya sendiri.

Cklek

Setelah memasukkan pin di pintu masuk, pintu apartemen di buka perlahan oleh Daniel. Setelah melepas sepatunya ia berjalan perlahan menuju kamarnya di lantai dua, tetapi sebelum kakinya melangkah menuju tangga. Ia melihat seonggok manusia yang tertidur di sofa ruang tamu, dengan televisi yang menyala.

Daniel tersenyum tipis melihat itu, ia pun menghampiri sofa lalu berjongkok untuk melihat wajah tidur sang adik, wajah yang sama denganya tapi ada perbedaan. 

Orang yang tertidur di sofa adalah kembaran Daniel, lebih tepatnya adik kembarnya yang bernama Darien Emilio Wijaya, berwajah lebih ke manis, mata tajam agak bulat dengan bola mata berwarna merah, tinggi badan 170 cm, dengan perawakan badan lebih kecil dari Daniel dan tentunya lebih pendek dari Daniel. Sifatnya sangat manja kepada Daniel, sedikit cengeng, sangat sayang dengan kakaknya. Kalau diluar rumah, ia dikenal sebagai anak yang mageran dan sangat cuek dengan sekitar.

"Rien. Kenapa tidur di sini? ayo pindah ke kamar" ucap Daniel sambil mengelus surai hitam adiknya.

"eugh...kakak" ucap Darien dengan suara seraknya, khas bangun tidur.

Anak itu mendudukkan tubuhnya di sofa dan menguap lebar, lalu mata sayunya melihat kearah sang kakak yang sedang memperhatikan.

"kakak lama.." ucap Darien yang masih terkantuk-kantuk.

"maaf, tadi lombanya agak di undur, makanya kakak telat pulang" ucap Daniel sembari mengelus pipi halus adiknya.

"emm" gumam Darien yang masih setengah sadar mengangguk-anggukkan kepalanya.

"ayo pindah ke kamar" ajak Daniel sambil berdiri dari duduknya.

"kakak..." panggil Darien sambil merentangkan kedua tanganya ke arah Daniel.

Daniel yang mengerti kode dari adiknya, langsung saja membawa bayi besar itu ke dalam gendongan koalanya. Sedangkan Darien menyamankan kepalanya di pundak sang kakak.

cup

"manjanya adek kakak..."ucap Daniel setelah mengecup pipi agak berisi Darien. Setelah itu beranjak membawanya ke kamar, tak lupa mematikan televisi terlebih dahulu.

"tidur sama kakak~" ucap manja Darien.

"hm" jawab Daniel sambil mengelus punggung adiknya pelan.

"hm" jawab Daniel sambil mengelus punggung adiknya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alur lambat, jangan bosen bacanya.....

Became Duke TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang